21. Intuisi

Mulai dari awal
                                    

"Bisa tolong lepas? Aku mau bantu Mama masak."

Alih-alih menurut, Jordan makin eratkan pelukannya sambil berharap itu akan meluluhkan Serenade yang masih keras hati.

"Kamu mau apa, Seren? Aku bakal kasih," bisik Jordan.

Serenade membisu sebab dia pun tidak tahu apa yang diinginkan dari Jordan sebagai hukuman atas ulah suaminya. Untuk saat ini Serenade hanya ingin sejauh mungkin dari Jordan, bisa bernapas bebas setelah hatinya patah. Serenade tidak bisa lagi menaruh rasa percaya pada Jordan setelah tempo hari kepercayaannya dihancurkan dalam satu malam.

Maka dari itu kata jauh yang Serenade maksud adalah menyudahi semua hubungan ini, menghapus nama Jordan dari hidupnya, dan menjadikan pria itu sebagai kenangan pahit yang tidak ingin diulang.

Namun, berpisah tidak semudah itu, 'kan?

Rupanya kebahagiaan yang sirna di tahun baru tidak hanya terjadi pada Serenade seorang, tapi juga pada Greya yang harus menelan pil pahit ketika proses bayi tabungnya harus gagal karena embrio tidak dapat menempel pada dinding rahim

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rupanya kebahagiaan yang sirna di tahun baru tidak hanya terjadi pada Serenade seorang, tapi juga pada Greya yang harus menelan pil pahit ketika proses bayi tabungnya harus gagal karena embrio tidak dapat menempel pada dinding rahim. Otomatis Juno dan Greya perlu mengulang prosesnya, memakan waktu lagi untuk menunggu sampai anak yang mereka idam-idamkan bisa diberikan oleh Tuhan.

Kegagalan itu sudah bisa Greya prediksi karena sadar setiap usaha tidak akan berhasil dalam satu kali coba. Namun, ketika lagi-lagi reproduksi Greya disinggung saat acara keluarga di tahun baru, wanita itu tak bisa menganggap kegagalan bayi tabung jadi hal kecil. Greya dicap mandul di depan muka banyak orang oleh mamanya sendiri, disetujui oleh para tantenya yang kala itu ikut memeriahkan malam pergantian tahun. Meski ada nada bergurau karena dibarengi tawa, justru itu yang paling menghancurkan hati Greya karena kekurangannya sekarang bagaikan aib sekaligus lelucon di mata keluarga.

Tahun baru yang meriah malah menjadi petaka bagi Greya, sebab bertambah usia juga pernikahannya tanpa kehadiran anak yang disinggung banyak orang.

"Sayang, lagi sibuk?"

Greya yang tengah melamun di balkon kamar sontak menoleh mendengar ketukan pintu dari belakang. Ia mendapati Juno yang tengah tersenyum lebar, berharap itu bisa menghibur Greya yang sejak kemarin berduka. Greya menggeleng dan menepuk sisi kursi kayu yang kosong. Merasa diundang, Juno pun mendekat dan duduk di samping sang istri, lalu merangkul pinggangnya yang ditutup kaus tipis agar tidak kepanasan di tengah teriknya Ibu Kota.

Juno jelas tahu penyebab istrinya jadi pendiam dan tidak bersemangat, terlebih Greya tidak menutupinya lagi sekarang. Perlawanan yang sering dia berikan pun lenyap ditelan ketakutan, seolah menyerah dengan keadaan yang tidak pernah berpihak padanya. Pembelaan Juno juga tidak membuat Greya senang, malah makin mengacaukan suasana hati istrinya yang kini melamun sambil memandang kosong ke pagar hitam sebagai batas antara kamar dan halaman belakang.

"Sayang, mau liburan ke Jepang, nggak? Kita pernah ada rencana travelling ke luar, tapi belum kecapai karena sibuk."

Rencana yang selalu jadi wacana dan sayangnya tidak menggugah Greya untuk bergerak.

EvanescentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang