Dan sekarang ganti Gaby yang berekspresi datar. Sialan, ini senjata makan tuan namanya.

***

"Ini apa?" Gaby menunjuk makanan di depannya.

"Telur gosong."

"Ini yang katanya chef restoran bintang sepuluh?" Gaby kembali menyindir pria itu. Pasalnya pria itu memaksa Gaby makan disaat Gaby ingin bermain ponsel.

Pria itu tidak mau memberikan ponselnya dengan alasan, "lo nurut kalo jadi adik gue. Main ponsel bikin lo bego."

"Gak usah bawel. Ngomong aja pengen di suapin." Kiel langsung merebut sendok yang sedang di pegang oleh Gaby.

"Hah? Siapa yang mau di sua— HMPHHH!" Gaby memekik saat satu sendok nasi dan telor gosong itu masuk ke dalam mulutnya secara paksa.

"Makan, nggak usah bawel." Cetus Kiel dan anehnya ia ikut menyendokkan telur itu ke dalam mulutnya.

"Kwok mwanis?" Tanya Gaby di tengah kunyahannya. Tidak terlalu buruk, ini lumayan enak meskipun rasanya manis.

"Udah tau gue manis. Gak udah dipuji langsung." Sahut Kiel dengan percaya diri.

Ingin rasanya Gaby meng-HAP Kiel saat ini juga. Gaby menelan makanan dalam mulutnya sebelum menyahut.

"Udahlah, nggak jadi. Capek ngomong." Gumamnya.

Kiel tersenyum miring, "ini pakek kecap. Di aduk sama kecap, telurnya." Tutur Kiel dan kembali menyuapi Gaby.

Gaby menganggukkan kepalanya. "Ini makanan kesukaan Mas Kiel, ya?"

"Ck, lo naksir gue banget ya? Sampek tau detail makanan kesukaan gue?"

APAAN SIH?! BISA DIEM GAK SIH ITU BIBIR?! Gatel pengen ngecup biar diem deh! Gerutu Gaby dalam hati.

"Udah lah, aku diem." Gaby menutup mulutnya sembari mengunyah, daripada saking gatalnya nanti Gaby malah kelepasan menarik kepala Kiel untuk ia kecup sampai pria itu terdiam.

"Itu siapa yang ada di walpaper hp lo?" Kiel bertanya sembari meneguk air putih di dalam gelas.

"Lee Jeno! Kenapa? Ganteng banget kan!!"

Lihat, Gaby secepat itu berubah hanya karena ditanya siapa yang ada di walpaper ponselnya. Perempuan itu kembali membuka mulut setelah beberapa saat mengunci mulutnya.

"Keren sih," jawab Kiel sembari manggut manggut.

"Eh? Serius an?! Baru kali ini ada cowok yang mengakui kalo Jeno keren demi apapun?! Serius Mas?" Gaby sampek memajukan posisi duduknya ke depan, kian dekat dengan posisi duduk Kiel.

Kiel mengelap bibirnya dengan tisu. Dan kemudian ia mengambil tisu baru untuk mengelap sudut bibir Gaby.

"Iya. Lebih keren dari gue." Jawab Kiel sembari bergerak membersihkan sisa makanan dan air di sudut bibir Gaby.

Gaby sampai tidak sadar dengan apa yang dilakukan oleh Kiel karena ia terlalu excited membahas tentang Lee Jeno.

"Dah, jangan ngimpi jadi istrinya Jeno. Sadar, lo cuman upik abu." Setelah selesai mengelap sudut bibir Gaby, Kiel kembali menjadi sosok menyebalkan seperti semula.

Bahkan pria itu masih sempat menonyor pelan kepala Gaby, membuat perempuan itu terdiam, dan baru sadar dengan apa yang dilakukan oleh Kiel barusan.

Kepala Gaby menoleh ke belakang, mengamati punggung Kiel yang perlahan menjauh. Sedangkan Kiel menggigit bibir dalamnya menahan gemas saat melihat kebawelan Gaby barusan.

***

Hari sudah malam, Gaby sudah beristirahat di kamarnya. Ia merebahkan tubuh di atas kasur sembari bermain ponsel.

Love Attack Where stories live. Discover now