[Bahasa Indonesia]
lihat mereka yang selalu ada untukmu.
Scarlett Johansson adalah seorang gadis remaja yang harus merelakan semua yang dia bangun di Ohio - persahabatan, pendidikan, dan hubungannya - karena rumor yang menyebar tentang dirinya. Pin...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Scarlett POV
'Tok tok tok'
Aku berjalan menuju pintu dan membukanya. Aku melihat Lizzie yang sudah tersenyum lebar.
"HAIIII..." Seru Lizzie.
"Hai, ayo masuk." Kataku mempersilahkan mereka masuk. Lizzie dan Brie pun masuk. Kami langsung menuju kamarku untuk berbincang membunuh waktu. Menceritakan banyak hal yang terjadi di sekolah.
"Guys, nanti malam aku akan keluar sebentar ya..." Kataku kepada mereka yang sedang berbaringan di ranjangku.
"Kemana? Kami boleh ikut?" Tanya Lizzie sambil menggulingkan badannya menjadi tengkurap.
Aku ragu mau memberi tahu mereka. Ah bagaimana ini, aku terdiam menimbang apa yang harus aku katakan.
"Bersama Chris huh?" Goda Brie.
Aku mengangguk malu.
"Seriously Scar? Siapa yang mengajak? Jangan bilang kau yang mengajak." Lizzie mengubah posisinya menjadi bersila di tempat tidurku.
"Aku tidak seberani itu mengajaknya keluar Lizz." Jawabku.
"So, dia yang mengajakmu berkencan right?" Brie mengubah posisinya menjadi duduk juga.
"Aku tidak tahu, apa ini bisa di bilang kencan?" Kataku.
"Tentu saja! Apa yang akan kau kenakan?" Tanya Lizzie antusias.
Aku menggeleng. "Belum terpikirkan.." Jawabku.
"Jam berapa janjinya?" Kini Brie yang bertanya.
"Katanya Chris akan menjemputku jam 7 malam." Jawabku.
Brie melihat ke arah jam dinding kemudian tersenyum dan melihat Lizzie. Lizzie yang menangkap sinyal dari Brie ikut tersenyum.
"MAKE OVER TIME~" Serunya kemudian dia turun dari ranjang menuju almari di kamarku.
Brie menuntunku menuju meja rias. Aku hanya menuruti semua yang mereka lakukan. Disisi lain Lizzie memilihkan baju yang akan ku kenakan nanti sambil sesekali menunjukkan kepadaku dan Brie. Brie memoles wajahku dengan make-up tipis tetapi membuatku terlihat fresh. Jujur saja aku hanya pasrah haha.
"Coba kemari." Lizzie menarikku menuju depan kaca besar yang menempel pada almari bajuku.
"Brie, coba lihat, ini cocok tidak?" Tanya Lizzie sambil menempelkan dress pendek berwarna merah ke depan badanku.
"Mmm... Terlalu mencolok. Ganti." Brie berkomentar.
"Kalau ini bagaimana?" Lizzie menempelkan dress kuning di padu dengan denim jacket.
