Chapter 8 'ALASKAR'

90 24 3
                                    


HAPPY READING📖






Di sepanjang perjalanan pulangnya, gadis itu hanya diam. Sama seperti Laskar, laki laki itu tidak menanyakan apapun tentang hal tadi kepada gadis itu. Entah marah atau tidak, Veliz pun tidak tahu.

Namun sesekali lelaki itu menatap ke arah Veliz, yang tatapannya selalu keluar kaca mobil. Ia tidak marah, ia hanya kesal kepada gadis itu. Entah sudah peringatan yang ke berapa kali, namun gadis itu masih tetap saja berbuat ulah.

Laskar menghela nafas nya pelan, lalu menoleh sejenak ke arah gadis itu.

"Masalah apa lagi yang lo buat, hm?" Tanya nya.

Veliz diam, ia tidak merespon ucapan lelaki itu.

"Mau sampai kapan lo kaya gini Vel? Sebentar lagi lo mau ujian dan lo terus buat masalah. Kalau sampai lo di drop out dari sekolah gimana?"

"Lo nyalahin gue?" Ketus gadis itu, ia menatap tajam ke arah Laskar.

"Gue ngga nyalahin lo. Gue cum--"

"Al! Gue ngga salah. Gue ngga akan kaya tadi, kalau bukan dia yang mulai duluan!"

"Itu salah dia Al. Iya, gue tau gue juga salah, karena ngeladenin dia. Tapi dia bawa bawa mama sama papa Al!"

"Ya ngga usah sampai main fisik bisa kan? Bukan gue nyalahin lo. Tapi dengan cara lo kaya tadi, itu sama aja mempermalukan diri lo sendiri dan akan nurunin nilai lo. Lo mau ngga lulus hah?"

"Lo lebih peduli nilai gue, dari pada mental gue?" Tanya gadis itu dengan dingin.

"Gue ngga peduli Al. Mau gue ngga lulus ataupun di keluarin dari sekolah, yang pen-"

"Ck. Susah ngomong sama lo!'

Veliz kembali menatap ke arah luar kaca mobil. Apa kelakuan nya tadi itu keterlaluan? Ia rasa tidak.

"Al..." Tanya Veliz tanpa menolehkan kepalanya.

"Hm" Sahutnya dengan rasa malas.

"Laper tau, nanti di depan berhenti ya" Ujar Veliz, dengan nada lembutnya.

"Engga bisa. Gue ada meeting, nanti makannya di kantor aja" Jawabnya..

"Lo mau ke kantor? Yaudah, kalau gitu gue ngga ikut"

Mendengar itu, Laskar langsung menolehkan kepalanya.

"Di sana juga gue pasti bakal bosen, mending gue di rumah. Gue bisa makan sepuasnya, bisa tidur, nonton tv, main handphone, main... eh tapi--"

Veliz menghentikan ucapannya, ia berfikir sejenak.

"STOP!"

Citttt

Bruk

Saking terkejut nya dengan teriakan Veliz. Laskar langsung menghentikan mobil nya tanpa aba aba. Dan hal itu membuat kening mereka terbentur ke dashboard mobil dengan sedikit kencang.

"Awhhh!" Ringis gadis itu. Ia memegang keningnya yang terbentur.

"Sialan! Lo kalo mau nge'rem bilang dong anjing!" Sentak Veliz, seraya mengusap keningnya yang terasa sakit.

Mendengar ucapan itu, Laskar memberi kan tatapan tajam nya ke arah Veliz. Sebelumnya, ia telah menepikan mobilnya terlebih dahulu, agar tidak menghalangi pengendara yang lain.

"Ck! Salah lo, ngapain nyuruh berhenti mendadak hah? Bikin celaka tau ngga!"

"Ngomong pelan pelan bisa kan?" Ujar Laskar dengan nada tinggi.

ALASKAR [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang