BAB 24

30 2 0
                                    

PEMBOHONG

💜
💜
💜

Tolong jangan katakan sesuatu yang akan menghancurkan hatiku. Nafasku tercekat di tenggorokan menunggu jawaban jimin, Jimin terdiam cukup lama, tidak mengeluarkan sepatah kata pun.

Tapi aku menunggu dengan harapan mendapat jawaban. bahwa dia akan memiliki alasan yang masuk akal, Bahwa dia tidak akan menghancurkan hatiku. Aku menunggu, tapi dia tetap diam, matanya tertuju pada uap yang naik dari cangkir kopi.

Aku menarik napas dalam berdiri dari kursi, ia menatap ku tersentak, alisnya berkerut saat dia menatapku. Tapi aku menghindari tatapan nya Aku tidak ingin menatap mata seorang pembohong dan pengecut. Aku tidak ingin menatap matanya yang gelap yang membuatku merasakan sesuatu dan membuatku ingin memaafkannya.

Aku mengambil mantelku di sofa tempatku melemparkannya saat Aku masuk keruangan ini tadi

"Mau kemana hye jin-aa?"

Dia menghampiri ku dan aku mengabaikan nya, Aku merogoh saku mantel untuk mencari ponselku. Tapi aku hanya menemukan kartu kredit HoSeok, Aku berbalik menatap Jimin yang berdiri hanya beberapa meter dariku, ekspresi bingung di wajahnya yang tampan.

"Di mana ponselku?"

Aku merasakan ada yang mengganjal di tenggorokanku.

"Apa yang akan kamu lakukan, Eun Hee?"

Jimin melangkah mendekati ku dan Aku melangkah mundur, mengangkat tanganku, memberi isyarat padanya untuk berhenti.

"Jangan dekati aku. Di mana ponselku?"

"Mengapa kamu melakukan ini?"

"Apa maksudmu kenapa? Kenapa kau melakukan ini? ,Kenapa kau membuat hidupku seperti neraka? Apa aku pernah melakukan kesalahan padamu?"

Teriakku dengan Suara menahan air mataku ,Aku tidak ingin apa-apa selain melarikan diri dari sini dan menjauh dar Jimin,aku semakin sulit untuk menghindarinya, Tapi dia juga membuatnya lebih sulit untuk pergi dariku. Dan aku membenci diriku sendiri karena ini. Aku membenci diriku karena terpengaruh oleh tindakannya. Aku membenci diriku karena merasa lemah di depannya. Dan aku membenci diriku bahwa aku tidak bisa membencinya sepenuhnya, meskipun yang dia lakukan hanya menyakitiku.

"Kamu berpikir aku membuat hidupmu seperti neraka?"

Dia berbicara dengan kemarahan dan rasa sakit yang tersembunyi di balik suaranya yang kasar dan serak.

"Nee,..!!Kamu telah membuat segalanya menjadi neraka ,Kamu membiarkan ibumu mempermalukanku. Karena ide konyolmu membawaku ke rumah orang tuamu, sekarang aku adalah mainan baru untuk tabloid Karenamu aku akan terus mendapat serangan panik. Semuanya kacau karenamu."

Aku tidak tahu apakah dia menyesal atau tidak. Dari tinju yang terkepal dan rahang yang terkatup, aku tahu dia marah. Padaku atau pada dirinya sendiri?

"Mempermainkanmu?? Apa kamu pikir aku ingin semua ini terjadi padamu?"

Aku menyeka air mata yang mengalir di pipiku yang tidak bisa aku tahan lagi

"Aku tidak peduli ,Aku sudah selesai dengan perjanjian kita . Beritahu media bahwa aku bukan tunanganmu. Katakan pada ibumu bahwa aku adalah tunangan palsumu. Bebaskan aku jiminaaa,..!!"

Tenggorokanku sakit. Tapi yang paling sakit adalah hatiku, Rasanya sakit saat dia menatapku dengan tatapan tajamnya. Sakit saat dia melangkah ke arahku. Rasanya sakit ketika dia memberi kehangatannya pada tubuhku. Dan itu menyakitkan ketika dia menyeka air mata di bawah mataku dengan ibu jarinya.

ADDICTED ROMANCE PJM (BTS) 🔞 (Baru) Where stories live. Discover now