PE-23🌵(Revisi)

975 24 0
                                    

Tandain kalau ada typo ya-!

Happy Reading😙💗

23. Perkara roti.

Seperti permintaan Mayra kemarin, hari ini Edgar menjemput Mayra untuk pergi ke sekolah.

"Asalamualaikum" ucap Edgar seraya memencet bel rumah Mayra.

Tidak berselang lama keluarlah Bulan dengan celemek di tubuhnya "Walaikumsalam Eh Ega, masuk dulu Ga. Ana lagi sarapan" ujar Bulan yang di balas anggukan oleh Edgar.

Sesampainya di meja makan Bulan menyuruh Edgar untuk duduk dan sarapan bersama. Akan tetapi Edgar menolak dengan alasan ia sudah sarapan di rumah.

Maka dari itu, Bulan membuatkan bekal untuk Edgar agar bisa di makan saat di sekolah. Karena Bulan yakin kalau sebenarnya Edgar belum sarapan.

"Inget bekalnya di habisin. Nanti kalau gak habis tante pecat kamu jadi calon mantu" ujar Bulan.

"Kok gitu sih bund?!" balas Mayra tidak suka.

Bulan mengedipkan satu matanya ke arah Mayra. Membuat Mayra mengangguk mengerti dan ber oh.

"Eh ngomong-ngomong ayah mana bund, kok gak kelihatan?" tanya Mayra.

"Ayah kamu masih tidur, kemari dia begadang nonton bola sampai subuh" jawab Bulan.

"Lah, emang hari ini ayah gak kerja?" tanya Mayra.

"Sebenarnya hari ini dia kerja, cuma kalau dia kerja dengan kondisi ngantuk kayak gitu kan gak mungkin sayang. Apa lagi kalau ayah mu itu ke kantornya bawa mobil. Takut kenapa-kenapa di jalan, jadi bunda suruh buat izin aja satu hari" ucap Bulan panjang lebar.

"Oh gitu, yaudah Ana sama Ega berangkat sekolah dulu ya bund" ujar Mayra lalu menyalimi tangan Bulan yang di ikuti oleh Edgar.

"Iya hati-hati. Ga inget pesan tante tadi!" ujar Bulan yang di balas anggukkan oleh Edgar.

"Asalamualaikum" ucap Mayra dan Edgar.

"Walaikumsalam" balas Bulan.

Mereka pun pergi ke sekolah dengan motor ninja milik Edgar.

---

Sesampainya di sekolah, Edgar tidak membolehkan Mayra untuk langsung ke kelas. Melaikan ia mengajak Mayra ke kantin belakang sekolah. Tempat ia dan teman-temannya sering nongkrong.

"Duduk" titah Edgar kepada Mayra saat mereka sudah sampai.

Mayra pun menuruti perkataan Edgar. Edgar duduk di samping Mayra, ia mengeluarkan bekal yang dibuat oleh Bulan.

"Suapin" ucap Edgar. Dengan senang hati Mayra menyuapi Edgar.

"Gimana enak?" tanya Mayra yang dibalas anggukan oleh Edgar, karena mulutnya penuh dengan roti.

"Pagi-pagi gue udah melihat pemandangan kayak gini" ujar Reno yang baru saja tiba dan melihat adegan Mayra yang menyuapi Edgar dengan romantis.

"Makanya cari pacar" celetuk Evan.

"Ngaca dodol, perlu gue beliin kaca satu meter" balas Reno.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: a day ago ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Possessive Edgar [Revisi]Where stories live. Discover now