15.2

32.2K 5.2K 605
                                    

TOLONG BACA AUTHOR NOTES DI AKHIR BAB YA!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

TOLONG BACA AUTHOR NOTES DI AKHIR BAB YA!

...... 

Hari Senin di mana Lunar memiliki 3 mata kuliah. Di jam perkuliahan terakhir Lunar pada pukul 5 sore, Laskar tiba-tiba muncul di gedung kuliahnya. Sedang berbincang dengan kakak tingkat Lunar yang waktu itu pernah berbincang dengan Laskar juga selagi laki-laki itu menunggunya saat akan mengantarkan titipan dari Mamanya.

"Tuh, udah keluar orangnya," kata Kakak tingkat Lunar saat gadis itu menyadari kehadiran Lunar yang berjalan pelan ke arah mereka.

Laskar yang semula membelakanginya langsung membalikkan tubuh. Menatap Lunar tersenyum tipis sebelum kemudian bertos ria dengan si kakak tingkat yang pamit undur diri. Lunar pun kembali mendekat pada laki-laki itu usai kepergian si kakak tingkat.

"Kamu cari aku?" tanya gadis itu.

Laskar langsung mengangguk. "Besok kamu cuman ada satu kelas doang, kan?" tanyanya.

"Iya," jawab Lunar. "Kenapa?"

"Jam 2 siang, kan?"

Lunar mengangguk lagi.

"Oke, kalau begitu kamu hari ini bisa diajak ke Bukit Bintang, kan?"

Lunar mengerjap beberapa kali. Tipikal Laskar sekali yang selalu harus mendapatkan apa keinginannya. Dan sepertinya laki-laki itu benar-benar sangat ingin pergi ke Bukit Bintang.

Laki-laki itu lalu menatap jam di tangannya. "Jam 5. Pas banget. Ayo Nar, kita harus buru-buru pergi sekarang." Kemudian ditariknya tangan Lunar keluar dari area gedung perkuliahan menuju parkiran motor tempat di mana Laskar memarkirkan kendarannya.

"Tapi Aka, aku harus pulang dulu taruh buku." Lunar memprotesnya.

Laskar menggeleng. "Nggak usah, Nar. Kalau pulang dulu kita nggak keburu lihat sunset nya nanti."

Dan setelahnya, Lunar tidak bisa menghentikan Laskar yang benar-benar menariknya menuju motor laki-laki itu. Memakaikan Lunar helm dan buru-buru memerintahkan agar Lunar segera naik hingga kemudian Laskar melajukan motornya lebih cepat dari biasa.

"Aka pelan-pelan aja," peringat Lunar melihat banyak mahasiswa pejalan kaki yang berlalu lalang. Baru setelah itu, Laskar memelankan laju kendaraannya.

*__*

Laskar terlihat senang sekali menyaksikan matahari terbenam di hadapannya. Meski sebelumnya mereka hampir ribut karena Laskar yang tidak mengindahkan perkataan Lunar untuk memelankan laju kendaraannya. Laki-laki itu berkata tidak ingin mereka ketinggalan momen ini.

"Bagus banget ya, Nar," kata Laskar masih memandangi matahari terbenam itu.

Lunar yang sejak tadi memerhatikannya, mengalihkan sedikit pandangan kepada pemandangan di hadapannya sebelum mengangguk singkat. Pemandangan matahari terbenam memang sangatlah indah. Namun menatap wajah terpesona Laskar akan keindahan itu dari dekat seperti ini tidak kalah indahnya.

Serdadu Bulan [End]Where stories live. Discover now