The Truth

12.5K 1.4K 305
                                    

Jaemin terkejut kala mendengar jawaban Jeno, dia angkat kepalanya dan menatap Jeno kaget. Pria itu hanya melemparkan senyum membuat Jaemin tenang.

“Sungguh?” Tanya Jaemin melepaskan pelukan mereka.

Jeno hanya menjawab dengan anggukan kepala membuat Jaemin diam, mencerna ucapan Jeno.

Mengapa semudah itu Jeno mengiyakan? Tidakkah dia memikirkan suami dan putrinya sebelum menjawab? Mengapa seolah Jaemin berubah menjadi prioritasnya sekarang?

Dan Jaemin pun, tak ingin terbuai akan jawaban Jeno. Tapi dia cukup merasa senang, merasa bahwa Jeno sekarang berada di genggamannya.

“Kau tidak melakukan ini karena kasihan padaku kan?”

“Bukankah sudah ku katakan tidak?” Jeno balas melempar tanya.

“Jadi?” Tanya Jaemin.

“Jika kau ingin berbagi apa pun? Menginginkan apa pun dan merasa kesepian kapan pun, hubungi aku. Aku akan memberikan cinta dan waktu itu” Tutur Jeno membuat Jaemin mengulum senyum.

“Terima kasih” Tutur Jaemin.

Jeno melemparkan senyum seraya merengkuh Jaemin lagi membuat Jaemin masuk dalam dekapannya. Bibirnya mengulum seringai penuh kemenangan.

Beberapa saat setelahnya, Jeno melepaskan pelukannya. Dia tatap netra Jaemin, menyelami binar cerah itu begitu pula Jaemin, di detik berikutnya, keduanya tertawa bak orang tengah kasmaran.

“Kau datang hanya untuk di itu kan?”

“Aku benar-benar khawatir padamu, kau tahu? Karena kau memblokir kontakku, padahal sebelumnya aku merasa lega melihatmu baik-baik saja” Ucap Jeno.

“Aku takut melewati batas” Sahut Jaemin.

“Ya sudah, karena kau baik-baik saja. Aku pamit, jangan blokir kontakku lagi” Jeno memperingati yang di balas anggukan oleh Jaemin.

“Hubungi aku jika terjadi sesuatu” Ucap Jeno yang lagi-lagi di angguki oleh Jaemin.

Pria itu membuka pintu ruangan Jaemin, dia tatap lagi Jaemin seraya melangkah keluar, memastikan Jaemin baik-baik saja. Sementara bibir tipis Jaemin tak henti mengulum senyum hingga akhirnya tubuh Jeno tak lagi terlihat di pandangan matanya.

Jaemin segera menutup pintu ruangannya, dia berbalik dengan senyum merekah. Entah bagaimana meluapkan kebahagiaan karena dia merasa menang untuk saat ini, rencananya maju dari yang ia perkirakan.

Sudah tak sabar memberi tahu berita ini kepada Mingyu.


🌻🌻🌻


Jeno masuk ke dalam rumahnya dan langsung di sambut oleh Sophia yang berlari ke arahnya. Jeno langsung berjongkok menyambut putrinya.

“Ayah” Pekik Sophia girang.

“Hali cantik, bagaimana sekolahmu hari ini?” Tanya Jeno dengan senyum cerahnya.

“Aku belajar menggambar, Ayah” Sophia berceloteh.

Seungmin datang dan bergabung dengan perbincangan hangat suami dan putrinya. Selepas itu, Jeno beranjak dan memberikan jasnya pada sang suami untuk di cuci.

Selalu, setiap ia pulang ke rumah sejak hari itu. Melihat bagaimana hangatnya keluarga yang ia bangun, membuat rasa bersalah Jeno pada sang suami timbul.

Namun kala ia bersama Jaemin, pria itu bak menyihirnya dengan paras cantik dan Tutur katanya. Dia bagaikan terhipnotis oleh pria itu membuatnya lupa segalanya. Seolah pria itu sudah menjadi pusat dunianya.

THE TRAPS [NOMIN]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang