Bagian 11.

80 11 0
                                    

Di halaman panti terlihat Annora  yang sedang membagikan beberapa balon berwarna-warni seraya tersenyum semringah. Anak-anak panti juga sangat gembira mendapat balon tersebut.

Tanpa Annora sadari... dia telah diperhatikan oleh seorang pemuda. Siapa lagi kalo bukan Ravindra Natharrazka. Iya, Ravindra datang ke panti untuk memberikan sedikit donasi. Disaat ingin memasuki panti, langkah dia terhenti ketika melihat seorang gadis yang ia kenal sedang bermain bersama anak-anak panti dengan begitu bahagianya.

Seulas senyum terukir di wajah Ravindra melihat banyak kebahagiaan di hadapannya. Ingin sekali dia melangkah ke sana dan ikutan bermain juga. Namun, dia tidak mempunyai nyali untuk itu. Apa lagi di sana ada wanita yang ia cintai. Melihat dari sini saja jantung Ravindra sudah memompa kencang, apa lagi harus mendekat.

Setelah tiga hari libur sekolah dan tidak bertemu dengan Annora. Dan tiga hari juga membuat Ravindra tersiksa karena rindu ini. Tapi hari ini, semuanya terobati. Melihat senyum indah itu, rasanya sudah cukup buat Ravindra mengobati rindu yang menyiksa dirinya selama tiga hari ini.

"Kak Vivin!" Teriak salah seorang anak panti, dia adalah Boni. Teriakan Boni, membuat Annora spontan menoleh ke arah dimana Boni melihat Ravindra.

Deg

Tatapan mereka bertemu. Waktu seakan-akan berhenti.

Annora seketika menundukkan pandangannya seraya beristighfar begitu juga Ravindra.

"Kakak!"

Semua anak panti berlari menuju Ravindra. Ravindra berjongkok, dan beberapa anak laki-laki mendekap Ravindra.

Kenapa mereka bisa mengenali Ravindra? Lirih Annora di dalamnya hatinya.

Annora pun berjalan mendekati anak-anak panti yang telah selesai melepas rindu dengan Ravindra.

"Kak Ora. Kenalin nih, kak Vivin," celetuk Boni.

Annora tersenyum seraya mengelus puncak kepala Boni.

"Kamu apa kabar?" Satu bait pertanyaan keluar dari mulut Ravindra. Annora seketika menoleh.

"Alhamdulillah, baik."

"Kamu?" Annora pun kembali bertanya.

"Alhamdulillah, aku juga baik."

Tapi hatiku yang tak baik ketika tidak bertemu denganmu beberapa hari ini, Annora. Batin Ravindra.

Ravindra seketika mengalihkan pandangannya kepada anak-anak panti.

"Kalian habis main apa, hm?"

"Balon," jawab Boni.

"Emang balonnya ga terbang?"

"Ga dong, kan di ujung benang ada batunya," celetuk yang lainnnya.

"Iya, itu di sana masih ada balonnya. Yuk kakak ikutan main juga," sahut Cinta.

"Kakak?" Ravindra seketika melirik sejenak ke arah Annora.

Annora seketika mengalihkan pandangannya. Padahal, tadi dia sedang memandangi Ravindra yang berbicara kepada anak-anak.

"Emmm. Kakak mau ikutan main juga. Tapi... dia izinin ga?" Tanya Ravindra seraya melirik ke arah Annora. Anak panti pun juga ikutan menoleh ke arah Annora.

"Boleh ya, kak...," rayu mereka.

"Boleh," jawab Annora seraya tersenyum.

"Okey, let's go!" Seru Ravindra.

"Goo!" Seru mereka juga.

Mereka pun berlari menuju balon mereka kembali dengan Ravindra. Mereka bermain berlari-larian di halaman panti. Sedangkan Annora, hanya diam di tempat memperhatikan mereka. Sekarang, Annora yang diam menggantikan posisi Ravindra tadi.

Annora Untuk Ravindra [End]Where stories live. Discover now