6. Dalam Kenangan

17 3 0
                                    

"Deon, kamu gak melanggar hukuman dari papa kan?."

"Enggak pa, santai aja. Khandra sama lucano yang udah mata - matain dia supaya gak keluyuran kok." Ujar khandra.

"Yasudah, ngomong - ngomong lucano dimana ?."

"Di kamar keknya pa." Jawab khandra.

Lucano masih merindukan sosok gadis di foto tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lucano masih merindukan sosok gadis di foto tersebut. 10 tahun menahan rasa rindu yang sangat menyesakkan dadanya. Lucano beberapa kali sempat meminta irven untuk menemaninya kembali ke tanah kelahiran yaitu Sulawesi Tengah. Untuk mencari ayah, ibu dan juga adiknya.

Namun yang ia temukan hanyalah satu - satunya foto tersebut. Yang masih menempel di sebuah tembok rumahnya yang sudah hancur setelah peristiwa tsunami taun lampau.

Ia menemukan foto tersebut disaat ia menginjak usia 7 tahun. Ia meminta irven untuk menemukan rumahnya. Barangkali keluarga lucano masih ada disana. Namun tetap saja, rumah ternyamannya sudah hancur. Lalu ia melihat sebuah foto berada dalam bingkai yang sudah miring masih menghiasi tembok rumah lucano yang masih berdiri kokoh meski rumahnya sudah porak poranda. Kemudian ia meminta irven untuk mengambil foto tersebut.

Dan di saat ia duduk di bangku SD kelas 5. Ia kembali lagi dan masih berharap keluarganya telah ditemukan. Namun tetap saja nihil, lalu ia kembali lagi bersama irven disaat usianya 14 tahun. Suasana disana sudah nampak berbeda. Sudah ada perbaikan kembali sampai lucano hampir lupa dimana titik rumahnya berada. Dan lucano benar - benar memastikan jika rumahnya sekarang telah dijadikan masjid oleh warga setempat.

Lalu di usia 15 tahun kemarin ia kembali lagi kesana. Dan dengan harapan yang masih sama yaitu bisa menemukan orang tua juga adik perempuannya kembali. Karena lucano percaya jika lucano sampai detik ini masih hidup kemungkinan keluarga dia juga masih hidup, namun dapat dipastikan ayah dan ibunya sudah bertambah usia dan adik perempuannya sudah beranjak usia remaja.

Sampai detik ini. Ia masih dengan rasa rindu yang terus menikam hatinya. Selalu berdo'a dan meminta Tuhan agar dipertemukan kembali meski hanya sebentar.

Irven melihat lucano merenung di meja belajar sambil menatap foto yang ada ditangannya. Kini irven mendekatinya dan duduk ditepi kasur lucano.

"Luc." Irven menyadarkan lamunan lucano dengan menepuk pelan pundak lucano.

"Eh, papa. Kenapa pa?."

"Maafin papa ya luc, belum bisa nepatin janji papa buat nemuin kamu sama keluarga kamu."

"Papa gak perlu minta maaf. Lucano sudah sangat bersyukur bisa dipertemukan oleh orang sebaik papa. Yang mau ngerawat lucano sampai detik ini. Meski lucano bukan anak kandung papa. Tapi kasih sayang papa ke lucano benar - benar tulus. Lucano sayang sama papa."

"Papa juga sayang sama kamu luc. Tapi papa janji akan terus berusaha buat nemuin kamu sama keluarga kamu. Entah kapanpun itu, pasti Tuhan akan memberikan jalannya."

Hujan Yang Memeluk LaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang