Chapter 4 'ALASKAR'

160 99 79
                                    


Happy reading, I hope you like the story...



Keesokan paginya, Veliza menghampiri Laskar ke rumahnya, dengan alasan ia sangat bosan di rumahnya.

Veliz terus menatap ke arah Laskar dan memperhatikan laki laki yang tengah menjelaskan sesuatu dari laptopnya.

Laskar setia menjelaskan apa yang ia kerjakan kepada Veliz, agar gadis itu mengerti. Meski ini adalah tugas kuliah, bukan tugas sekolah yang pastinya sangatlah berbeda.

"Al gue pusing liat nya" Ujar pasrah Veliz, lalu menyandarkan kepalanya di pundak lelaki itu.

"Biar lo ngerti Vel"

"Ngga bakal ngerti Al, gue liat nya aja pusing" Kekeh gadis itu.

Bagaimana tidak pusing, lelaki itu terus saja memaksa nya, agar melihat ke arah laptop yang berisikan deretan kata demi kata itu.

Padahal hari ini adalah hari Minggu. Hari dimana yang menurutnya harus bermalas malassan, bukan untuk belajar seperti ini. Tetapi tidak dengan Laskar, yang sedari pagi terus mengerjakan tugas kuliahnya.

"Nanti setelah lo lulus, lo harus kuliah di tempat gu-"

"Engga!" Laskar menghentikan aktifitas mengetik nya. Ia menatap lekat ke arah gadis itu, ketika Veliz langsung memotong ucapannya.

"Kan gue udah bilang dari dulu, kalau gue ngga mau kuliah Al. Pusing, gue sekolah aja males, apalagi kuliah!"

Memang, sedari dulu Veliz selalu menolak keras kepada Laskar, yang selalu menawarkan dirinya untuk berkuliah. Tapi ia tidak mau, entah apa alasan jelasnya.

"Di coba dulu Vel"

"Di coba apanya si? Gue capek sama tugas tugas Al, tugas sekolaj aja bikin gue mati, gimana nanti tugas kuliah, beneran mati gue." Gerutu gadis itu.

"Itu alasannya?" Tanya lelaki itu dingin.

"Vel, lo itu beruntung dalam hal apapun. Terutama dalam hal pendidikan. Lo bukan orang yang selalu di tuntut untuk selalu menjadi nomor satu dalam hal apapun. Tapi satu hal yang lo harus tau, di luaran sana banyak orang yang selalu di tuntut ini itu oleh orang tuanya, untuk menjadi yang terbaik dan unggul"

"Dan gue yakin, om Reno pasti bakal seneng banget kalau denger lo mau kuliah. Om Reno ngga pernah memaksa lo untuk kuliah, tapi kata itu akan selalu di tunggu sama dia. Buang rasa malas lo, ubah kebiasaan itu menjadi rasa semangat, bukan mengeluh kaya gini" Ujar lelaki itu menasehati.

"Gue ngga tertarik untuk kuliah Al"

"Terus lo mau apa Vel, kerja?" Tanya lelaki itu.

Veliz menggeleng.

"Tidur aja di rumah" Jawaban itu sontak membuat Laskar sedikit terkejut.

"Anjing sakit!" Ringis Veliz, saat pinggang gadis itu di cubit oleh Laskar.

"Ngomong sekali lagi!"

"Enggak Al, becanda astaga"

"Mau jadi pengangguran lo hah?" Sindir Laskar

"Sembarangan kalau ngomong!" Sentak Veliz, tidak terima.

"Liat aja nanti. Lo ngga harus tahu prosesnya, lo cukup tau hasilnya aja, okeyy." Lanjutnya.

"Hm"

"Kalau gue kuliah di tempat lo, berarti lo udah lulus dong?" Laskar mengangguk.

"Engga deh, gue mau kuliah kalau ada lo di sana"  Lanjutnya, hal itu membuat Laskar kembali menghentikan aktifitasnya.

ALASKAR [On Going]Where stories live. Discover now