Mask

11.3K 1.4K 164
                                    

Acara ulang tahun masih berjalan, setelah menyanyikan lagu selamat ulang tahun dan memotong kue, kini berlanjut, Sophia tengah menyuapi Jeno dan Seungmin kue dan berfoto bersama.

Netra pria Taurus itu masih mencari sosok Jaemin yang belum kembali. Tapi kadonya yang masih berdiri tegak di atas meja membuat Jeno khawatir.

“Sayang, lanjutkan dulu acaranya, Ayah ingin ke toilet sebentar” Jeno berpamitan pada putri kecilnya.

Tanpa menunggu reaksi Sophia, Jeno beranjak keluar dari aula acara membuat Jong-suk — Ayah Mertua dan IU (selanjutnya akan di tulis Jieun) Ibu Mertuanya mengerutkan alis bingung. Gelagat Jeno justru tampak mencurigakan karena menantu mereka beberapa kali celingukan seperti mencari seseorang.

Jeno menyusuri koridor menuju bagian belakang lantai tiga, seperti ada ikatan batin yang kuat dengan Jaemin, pikirannya saat ini mungkin Jaemin berada di toilet.

Helaan nafas keluar dari bibir Jeno kala tiba di depan kamar mandi, dengan ragu jemarinya naik untuk mengetuk pintu bercat putih itu.

Sementara di dalam, Jaemin masih berusaha menenangkan dirinya sendiri. Kepalanya masih bergetar dan tubuhnya menggigil, mencoba meredam emosi yang ingin meledak-ledak karena bayangan Seungmin dan keluarganya yang tersenyum, membongkar seluruh rasa sakit dan hancurnya.

“Jaemin”

Pria Leo itu tersentak kala mendengar suara Jeno memanggilnya. Dia tarik nafas dalam-dalam sebelum membuka pintu, dia rapikan lagi penampilannya, tak ingin terlihat kacau di depan Jeno.

Secara perlahan, pintu terbuka membuat Jeno mengulum senyum tipis, melihat Jaemin baik-baik saja.

“Ada apa? Terjadi sesuatu?” Tanya Jeno.

“Tidak, aku hanya ingin buang air kecil” Jawab Jaemin asal dengan senyum kikuknya.

“Bagaimana kau tahu aku di toilet?” Tanya Jaemin.

“Ke mana lagi kau pergi? Tidak mungkin kau pulang” Jawab Jeno setengah terkekeh membuat Jaemin mendecih.

“Kau menemuiku ke sini, bisa saja membuat kita ketahuan. Kembalilah lebih dulu” Titah Jaemin.

“Aku hanya khawatir jika terjadi sesuatu padamu”

“Terima kasih, untuk selalu mengkhawatirkan ku” Tutur Jaemin dengan senyum.

Jeno mengangguk sebagai respons, setelah meyakinkan bahwa Jaemin baik-baik saja. Jeno beranjak lebih dulu untuk kembali ke aula acara. Tak lama, Jaemin menyusul dan kembali bergabung dengan Haechan dan Renjun.

“Aigoo aku tahu kalian bertemu diam-diam” Bisik Haechan membuat Jaemin tersenyum salah tingkah.

“Kau terlalu nekat untuk bertemu dia di rumahnya” Kekeh Renjun membuat Jaemin hanya mendengus dengan senyum.

“Jangan khawatirkan aku” Sahut Jaemin membuat keduanya saling tatap seraya menaikkan kedua alis mereka.

Acara kembali berlangsung, kini mereka mulai menikmati hidangan yang di sediakan. Jaemin hanya menikmati sepiring kue. Sesekali, dia melirik ke arah Seungmin yang asik dengan keluarganya.

“Jason...”

Jaemin menoleh saat mendengar namanya di panggil, sedikit terkejut kala melihat Jeno menghampirinya. Dia menoleh ke sekitar dan tak ada yang memperhatikan mereka.

“Hai, Presdir Lee” Sapa Jaemin.

“Terima kasih sudah mau hadir di pesta ulang tahun putriku. Maaf jika undangan ini justru harus Anda terima dari perkumpulan suamiku” Ucap Jeno dengan senyum membuat Jaemin menahan tawanya.

THE TRAPS [NOMIN]✓Where stories live. Discover now