Missing scarlett

61 53 2
                                    

Scarlett POV

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Scarlett POV

PLAK

"Kau dengar kan apa yang dia katakan?" Suara di telinga kiriku terdengar cemplang menusuk telingaku.

Pipiku terasa panas sekali karena beberapa kali mereka menamparku. Air mata ku rasanya sudah tidak bisa keluar lagi sampai mataku pun sakit karena terlalu banyak menangis.

"Look, kalau kau tidak mendekati Chris, kau tidak akan berakhir seperti ini." Perempuan yang berada di depanku kini mencegkram pipiku untuk menghadap kearahnya.

"T-tapi, aku tidak mendekatinya." Jawabku lemas.

PLAK

Satu tamparan lagi mendarat di pipiku. Aku hanya menjawab, ada yang salah dengan jawabanku? Benar bukan, aku tidak mendekati Chris, tapi Chris lah yang mendekatiku duluan. Ingin rasanya aku mengatakan itu, tetapi aku tidak cukup tenaga mengatakannya. Aku hanya tertunduk.

"LIHAT KESINI! AKU SEDANG BICARA DENGANMU!" Suara dari depanku sangat kencang berteriak menggema di ruangan remang ini.

"A-aww." Rintihku karena perempuan di kananku menarik rambutku agar aku mendongak.

"Aku peringatkan sekali lagi, kalau kau masih nekat mendekati Chris, i can do worse than this." Dia mengatakan di telingaku dengan suaranya dingin dan menusuk sekali.

Dua orang lainnya yang berada di kanan dan kiriku menyiramkan air ke kepala ku sampai membasahi badanku tentu saja bajuku basah. Lalu mereka bertiga keluar dari ruangan remang ini, meninggalkanku tanpa melepaskan ikatan yang rasanya sudah hampir melukai pergelangan tanganku. Aku berteriak meminta tolong dengan suaraku yang sudah sangat lemas tetapi tetap aku paksa berteriak semampu ku. Aku berusaha melepaskan ikatan di tanganku dengan menggerakkan tangan sebisaku. Tapi sial, ikatan ini terlalu kencang, yang ada tanganku semakin sakit. Aku tidak mau mati di sini tuhan.

Udara malam masuk dari celah pintu yang tidak tertutup sempurna. Membuat tubuhku sedikit menggigil karena aku basah kuyup. Aku berteriak meminta tolong lagi. Walaupun aku sadar tidak ada gunanya kalau aku berteriak dengan suara lemahku saat ini, karena tidak mungkin ada orang di sekolah sebesar ini pada saat malam hari. Terlebih lagi aku tidak tahu ini ruangan berada di bagian mana dari sekolah.

Aku benci diriku yang lemah seperti ini. Tetapi di sisi lain aku tidak bisa berbuat apapun saat ini. Bahkan untuk menangis saja aku sudah tidak memiliki tenaga. Kepalaku pusing, perutku melilit, pergelangan tangan dan kakiku perih, pipiku panas dan badanku sudah semakin lemas serta menggigil. Pada akhirnya aku hanya bisa berdoa agar ini bukan akhir dari hidupku dan aku tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya karena pandanganku mulai mengabur yang aku lihat diakhir adalah daun pintu yang tertutup perlahan karena tertiup angin.

Scarlett POV END

Author POV

Hari semakin larut tapi Scarlett belum juga pulang ke rumahnya. Tiga orang di dalam rumah sedang gelisah memikirkan kemungkinan yang terjadi pada sahabatnya itu.

Young LieWhere stories live. Discover now