For You

10K 1.2K 68
                                    

Selepas meluapkan kekesalannya, Jaemin melempar bantal yang ia pegang dan sang suami dengan cepat menangkapnya, dia pandangi tubuh Jaemin yang kini beranjak ke naik kembali ke atas ranjang.

“Sayang...” panggil Jeno lirih, dia dekati Jaemin yang kini sudah berbaring.

“Kenapa?” Tanya Jeno.

“Pecat Karina”

“Astaga, Sayang. Mana bisa begitu. Kenapa aku harus memecat dia? Kinerjanya sangat bagus”

“Lalu, kau suka dekat-dekat dengan dia?” Omel Jaemin seraya mendudukkan tubuhnya di atas ranjang.

Jeno hanya menghela nafas dengan senyum mendengar Omelan suaminya, lantas dia berjongkok di samping Jaemin kemudian meraih jemari suaminya untuk ia genggam.

“Sayang, aku tidak memiliki ketertarikan apa pun pada nya, kau juga tahu bahwa dia berkencan dengan Sekretarismu kan? Apa yang kau khawatirkan?” Tanya Jeno.

Jaemin menghela nafas setelah mendengar penjelasan suaminya, ia alihkan pandangannya menatap ke arah lain seraya memikirkan ucapan Jeno.

“Aku tidak tahu. Aku tidak suka jika kau seperti itu pada orang lain” Jawab Jaemin lembut.

“Aku tahu hormon kehamilanmu. Aku tahu kau juga pasti sulit mengontrolnya. Tak apa, jika ada yang mengganggumu, katakan padaku” Tutur Jeno yang kemudian di angguki Jaemin.

“Ya sudah sana tidur lagi”

“Aku tidak boleh tidur di ranjang?”

“Tidak! Kau masih bau” Omel Jaemin.

“Astaga, padahal pakai sabun mandi dan parfum yang sama. Bagaimana mungkin hanya aku yang bau?” Gerutu Jeno pilu seraya menggaruk telinganya, dengan kaki yang melangkah kembali ke sofa.

Jeno pun kembali mendudukkan tubuhnya di sofa. Dia pandangi Jaemin yang sudah berbaring dan membalut tubuhnya dengan selimut, kemudian bibir tipis itu melengkungkan sebuah senyuman mengingat tingkah suaminya.

🐇🐇🐇

Setelah menyemprot parfum, Jaemin memandangi tubuhnya kemudian melihat perutnya dan mengusapinya dengan senyum.

“Aegi, ayo kita sarapan” Ajak Jaemin.

Setelahnya dia melangkah keluar dari ruang ganti, tak mendapati suaminya di kamar, mungkin sudah turun lebih dulu, lantas Jaemin pun menyusul.

Dan benar saja, suaminya sudah duduk manis bersama putrinya.

Namun ada satu hal yang membuat Jaemin bingung, meja makan yang penuh akan hidangan pagi ini.

“Kenapa banyak sekali makanan?” tanya Jaemin menatap maid membuat para maid saling lempar pandangan lalu menatap Jeno.

“Kenapa Sayang?” Tanya Jeno dengan senyum cerahnya.

“Tadi pagi-pagi sekali, Tuan Besar meminta chef memasak semua ini” Tutur seorang maid.

Jaemin hanya bisa menggeleng melihat beragam menu di meja, ada satu ekor ayam utuh yang di panggang, berbagai macam olahan ikan, seafood dan kepiting berukuran besar dan beberapa sayuran.

“Jeno, kau mau makan semua ini?” Tanya Jaemin seraya mendudukkan tubuhnya, dia lihat sang suami hanya mengangguk dengan senyum lebar.

“Sophia, ayo makan. Kau ingin yang mana?” Tanya Jeno.

“Ini sedang perayaan atau bagaimana?” Gumam Jaemin, dia mulai meraih pisau dan garpu yang di letakkan di sebelah piring dan memilih menu sarapannya.

THE TRAPS [NOMIN]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang