119 - 38

12K 579 101
                                    

*****

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*****

8 bulan sebelumnya

Switzerland, europe

"Selamat datang di rumah baru"

Akhirnya, setelah menempuh perjalanan lebih dari 14 jam, Nadhira dan Alina tiba di Switzerland atau yang lebih dikenal dengan sebutan Swiss. Salah satu negara di Eropa yang memiliki keindahan alam yang menakjubkan.

"Kau istirahat saja dulu. Pasti kau mengalami jet lag setelah perjalanan jauh. Tenang saja, jangan terburu-buru. Masih banyak waktu untuk kau melihat keindahan alam negara ini" ucap Alina menggoda Nadhira yang terlihat jelas sangat terpesona dengan keindahan alam yang terpampang nyata.

Nadhira tersenyum malu mendengar godaan Alina, ia mengangguk seraya menyeret kopernya mengikuti langkah Alin di depannya.

"Nah ini kamarmu. Ah, mungkin tidak terlalu bagus, tapi yah... Ku harap kau menyukainya"

Mata Nadhira membesar melihat kondisi kamar barunya. Kecil tapi terlihat hangat dan nyaman, apalagi dengan jendela yang langsung menghadap pemandangan alam, sudah lebih dari cukup untuk Nadhira.

"Aku sengaja menempatkan mu di lantai atas yang memiliki jendela seperti ini agar kau bisa menikmati pemandangan alam setiap harinya"

"Terima kasih, Alin. Ini sungguh indah dan aku menyukainya"

"Baguslah kalau kau suka. Oh ya, kamarku ada di sebelah kamarmu. Kalau butuh sesuatu ketuk saja pintu kamarku. Kalau gitu aku ke kamar dulu, meskipun sudah tertidur di pesawat, tetapi aku masih saja mengantuk" ucap Alin di akhiri oleh dirinya yang menguap seraya pergi menuju kamarnya.

Setelah kepergian Alin, Nadhira mulai memasuki kamarnya, karena sedari tadi ia dan Alin hanya berdiri di depan pintu. Perlahan Nadhira menuju jendela yang langsung menampakan pemandangan indah di luar sana dan meninggalkan kopernya di lantai begitu saja.

Kemudian Nadhira membuka sedikit jendelanya dan langsung merasakan hawa dingin menerpa kulit wajahnya. Nadhira menarik napas dan menghembuskannya dengan wajah ceria, ia senang.

Tidak ada rasa penyesalan di dalam dirinya meskipun harus pergi jauh meninggalkan keluarganya, bahkan meninggalkan kehidupannya.

Nadhira rasa semua orang pasti akan merasa senang jika pergi dari masalah berat yang mereka hadapi dan memulai kehidupan baru di tempat seindah ini.

Meskipun tidak berada di pusat kota, tetapi tempat tinggal yang di pilih dokter Nadin saat ini tidak terlalu jauh dari pusat kota. Tentu saja yang pasti akses internet dan listrik juga sudah memadai, jadi Nadhira yakin ia pasti mudah beradaptasi dengan lingkungan tempat tinggalnya yang baru.

Setelah mulai merasa kedinginan, Nadhira menutup jendelanya dan menguncinya dengan rapat agar tidak mudah terbuka. Ia berjalan ke arah kopernya dan mulai merapikan barang barang yang ia bawa.

119 Where stories live. Discover now