15.

1.9K 83 0
                                    

🌾🌾🌾

Pagi hari kembali menyapa. Burung berkicau menyapa pagi di hari ini. Sama halnya dengan sekolah yang Vina tempati kini, para siswi tengah heboh akibat kedatangan siswa tampan disekolah. 

Siapa lagi kalau bukan curut Reno. Ya, hari ini Reno berangkat ke sekolah bersama Vina. Sempat ada perdebatan sengit pula antara Andra dan Reno sebelum akhirnya Andra mengalah dan membiarkan Vina diantar oleh Reno.

“Wah, gede juga sekolah, lu!” seru Reno menatap sekeliling area depan sekolah.  Sedikit kagum karena area itu begitu apik. Bersih dan tanaman yang menghiasi halaman itu. 

“Iya, dong! Kalau lu mau kecil jangan sekolah disini!” jawab Andra ketus. Hatinya masih dongkol saat ini. Ingin sekali dia meremas joni milik Reno!

“Ih apaan sih, tetangga sebelah ikutan mulu! Syirik ya lu gak gue sapa?!” tanya Reno menatap Andra dengan tatapan tak bersahabat.

Cih! Gak sudi g—”

“UDAH!!!” teriak Vina merasa jengah dengan perdebatan mereka berdua. Pasalnya, mereka berdua sudah bertengkar sedari tadi!  Apakah mereka tidak cape? 

“Tuh dia!” ucap Andra menunjuk Reno. 

Reno membolakan matanya, tidak terima jika dirinya dituduh seperti itu. “Lu yang mulai njir!”

“L—”

“Terserah! Gue cape! Kalian tuh kaya anak TK, tau gak?” ucap Vina berlalu dari hadapan mereka. 

“Lu sih!” ucap Andra.

“Lu yang mulai!”

“Lu!”

“Bodo! Kagak guna gue ngelayanin makhluq mars kaya, lu!” ucap Reno ikut berlalu darisana. 

“Dasar kutu kupret!”

🌾🌾🌾

“Gue udah berhasil. Misi kita sebentar lagi selesai! Gue harap setelah ini mereka juga ikut selesai, SELAMANYA!”

Sosok gadis tengah berdiri disamping toilet dengan handphone ditelinganya. Entah tengah bertukar kabar dengan siapa dia. Yang jelas, tersirat aura kejam yang dipancarkan oleh gadis itu.  Seperti seseorang yang memiliki dendam. Namun entahlah! 

“Iya, gue pasti pulang secepatnya. Tidak lebih dari minggu ini. Percaya sama gue! Misi gue kan udah berhasil.” ucapnya, lagi. 

Terdengar tawa dari bibir gadis itu. Entah itu tawa mengejek, senang atau... Menyiratkan keberhasilan atas apa yang dia rencanakan. 

“Mereka udah pis—”

“Siapa yang udah pisah?”

DEG.

Mendengar suara yang tidak asing ditelinganya membuat gadis itu menoleh dengan ekspresi kaget. Bagaimana tidak? Seseorang yang sangat dihindarinya kini tengah berdiri tepat dihadapannya. 

“L–lu ngapain disini? Ini toilet cewek!” tanya gadis itu sedikit tergugup. 

“Gak usah ngalihin pembicaraan. Jawab aja pertanyaan gue? Siapa yang udah berhasil lu pisahin?” ulang laki-laki itu. 

GALVINA (End)Onde as histórias ganham vida. Descobre agora