Doin' Time 🔞

15.9K 1.1K 88
                                    

Tak terasa, setelah melakukan banyak hal di Maladewa. Besok keduanya sudah harus kembali ke Korea.

Setelah menyusun barang-barang dan beberapa oleh-oleh, kini waktunya bagi mereka untuk menikmati saat-saat terakhir mereka dengan begitu romantis.

Sebenarnya tidak ada yang istimewa. Mereka hanya tengah menonton film berdua di dalam kamar, tanpa cahaya. Hanya di temani pantulan cahaya televisi.

Ada sebotol anggur dengan dua gelas di atas meja di kamar itu. Sedang Jeno tengah duduk di atas ranjang dan Jaemin yang mendekapnya manja, memeluk perut pria itu bak posesif. Satu tangan Jeno sibuk mengusap pundak telanjang Jaemin atau sesekali akan mengusap surai birunya sayang.

Film yang mereka tonton malam ini juga cukup dewasa. Apalagi Jaemin yang terlalu fokus menonton sudah memasukkan tangannya ke dalam celana Jeno dan memainkan penisnya yang masih terlelap di balik celana.

Di pijat-pijat, di remas-remas. Jika di rangsang seperti itu, siapa yang tidak ereksi?

Jaemin mendongak untuk menatap Jeno di atasnya, pria itu tersenyum membuat Jeno terkekeh. Maka tangan Jeno pun dengan berani masuk ke dalam selimut, mengusap perut Jaemin yang tak berbalut pakaian kemudian naik dan memainkan putingnya membuat gairah Jaemin ikut terangsang.

Keduanya masih asik menonton film sembari merangsang titik sensitif satu sama lain.

Jaemin sadar bahwa dia seperti jalang saat ini, dia terus-menerus menyerahkan dirinya untuk di nikmati oleh Jeno. Tapi, Jaemin akui dia suka bagaimana Jeno menggagahinya di atas ranjang, sangat panas, dalam dan membuatnya melayang.

Jeno kembali menoleh ke arah Jaemin yang juga kebetulan menatapnya. Bibirnya langsung mengecup bibir Jaemin hingga menimbulkan bunyi kecipak, berbaur dengan suara film yang begitu pelan.

“Dia sudah tegang” Ucap Jaemin, masih mengurut penis Jeno yang sudah dia keluarkan dari celana kain sang dominan. Bahkan jari-jarinya sudah basah akibat precum Jeno yang tak henti keluar.

Pria itu sejak tadi menahan desahannya akibat kerja tangan Jaemin mengurut penisnya naik turun. Tapi justru dia semakin gila.

“Sshh ahh sudah Jaemin, nanti dia keluar” Ucap Jeno.

“Sungguh? Mau berhenti?” Goda Jaemin mempercepat kocokkannya pada penis Jeno membuat pria itu sontak meremas pundak Jaemin.

“Sshh argh Jaemin lagi aah” Desah Jeno dengan mata terpejam.

Jaemin mengulum seringai melihat Jeno memejamkan matanya guna meresapi nikmat akibat kerja tangannya membuatnya mengurut penis Jeno kian cepat. Pria itu menoleh dengan tatapan penuh nafsu dan langsung melumat belah ranum Jaemin. Membuat suara kecipak pagutan mereka yang dalam dan rakus menggema.

Satu tangan Jeno yang semula bermain pada puting Jaemin, naik dan menangkup pipi kekasihnya, kepala keduanya bergerak gelisah agar ciuman mereka semakin dalam dan dalam. Tak jarang, suara geraman rendah Jeno terdengar membuat bulu kuduk Jaemin meremang.

Merasa tak puas dengan ciumannya, tangan Jeno turun, mengeluarkan penis Jaemin yang sudah mengeras di dalam celana pendeknya dan ikut mengurutnya. Hal itu membuat nafsu keduanya kian memuncak. Jaemin memutus pagutan mereka, kepalanya langsung tenggelam dalam ceruk leher Jeno dan menjilati lehernya membuat Jeno melakukan hal yang sama.

“Mmhh Jeno sshh” Desah Jaemin.

“Kenapa Sayang?” Tanya Jeno dengan senyum miring.

“Lubangku gatal mmh” Rengek Jaemin.

“Lalu?”

“Ngghh ayo tusuk lubangku dalam mmhh Jeno gatal” 

Jeno menyesap kuat leher Jaemin untuk meninggalkan tanda kepemilikannya di sana membuat Jaemin memejamkan matanya melenguh nikmat. Setelahnya dia melepaskan segala cumbuan dan rangsangannya pada tubuh sang kekasih.

THE TRAPS [NOMIN]✓Where stories live. Discover now