Plan

11.1K 1.4K 61
                                    

Seperti ajakan Mingyu sebelumnya bahwa pria itu ingin Jaemin menjadi pasangannya untuk menghadiri acara bisnis, maka hari ini Jaemin pergi untuk membeli setelan.

Di belakangnya sudah ada Taeil yang mengikutinya sudah membawakan beberapa paperbag belanjaan sebelumnya.

Matanya sempat melirik saat mendengar denting notifikasi ponsel sopir sekaligus asisten pribadinya itu.

“Tuan, apartemen sudah siap. Dan rencana sudah bisa di jalankan” Tutur Taeil membuat Jaemin mengulum senyum puas mendengarnya.

“Terima kasih” Ucap Jaemin yang di angguki oleh Taeil.

Dia bergegas memilih beberapa setel pakaian setelahnya dia pulang.

Dia lihat waktu menunjukkan pukul lima sore, sembari menunggu waktu pesta tiba, dia lebih baik mengenakan masker wajah agar kecantikannya malam ini terpancar.

Baru saja hendak merebahkan tubuhnya untuk menghabiskan waktu menunggu masker tisunya menyerap, dia mendengar suara pintu kamarnya di ketuk. Dengan malas dia beranjak untuk membukanya dan mendapati Mingyu berdiri di sana.

“Ada apa Hyung?” Tanya Jaemin.

“Taeil sudah mengatakannya?” Tanya Mingyu.

“Eum.. terima kasih Hyung. Kau memang selalu bisa di andalkan” Puji Jaemin seraya mengacungkan ibu jarinya dengan senyum merekah yang di balas senyum malu oleh Jaemin.

“Ganti parfummu nanti malam. Jeno juga hadir di sana. Usahakan mengenakan aroma yang lebih lembut tapi memabukkan” Tutur Mingyu.

Mendengar bahwa Jeno akan datang langsung membuat Jaemin termangu. Dia diam beberapa saat mendengarkan saran Mingyu setelahnya dia mengangguk.

Merasa urusannya selesai, Mingyu pamit dan membiarkan Jaemin dengan urusannya.

Jaemin berdecap lalu melangkah menuju lemari pakaiannya. Dia memilih beberapa pakaian yang sekiranya akan bagus, walau pada akhirnya hanya memilih jas hitam dengan kemeja putih pada umumnya.

Setelahnya dia mandi dan mulai bersiap. Tak lupa dia menyematkan beberapa aksesoris seperti cincin dari brand kesukaan Jeno tentu saja. Tak lupa sapuan makeup tipis dan parfum dengan aroma yang lembut tapi memabukkan.

Setelah selesai, Jaemin pun turun. Dia lihat Mingyu sudah berdiri di bawah tangga seraya melihat jam tangannya. Saat dia mendongak, netranya langsung bertemu dengan milik Jaemin. Adiknya itu melemparkan senyum hangat saat tiba di depannya.

“Jaemin...” Mingyu memekik lirih kala Indra penciumannya menangkap aroma parfum kesukaannya. Dia lihat Jaemin hanya tertawa kecil.

“Kau mungkin akan merindukan aroma ini Hyung, setelah aku pindah ke apartemen” Tutur Jaemin membuat Mingyu mengangguk dengan senyum kecut.

“Benar...” Gumamnya.

“Ayo” Ajak Jaemin bersemangat, dia langsung menggandeng lengan Mingyu kemudian keduanya keluar menuju mobil Mingyu yang sudah bersiap di halaman rumah mewahnya.

Keduanya melaju menuju lokasi acara.

Jeno baru saja tiba bersama Seungmin yang setia menggandeng lengannya, bibirnya senantiasa melengkungkan senyum dengan mata bulan sabitnya kala menyapa rekan-rekan bisnisnya. Begitu pula Seungmin yang sudah biasa menghadiri acara ini bersama suaminya.

“Hey yo! Whatsup” Sapa pria jangkung bernama Guanlin bersama suami mungilnya.

“Sudah lama?” Tanya Jeno

“Belum, kami juga baru tiba” Jawab Guanlin.

“Hei...”

Itu Mark yang baru saja datang dengan suami sintalnya, Haechan. Mereka saling berjabat tangan dan berbincang santai. Seungmin hanya sesekali tersenyum. Dia tak cukup dekat dengan Haechan dan Renjun.

THE TRAPS [NOMIN]✓जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें