18 | i just wanna know you better

Start from the beginning
                                    

Istirahat 15 menit, Sagara duduk di tribun bawah. Seperti biasa, Aluna yang menghampiri Sagara bukan Sagara yang menghampiri Aluna. Aluna menyodorkan botol air dan handuk kecil pada Sagara.

"Latihan hari ini sampai jam berapa?"

"Sembilan."

Aluna membulatkan matanya. "Beneran?"

Tak bisa terbayang di kepala Aluna kalau ia harus mencuci baju Taekwondo Sagara di jam 11 malam. Karna biasanya selesai latihan Aluna harus menunggu bus yang lewat dan berbaring sebentar di ranjangnya.

"Kenapa?"

"Bus terakhir kan jam 9 Sagara," jawab Aluna, "nanti gue nggak bisa pulang lagi. Nginep di sekolah."

"Naik ojek kan bisa."

"Nggak bisa," tolak Aluna langsung, "gue takut diculik."

Sagara tersenyum kecil. "Siapa juga yang mau nyulik lo?"

Sagara selalu berhasil membuat Aluna kesal.

Jam 9 pas, latihan selesai, tapi belum dengan penyampaian terakhir. Aluna masih harus menunggu lima menit untuk melihat Sagara keluar dari lapangan dan menuju ruang ganti. Setelah itu menunggu Sagara mandi dan ganti baju 10 menit. Itu berarti Aluna benar-benar tak bisa pulang naik bus malam ini. Aluna menghela nafasnya pasrah. Naik ojek adalah jalan terakhir. Walaupun memikirkannya saja sudah takut, tapi benar juga yang Sagara katakan tadi. Siapa juga yang mau menculiknya?

Baru keluar dari ruang ganti, Sagara langsung dikejutkan oleh keberadaan Aluna yang menunggunya di depan pintu ruang ganti. Aluna langsung menyambar baju Taekwondo Sagara dan memasukannya ke dalam tas kertasnya.

"Udah kan? Gue pulang ya?"

Baru saja Aluna ingin berlari keluar dari lapangan, tapi tangan Sagara lebih cepat menarik ujung tasnya hingga Aluna kembali berbalik dan menatap Sagara.

"Kenapa lagi?" tanya Aluna sedikit kesal.

"Katanya takut naik ojek?"

"Iya takut. Makanya ini mau ke halte, siapa tau masih ada bus yang lewat."

Mana ada yang seperti itu, Aluna.

"Ayo."

"Kemana?"

"Pulang."

"Lo mau nganterin gue pulang?" tanya Aluna kaget yang dibalas deheman oleh Sagara sebelum laki-laki itu meninggalkannya.

Aluna masih berdiri di tempatnya sembari membulatkan matanya tak percaya.

"Kayaknya mending gue naik ojek nggak sih?"

• • •

Pagi ini Aluna bangun siang karna tadi malam ia benar-benar baru tidur jam 12 malam. Tubuhnya terasa sangat lemas dan kepalanya sedikit pusing tadi malam. Tadi malam, Sagara benar-benar mengantarnya pulang. Tapi tak ada yang spesial. Kalau sama Sagara memang tak pernah ada yang spesial. Sagara hanya mengendarai motornya dengan normal dan berhenti saat Aluna bilang berhenti lalu pergi setelah Aluna mengucapkan terima kasih.

Mata Aluna yang baru setengah terbuka itu melirik jam yang tergantung di dinding kamarnya. Pukul 10 pagi, tak begitu siang. Aluna menggapai tasnya, hendak mencari ponselnya di sana. Tapi yang ia keluarkan dari tasnya adalah dua lembar kertas panjang bertuliskan 'Fast Track' di sana.

love me wellWhere stories live. Discover now