"Gile tu anak.Serem amat mukanya."gumam Selin bergidik ngeri.

*****

Nara tersenyum manis,saat melihat wajah nya dipantulan cermin.Wajahnya yang bersih dan mulus,membuatnya semakin sumringah.

"Omaga,gue always cute and  byutipul."ucap Nara pada dirinya sendiri.

"Huft,udah berapa lama gue gak ketemu sama burung Elang?"

"Rasanya kok lama banget.Lagian dia kemana sih!?di hubungi gabisa.Di chat juga centang satu."

"Apa Rion ngelarang bang Elang buat balas pesan-pesan gue? wah,kalo emang gitu kurang ajar banget tu anak."

~Nara~

Nara tersentak kaget,pada saat ia mendengar seseorang yang memanggil namanya dengan teramat lirih.

"Siapa itu?setan?"gumam Nara.

~Nara~

"Heh!ngapain panggil-panggil nama gue!?muncul Lo sini!gue gak takut ya sama Lo!"tantang Nara.

Namun setelah Nara berucap seperti itu,suara tadi mendadak hilang.Nara menunggu sampai beberapa detik,tapi tetap saja Nara tidak lagi mendengar suara tersebut.

"Huh,takut kan Lo!?mangkanya,jadi setan gak usah jahil."gerutu Nara,lalu membaringkan tubuhnya di atas kasur.

Nara terdiam beberapa saat.Nara berusaha mengingat sesuatu yang dia rasa janggal.
Mata Nara melebar.

"Loh,kok suara tadi kayak suara bang Elang!?"

*****

Namanya adalah Theodore La Roosevelt.Dia seorang pria yang berasal dari New York.Theo adalah kakak laki-laki Selin,karena itu dia datang kemari.Alasan Selin kabur dari Theo adalah,karena sifatnya yang terlalu mengekang kehidupannya.Jadi,Selin pun kabur ke Indonesia dan langsung pindah ke sekolah Rion.Karena Selin malas berkenalan dengan orang-orang di sekolah barunya,Selin pun membujuk Rion agar mau ber-main drama dengannya.Pada awalnya Rion menolaknya secara mentah-mentah,namun Selin tetap kukuh ingin mengajak Rion bermain-main.

Namun pada akhirnya,Theo berhasil menemukannya juga.Besok jika Selin bertemu Nara,Selin akan menjelaskan semuanya.Ya tidak mungkin kan,jika ia membiarkan hubungan kakak sepupunya itu hancur.Apalagi Rion mempunyai seorang gadis,yang sesuai dengan kriteria kakak ipar yang ia idamkan.

*****

Saat ini,Nara tengah bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah.Entah mimpi apa dia semalam,hari ini Nara terbangun pagi-pagi sekali.Jadinya Nara berencana untuk tidak berangkat telat.

Nara menyemprotkan parfum nya ke beberapa sisi di tubuhnya.Setelah dirasa siap,Nara pun melangkah pergi dari kamarnya dan menuju meja makan.Nara menuruni anak tangga dengan santai,terlihat sudah ada keluarga nya yang sudah mulai sarapan?

Nara menatap mereka dengan sedikit aneh.Biasanya mereka menunggu nya terlebih dahulu.Namun ini?ah sudahlah,Nara tidak ingin terlalu memikirkan hal kecil itu.Mungkin saja mereka sudah terlalu lapar,jadi tidak sempat menunggunya.

"Pagi semua,"sapa Nara dengan ceria.

"Hm,duduk,dan makan.Setelah itu berangkat."singkat Windah,dengan raut wajah yang terlihat berbeda.

"Ah,iya."Nara mendudukkan dirinya di sebelah Kenzo.

"Mereka kenapa ya?"batin Nara.

Beberapa menit kemudian

"Galaksi selesai."ucap Galaksi,lalu berdiri dari duduknya.

"Kami juga."sahut Alvaro,Kenzo dan juga Reza.

Transmigrasi Vira [END]Место, где живут истории. Откройте их для себя