2.2

29.1K 3.7K 159
                                    

              "Feby aku udah sampai di kos, kamu udah di kos juga?" Lunar menjapit ponsel di telinganya saat gadis itu membuka kunci pintu kamar kosnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

              "Feby aku udah sampai di kos, kamu udah di kos juga?" Lunar menjapit ponsel di telinganya saat gadis itu membuka kunci pintu kamar kosnya.

"Masih di jalan, Nar. Sebentar lagi aku sampai."

"Oh begitu, oke hati-hati Feb."

Lunar berhasil membuka pintu kamarnya, kemudian gadis itu masuk ke dalam sana. Meletakan ranselnya di atas kursi dan menjatuhkan tubuh di lantai bersandar pada ranjangnya.

"Kamu udah beli makan malam belum, Nar? Atau mau nitip makanan sama aku?"

"Nggak usah, Feb. Aku bawa makanan banyak nih dari Jogja. Mama bawain aku gudeg juga. Semoga belum basi."

"Wah serius, Nar? Banyak nggak? Aku nggak dibawain apa-apa sama Mamaku."

Lunar terkekeh kecil. "Banyak kok, Feb. Ada untuk kamu juga."

"Oke deh kalau gitu. Udah dulu ya, bentar lagi sampai."

"Iya, Feb."

Ketika sambungannya dan Feby terputus, Lunar langsung menaruh ponselnya ke atas meja. Gadis itu pun bangkit berdiri. Membuka ranselnya dan mengeluarkan makanan yang Mamanya bawakan dari rumah. Ada gudeg dan juga ada beberapa camilan ringan yang bisa disimpan beberapa hari.

Setelah memastikan bahwa gudegnya tidak basi, Lunar langsung mengambil piring dan menyajikan makanannya itu. Dia akan makan gudeg ini bersama dengan Feby—teman satu kosnya yang berada dalam program studi yang berbeda. Feby mengambil jurusan arsitektur—jurusan yang sama seperti Laskar. Mereka berada dalam angkatan yang sama meski dalam kelas yang berbeda.

"Minumnya belum." Lunar bergumam sendiri. Kemudian beralih menuju dispensernya yang kosong. Dia ingat bahwa dia selalu mengosongkan galon sebelum pulang ke rumahnya saat liburan.

Lunar menghembuskan napas. "Beli dulu deh."

Gadis itu melangkah keluar kamarnya. Dilihatnya deretan kamar masih sepi dan sepertinya mahasiswa yang lain belum semua kembali ke kosan. Sebenarnya pun jadwal masuk kampus masihlah dua hari lagi. Tapi Lunar kembali lebih awal karena Mamanya bilang agar Lunar bisa beristirahat dulu dan tidak langsung beraktivitas di kampus.

Berjalan pelan sembari membawa dompet dan ponselnya, Lunar keluar dari pintu utama kos-kosannya. Hendak menuruni tangga kecil yang akan membawanya menuju gerbang sampai kemudian, Lunar salah menginjak anak tangga hingga gadis itu terjatuh ke bawah.

"Aaah!" Lunar menjerit sakit.

"Lunar ya ampun!" Beriringan dengan Feby yang baru saja membuka gerbang dan berlari menghampiri Lunar yang langsung duduk menatap lututnya yang berdarah."

Serdadu Bulan [End]Where stories live. Discover now