Dinner

8K 1.1K 194
                                    

Bibi hanya menghela nafas setelah mendengar cerita Jaemin. Dia usapi lagi pipi lembut pria itu membuat Jaemin kembali menatapnya dengan senyum.

“Aku tidak tahu jika Bibi masih bekerja pada keluarga itu” Tutur Jaemin membuat Bibi mengulum senyum kecut.

“Tidak bisa Bibi ungkiri, bahwa Ayahmu yang membawa Bibi ke sana” Tuturnya.

“Kau mengenal Presdir Lee?” tanya Bibi kemudian yang di angguki oleh Jaemin.

“Kau tahu tentang suaminya dan keluarga Ayahmu?” Tanya Bibi yang lagi-lagi di angguki oleh Jaemin.

“Aku datang untuk membalas semuanya, Bibi. Mereka harus merasakan apa yang aku rasakan dulu, Seungmin dan Sophia harus hidup seperti aku dulu bahkan lebih menyakitkan dari apa yang aku jalani” Tutur Jaemin berapi-api yang di angguki oleh wanita tua itu.

“Bibi tidak tahu jika itu adalah kau. Karena Bibi sudah melihat bagaimana hancurnya keluarga Tuan Lee dulu, Bibi hanya takut kejadian itu terulang lagi. Tapi jika itu, Kau. Lakukanlah” Ucap Wanita itu membuat Jaemin tersenyum pilu.

“Atau, mau Bibi bantu?” Tawar wanita itu membuat Jaemin membulatkan matanya.

“Bibi, terima kasih” Rengek Jaemin seraya memeluk Bibi erat, wanita itu tersenyum lega seraya membalas pelukan Jaemin, dia usap rambut dan punggung pria itu dengan sayang.


🌻🌻🌻


Mobil milik Jaemin terparkir di depan lahan yang tengah dalam proses pembangunan, dia keluar setelahnya. Tak lupa membalut matanya dengan kacamata hitam.

Dari jarak sepuluh meter dia sudah melihat kekasihnya berdiri di tengah proyek tampak berbincang dengan seorang mandor. Bibirnya mengulum seringai tipis lalu melangkah mendekati Jeno.

Pria itu mendesis saat berisik suara alat berat bekerja di dekatnya. Bibirnya mengulum senyum tipis menyadari bahwa Jeno belum tahu jika ia datang, dia lantas berjalan di belakang sang kekasih lalu mendekap pinggang itu membuat Jeno menoleh.

Pria itu tersentak beriringan dengan Jaemin yang menurunkan tangannya lalu menyambut Jeno dan mandor dengan senyum.

“Halo, Presdir Lee” Sapa sang mandor yang hanya di balas senyum oleh Jaemin.

“Baik, kalau begitu silakan di lanjutkan” Perintah Jeno pada sang mandor lalu pria itu beranjak pergi untuk kembali memeriksa melanjutkan pengerjaan lahan.

Jaemin melihat ke sekitar untuk memeriksa proses pengerjaan lahan setelahnya dia menatap Jeno yang memandanginya.

“Ada apa?” Tanya Jaemin dengan senyum.

“Kenapa semakin hari kau semakin cantik?” Tanya Jeno menyipitkan matanya, memandangi Jaemin dari ujung kepala hingga ujung kaki.

Jaemin mencebik seraya memukul lengan kekasihnya. Membuat Jeno terkekeh.

“Bagaimana perkembangan lahannya?” Tanya Jaemin.

“Karena sebentar lagi memasuki musim dingin, mungkin pengerjaannya akan tertunda” balas Jeno membuat Jaemin berakhir mengangguk-anggukkan kepalanya.

“Nanti malam ada acara?” Tanya Jeno membuat Jaemin tampak berpikir sejenak.

“Sepertinya tidak, kenapa?” Tanya Jaemin kemudian.

“Mau makan malam denganku?” Tawar Jeno

“Baiklah. Di mana?”

“Resto Dream, pukul tujuh. Akan ku jemput nanti malam”

“Tidak, aku berangkat sendiri saja. Nanti ada jejak parfumku di mobilmu” Ucap Jaemin membuat Jeno terkekeh.

“Baiklah, kita bertemu di sana. Aku harus kembali karena masih ada pekerjaan”

THE TRAPS [NOMIN]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang