20

452 69 2
                                    

DLDR
HAPPY READING
.
.
.
.
.
.
.
Setelah pertemuan tak terduga antara para Crew dengan Hyungseok, mereka semua waspada sekarang. Karena siapa tahu bahwa sewaktu-waktu nanti Hyungseok bisa saja membunuh mereka. Meski tidak mengetahui motif pembunuhan yang dilakukan Hyungseok, mereka tetap waspada.

Mereka sudah sepakat sebelumnya bahwa saat ini mereka akan mengadakan gencatan senjata untuk menghadapi situasi ini bersama-sama.
.
.
.
Sudah hampir 1 bulan sejak pertemuan para Crew dengan Hyungseok. Kini mereka semua sedang berkumpul di Vivi Hotel yang telah berganti nama seiring dengan Seongeun yang menjadi presiden AP 3.

Saat Yoojin beserta Mandeok, VVIP dan Seongeun, dan anggota AP 2 tiba di hotel, mereka melihat bahwa Hostel sudah tiba lebih dulu. Mereka semua menaiki lift menuju lantai paling atas, penthouse tempat pertemuan akan diadakan.

Tidak lama menunggu, Big Deal juga tiba, diikuti oleh Jonggun dan Junggo beserta beberapa bawahan mereka berdua.

Saat berada di penthouse, Yoojin yang sudah duduk terlebih dahulu di sofa, melihat sekeliling.

"Dimana Seong Yohan? Apakah dia lupa bahwa kita mengadakan pertemuan hari ini?" Yoojin bertanya pada mereka.

"Dia akan datang sebentar lagi. Katanya dia harus melakukan sesuatu lebih dulu sebelum dia datang ke sini" Jang Hyun lah yang menjawab. Diantara mereka semua, Jang Hyun lah satu-satunya ketua Crew yang benar-benar menentang kekerasan. Dia tidak akan menggunakannya kecuali keadaan benar-benar genting. Karena itulah dia lebih dekat dengan Seong Yohan yang notabene tidak akan mencari perseteruan antar Crew.

Beberapa menit mereka menunggu, akhirnya mereka melihat Yohan memasuki penthouse. Tetapi mereka terkejut, karena ternyata Yohan tidak datang sendirian. Dibelakang Yohan ada Zin, Vasco, Bumjae, serta beberapa anggota Burn Knuckles.

Saat mereka memasuki ruangan, Jonggun pun bersuara.

"Tidak kusangka kau akan membawa mereka juga Seong Yohan. Apakah mereka anggota baru Crewmu?" Sembari menghisap rokoknya, Jonggun menyeringai melihat Yohan yang mengeluarkan aura hitam dengan wajah datar.

Sebelum pertengkaran dapat terjadi, Yoojin pun bertanya pada Yohan mencoba untuk mengalihkan perhatiannya.

"Siapa teman-temanmu ini, Seong Yohan?"

Tidak mengubah ekspresinya sedikit pun, Yohan dengan datar berkata, "Mereka bukan anggota Crewku. Mereka adalah teman yang mungkin dapat membantu kita mengatasi masalah ini"

Melihat tatapan bertanya Jang Hyun, Yohan hanya mengangguk.

"Mereka tahu semuanya. Aku sudah menceritakannya"

Saat mereka semua akhirnya duduk, diskusi pun dimulai. Jonggun lah yang pertama berbicara.

"Aku sudah mengirim beberapa orang untuk menyelidiki akhir-akhir ini. Dan aku tidak menemukan sesuatu yang mencurigakan terhadap Jin Sowol. Bisa dipastikan dia tidak terlihat denga Yomi-gumi. Yah, setidaknya tidak secara langsung"

"Apakah kau menemukan informasi selain itu?" Junggo bertanya, pasalnya temannya ini tidak memberitahukannya apa pun mengenai informasi yang telah didapatkannya.

"Jin Sowol, wanita kelahiran dan berkebangsaan Korea asli. Tidak ada yang aneh pada riwayat hidupnya sebelum dia bergabung dengan AP 3. Dia sama dengan wanita normal lainnya, memiliki kehidupan remaja penuh dengan cerita cinta dan sebagainya. Tapi..."

"Tapi apa? Bisakah kau tidak membuatku penasaran, Jonggun?" Junggo menampilkan ekspresi geramnya, ingin mencekik Jonggun. Dalam pikirannya, dia bertanya apakah ini yang dirasakan oleh Jonggun setiap kali dia membuat ulah.

"Beberapa tahun silam, wanita itu pergi bekerja ke Cina, alasan Jin Sowol bekerja ke Cina adalah karena dia membutuhkan uang, keluarganya sangat miskin hingga tidak mampu untuk makan sehari-hari. Hampir 1 bulan di Cina, dia tidak juga memberi kabar, orang tuanya, saudaranya, bahkan temannya menghubungi Jin Sowol. Setelah ditelusuri, Jin Sowol ternyata memiliki hubungan kekasih dengan seorang pria. Pria yang tidak diketahui namanya ini awalnya mempekerjakan Jin Sowol menjadi semacam asisten.

Tidak lama kemudian, keluarganya di Korea menerima uang secara terus menerus dengan jumlah yang banyak setiap minggunya.

Hampir 6 bulan di Cina, tiba-tiba saja Jin Sowol kembali ke Korea membawa banyak harta benda yang dia klaim adalah hasil kerja kerasnya. Saat ditanya kepada toko emas tempat Jin Sowol menjual semua perhiasan yang dibawanya, mereka mengklaim bahwa perhiasan yang dijual Jin Sowol adalah salah satu perhiasan langka dan hanya dimiliki oleh satu keluarga saja.

Keluarga yang memiliki koleksi perhiasan tersebut adalah keluarga Zhao. Keluarga Zhao adalah keluarga yang terkenal dengan bisnis legal dan ilegal mereka yang sudah mendunia, bahkan mereka dianggap sebagai keluarga yang sangat menakutkan atas banyaknya kasus bisnis ilegal yang mereka lakukan yang bahkan tidak berani dilakukan oleh banyak mafia di dunia luar sana. Keluarga mereka terkenal sangat ketat akan keamanan, mereka meneruskan bisnis itu secara turun-temurun, jadi bisa dibilang mereka adalah keluarga yang sejak dulu sudah beroperasi di kedua bidang bisnis tersebut.

Sekarang pertanyaannya adalah, kepada siapa Jin Sowol bekerja hingga dia bisa mendapatkan perhiasan langka koleksi milik keluarga Zhao?"

Jonggun mengakhiri laporannya dengan pertanyaan itu. Membuat mereka semua semakin bingung. Apa yang sedang terjadi saat ini hingga keluarga-keluarga yang mengelola bisnis legal dan ilegal itu mulai bermunculan ke permukaan?

"Apakah tidak ada informasi lain mengenai keluarga Zhao? Jika mereka seperti yang kau katakan sebelumnya, bagaimana bisa wanita itu mendapatkan perhiasan langka itu?"

Jonggun menggelengkan kepalanya dengan wajah yang terlihat frustasi.

"Itulah masalahnya, mereka menjaga informasi milik mereka dengan sangat ketat hingga tidak ada satu pun yang dapat terdengar oleh orang luar. Satu hal yang ku ketahui, keluarga Zhao saat ini dipimpin oleh kepala keluarga terdahulu mereka yang satu generasi diatas kita, dia memiliki seorang anak laki-laki yang seumuran denganku dan akan mewarisi bisnis ayahnya"

"Lalu kenapa Hyungseok mengejar Jin Sowol? Jika Jin Sowol tidak berhubungan dengan Yomi-gumi, apakah Hyungseok membunuhnya atas dasar perasaan dan pikiran pribadinya?"

Atas pertanyaan tersebut, mereka semua berpikir keras dengan frustasi, Mencoba untuk menemukan motif perbuat Hyungseok.

Lama mereka semua tenggelam dalam pikiran masing-masing, akhirnya Jonggun menghela nafas dan bersuara.

"Aku...kurasa aku akan pergi menemui Hyungseok saja. Aku akan mencoba untuk berbicara dengannya"

Sebelum siapa pun dapat menanggapi pernyataan itu, Jonggun dan Junggo beserta bawahan mereka, mereka pamit dan sepakat akan mengatur jadwal untuk pertemuan lagi.









TBC
Sorry for typo
Kritik dan saran diterima, silahkan komen

Sorry ya chapter kali ini nggak terlalu panjang dan Hyungseok nya nggak muncul di chapter ini.

Mysterious Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang