Transmigrasi Vira || 48

19.5K 1.5K 75
                                    

Happy reading

1 Minggu sudah berlalu,Nara kini sudah mulai kembali beraktivitas seperti biasanya.Namun ada sedikit perubahan,dan perubahan itu adalah dimana Rion selalu mengikutinya kemana pun dia pergi.

Rion bersikap seolah-olah Nara,adalah kekasihnya.Nara sampai dibuat risih olehnya,meskipun Nara beberapa kali berucap bahwa dia risih,tapi Rion tak menghiraukan ucapannya itu.
Semua hal yang dilakukan Rion padanya benar-benar menjengkelkan!

Contohnya seperti sekarang,Nara tengah sarapan pagi bersama keluarganya ditambah dengan kehadiran Rion.

"Kayaknya hubungan kalian mulai dekat lagi ya.Mau pacaran dulu,atau tunangan?"tanya Azka membuat Nara tersedak.

Rion segera menyodorkan segelas air putih,dan langsung di minum oleh Nara.
Nara menatap Azka kesal,"Apaan sih pah,orang gak dekat juga."ketus Nara.

Winda yang melihat itupun terkekeh kecil.
"Kalo mau pacaran dulu ya silahkan,mama sama papa nggak ngedesak kalian buat segera tunangan kok."ucap Winda.

"Aku sama dia itu gak paca-"

"Saya sih pengennya cepet-cepet tunangan,tapi Nara kayaknya belum siap."ucap Rion menyela ucapan Nara.

Nara menatap Rion dengan sinis,pacaran apaan coba!?Menatap wajah Rion saja sudah membuat Nara jengkel setengah mati,apalagi melakukan pertunangan.

"Hati-hati,obsesi mulai terlihat.Maju-maju!"bisik Reza pada Kenzo dan Alvaro yang berada di sebelahnya.

Galaksi hanya diam menatap Rion dengan datar,awas saja jika Rion sampai kembali menyakiti Nara seperti dulu.

"Nara selesai,Nara berangkat dulu.Dadah!"Nara mencium pipi mereka satu persatu lalu melenggang pergi,di susul dengan Rion.

Di halaman rumahnya,Nara hendak mengeluarkan motornya dari bagasi,namun ada yang aneh.Kenapa ban motornya tiba-tiba kempes?

"Berangkat sama aku."ujar Rion yang tiba-tiba muncul.

Nara secara spontan menatap Rion dengan tajam,"Lo kan,yang udah kempesin ban motor gue?"tanya Nara dengan wajah yang tampak kesal.

Dengan santainya Rion mengangguk,lalu menendang ban motor Nara.Nara menggeram kesal,lalu menginjak kaki Rion dengan keras.Namun Rion tidak merasakan apapun.

"Sialan Lo!"ketus Nara.

"Udahlah,kamu berangkat sama aku.Jangan bikin emosi di pagi hari,Nara."ucap Rion lalu menggenggam tangan Nara yang terlihat mungil di genggamannya.

"Heh!lepas!gue mau berangkat sama abang gue aja!"pekik Nara meronta-ronta.

Rion melirik Nara dengan tajam,hal itu membuat nyali Nara seketika menciut.Entah kenapa,tatapan yang diberikan Rion itu membuatnya terintimidasi.

Pada akhirnya,Nara pun berangkat bersama Rion.Tanpa mereka berdua sadari,para saudara laki-laki Nara telah melihat pertengkaran keduanya.

"Haish,mereka lucu amat."gumam Reza yang masih terdengar oleh yang lain.

"Tetap awasi Rion,jangan sampai kejadian yang dulu terulang kembali."Perintah Galaksi.

"Siap bang."ucap Alvaro,Kenzo,dan Reza.

*****

Nara masuk kedalam kelasnya dengan raut wajah kesal.Nara mendudukkan pantatnya di kursi miliknya,lalu menelungkup kan kepalanya di lipatan tangannya.

"Lo kenapa dah?Suram amat muka Lo."monolog Lisa.

"Tau tuh,kayak orang frustasi."sambung Kania.

"Gue emang lagi frustasi."sahut Nara kembali menegakkan tubuhnya.

Transmigrasi Vira [END]Where stories live. Discover now