BAB 26

23 2 0
                                    

PERMINTAAN YANG TIDAK MASUK AKAL

💜
💜
💜

"Aku ingin kau bertemu dengan orang tuaku lagi."

mataku melebar aku telah memikirkan setiap kemungkinan yang akan di bicarakan jimin dalam pikiranku, tapi bukan ini yang aku harapkan.

"Kau ingin aku bertemu dengan orang tuamu Lagi?"

Aku bertanya, ekspresi tidak percaya di wajahku.Dia mengangguk, perlahan.

"Jangan bercanda. aku tidak menyukai leluconmu,"

"Aku tidak bercanda, hye jin, Kenapa aku harus bercanda?"

"Entahlah aku ragu tentang itu."

"Hyejin aa Aku serius. Aku ingin kamu datang ke rumah orang tuaku lagi. Hari ini juga."

Aku menatapnya ragu apakah dia beneran serius.

"Kamu ingat bagaimana ibu mu memperlakukanku ?? "

Dia membuka mulutnya untuk berbicara, tapi aku memotongnya.

"Biarkan aku mengingatkanmu karena sepertinya kamu sudah melupakannya. Ibumu menuduhku jalang matre yang menjual dirinya hanya untuk berkencan denganmu.!!"

Aku melihat raut muka bersalahnya

"Dengar hye jin Aku minta maaf soal itu. Tapi kamu harus mengerti jebal,"

"Wae jimina ,Mengapa kamu membutuhkanku untuk pergi menemui orang tuamu ?"

"Nanti juga kamu akan tahu hye jin-aa,"

Ia menghindari tatapanku.Apa yang kamu sembunyikan?Jawabannya yang tidak jelas membuatku kesal. Aku ingin tahu alasannya, Mereka jelas tidak menyukaiku. Lalu mengapa? Kenapa Jimin ingin aku bertemu dengan mereka lagi?
Aku bersandar di kursi, menyilangkan tangan di depan dadaku.

"Kalau begitu Aku tidak akan pergi jika kamu tidak memberitahuku alasannya."

Rahangnya mengeras marah Ini adalah hal yang biasa selama kami berbicara. Sebuah siklus yang terus kami jalani.
Dia menengadahkan kepalanya ke belakang, menjambak rambutnya kasar, Saat itulah Aku meliha Memar ungu kemerahan di lehernya. Yang tersembunyi dikerah kemejanya, aku merasakan sesak di dadaku. Sepertinya dia sedang bersenang-senang saat aku meneleponnya. Tidak heran mengapa suaranya begitu tegang dan serak.Tinjuku terkepal. Dan aku berdiri dari posisi dudukan. Dan ia menatapku bingung.

"Mau kemana hye jin-aa!?"

Aku menatap nya Dan tanpa terasa air mata mengalir dipupiku Aku merasa terluka. Aku merasa dikhianati. Aku tahu seharusnya aku tidak merasakan itu. Tapi aku melakukannya.

"Menjauh sejauh mungkin darimu,"

bisikku, gumpalan di tenggorokanku membuatku sulit untuk berbicara.
Aku melangkah berjalan keluar dari kafe, meninggalkan Jimin yang kebingungan di belakangku. Saat Aku berjalan keluar dan mulai berjalan di jalan, sebuah tangan menangkap pergelangan tanganku menarikku kepelukan nya menjauh dari mobil yang mendekat.

"Apakah kamu gila, hye jin-aa? Kamu bisa saja mati tertabrak. Wae gree?"

Aku menatap mata Jimin yang marah, penuh kekhawatiran .

"Kenapa kamu menangis?"

Aku tidak menyadari Aku menangis sampai dia bertanya. Aku mengalihkan pandanganku darinya. Aku benci dia harus melihatku begitu lemah. Sungguh menyedihkan bahwa aku menangis untuk sesuatu yang jelas.

"Lepaskan aku, Jiminaa jebal!?,"

Tangannya masih memelukku, memelukku dengan hangat. Rasanya aman. Tapi aku jijik padanya. Dan aku ingin pergi menjauh darinya.

ADDICTED ROMANCE PJM (BTS) 🔞 (Baru) Where stories live. Discover now