Emergency Call 🔞

15.4K 1K 151
                                    

Jaemin hanya berdiri seraya melipat kedua tangannya di dada, gedung parkir apartemennya melihat Taeil yang memeriksa bagian mobilnya

Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.

Jaemin hanya berdiri seraya melipat kedua tangannya di dada, gedung parkir apartemennya melihat Taeil yang memeriksa bagian mobilnya. Tubuhnya tampak menegak setelah Taeil menutup pintu kemudi dan berjalan menghampirinya.

“Sebelah sana kemungkinan akan di pecahkan, jadi Tuan harap berhati-hati terkena serpihan atau kemungkinan mereka akan menarik tangan Tuan jika ingin, agar tangan Tuan tidak tergores” Tutur Taeil.

“Tergores juga tak apa, semakin bagus” Sahut Jaemin.

“Kita sudah bisa berangkat?” Tanya Jaemin yang di angguki Taeil.

“Kau sudah kabari Mingyu Hyung?”

“Sudah Tuan, kami juga sudah menghubungi pihak kepolisian dan bekerja sama dengan mereka. Kemungkinan nanti Tuan Lee juga akan membawa polisi tapi kami akan mengaturnya” Ujar Taeil yang di angguki oleh Jaemin.

“Kita berangkat sekarang” Ucap Jaemin seraya melangkah masuk ke dalam mobilnya.

Taeil bergegas masuk ke dalam mobilnya sementara Jaemin juga mulai melaju dengan mobilnya. Sang asisten senantiasa mengikuti mobil Jaemin di sepanjang jalan. Sementara Jaemin tampak tenang meski sesekali dia melirik jam tangannya.

Akhirnya, mobil Jaemin tiba pada lokasi yang telah mereka tentukan. Netranya menangkap ada empat orang preman yang tengah asik berbincang. Dia hanya diam selama Taeil sibuk berbincang dengan mereka lalu memeriksa ponselnya.

“Kami sudah berangkat, Tuan. Presdir Lee berangkat dari kantor”

Jaemin tersenyum saat membaca pesan dari Bibi membuatnya menghubungi Taeil.

“Sekretarisnya belum menghubungi Tuan” Begitu jawaban Taeil membuat Jaemin hanya berakhir menyandarkan tubuhnya pada kursi dan melipat kedua tangannya di dada.

Jaemin melirik jam tangannya di mana waktu menunjukkan pukul sembilan lewat lima menit. Membuatnya menghela nafas, dia memiliki banyak pekerjaan yang harus ia tunda hari ini karena rencana sialan ini.

Jaemin tersentak kala ia memejamkan matanya, memikirkan banyak hal yang terjadi belakangan, saat Taeil mengetuk kaca jendela mobilnya menandakan bahwa rencana sudah siap. Jaemin mengangguk lalu meraih ponselnya di saku celana dan mencari kontak Jeno.

Sementara yang tengah di hubungi sedang memacu mobilnya menuju sekolah Sophia untuk menghadiri kelulusan putrinya. Dia tersentak saat mendengar dering ponselnya lalu menyambar earphone di saku jasnya.

“JENO TOLONG AKU!!!”

Jeno sontak menginjak pedal rem saat mendengar teriakan panik Jaemin di seberang telepon sana.

“Jaemin! Ada apa?” Tanya Jeno panik.

“JENO TOLONG” Teriak Jaemin seraya terisak membuat wajah Jeno memucat panik.

“Jaemin, ada apa? Kau di mana?” Tanya Jeno panik.

“HEI! BUKA PINTUNYA!” Jeno menegang saat mendengar suara berisik bersumber dari seberang telepon tempat Jaemin berada. Ada suara seorang pria di sana.

THE TRAPS [NOMIN]✓Onde as histórias ganham vida. Descobre agora