Beberapa murid yang sudah meletakkan handphone di dalam keranjang, langsung keluar menuju ke perpustakaan, termasuk Ashilla.

Carla yang melihat hal itu tersenyum miring.

-Alshi-

Beberapa menit setelahnya, Alvian berjalan menuju ke perpustakaan setelah selesai menyusun handphone teman-temannya dengan rapi di meja guru kelas mereka.

Alvian mulai berjalan ke rak perpustakaan untuk mengambil beberapa buku yang berhubungan dengan jamur.

*just ilustration

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*just ilustration.

Setelah mengambil tiga buku yang menurutnya cukup, pemuda itu mulai melangkahkan kakinya menuju beberapa meja—mencari tempat Ashilla.

Pemuda itu menemukan Ashilla sedang menulis sambil memperbaiki kacamatanya yang jatuh, Alvian tersenyum tipis, lalu mulai menduduki bangku kosong di sebelah Ashilla.

Alvian melihat Ashilla sudah menulis sampai bagian jamur Ascomycota, "Lo—"

"Aku udah selesai bagian Ascomycota, aku lanjut ke bagian Basidiomycota atau kamu?" potong Ashilla sambil menatap Alvian.

Alvian menatap buku yang terbuka, "lanjut ke Basidiomycota, sampai bentuk buah. Nanti udah selesai, kasih ke gue."

Ashilla menatap Alvian heran. Wow. Tumben sekali cowok ini berbicara panjang.

Ashilla menggedikkan kedua bahunya, lalu mulai menuliskan bagian yang di perintahkan Alvian sambil melihat pada buku cetak.

Alvian mulai melihat kertas yang berisikan tugas-tugas yang mereka akan kerjakan, lalu mulai mencari bagiannya, sambil menunggu Ashilla selesai menulis.

Tujuh menit kemudian, Ashilla menyodorkan kertas doublefolio yang telah ia kerjakan pada Alvian, "nih."

Alvian melirik sekilas, mengambil pulpen, lalu mulai menulis bagiannya dengan fokus.

Ashilla menatap wajah Alvian dari samping, menelusuri mata, hidung, pipi, mulut, rahang yang tegas, dan badan yang tegap. Ah, idaman.

Sontak Ashilla kaget, lalu mengeleng-gelengkan kepalanya sambil mengerjapkan matanya beberapa kali.

Gak gak, Kak Alfred tetep di hati.

Ashilla seketika bangkit dari kursinya, lalu mulai menuju rak-rak novel. Mending baca novel ntar bisa oleng gue. Batinnya.

Gadis itu kembali ke meja dengan sebuah buku novel yang sedikit tebal, lalu mulai duduk, membuka halaman pertama, dan membaca.

Alvian melirik Ashilla yang mulai membaca novel, lalu mengangkat sebelah alisnya, dan kembali melanjutkan menulis.

"Hahaha," tawa Ashilla mulai terdengar yang sedang asyik membaca novel, membuat Alvian kembali meliriknya dengan penasaran. Hanya melirik 30 detik. Setelah itu, pemuda itu tersentak, lalu kembali mengalihkan pandangannya ke buku cetak.

Beberapa menit kemudian, Alvian meletakkan pulpen di atas meja, lalu menutup buku cetak, yang menandakan tugasnya telah selesai. 

Pemuda itu menatap gadis yang di sampingnya. Ashilla tertidur menghadap kearahnya dan menjadikan buku novel yang gadis itu baca sebagai bantal.

Alvian mencondongkan diri mendekati Ashilla, mulai menelisik wajah gadis itu. Tidak, lebih tepatnya kulitnya. Kulitnya aneh, kulitnya seperti mengembang di bawah sinar matahari.

Ketika Alvian hendak ingin menyentuh lengan Ashilla untuk membangunkannya, tiba-tiba, suara aneh kembali terdengar.

"Archer... Muffin sedih, huhu."

"Loh.. Muffin sedih thenapa? Sini celita sama Alchel."

Pemuda itu memejamkan mata. Ia membenci situasi ini, siapa Archer dan Muffin sebenarnya? Kenapa suara-suara itu muncul selalu ketika ia menatap Ashilla?

Sedangkan Carla yang duduk tidak jauh dari mereka, dan melihat hal itu menggertakkan giginya geram.

-Alshi-

— Rsainky note's.

haloo, lama sekali aku tidak update. bagaimana kabarmu? adakah yang masih setia membaca Alshi?

maaf kalau ceritanya pendek. sebenarnya aku mau up besok, cuma karena hari ini hariku, jadi update, deh.

btw, mulai dari sekarang, kayaknya aku bakal sering update. ada yang senang, gak? wkwkw tapi jangan lupa ramein part ini sama part 26, ya. biar semangat akutuu nulisnya, xixixi.

btw, mohon maaf lahir dan batin, ya. THR-nya dapat berapa, nih?

Plagiat? Ingat, ada undang-undang hak cipta! Jadi, tolong berfikir dulu sebelum bertindak.

Sincerely,
Rain-Sky.

-Alshi-

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

-Alshi-

AlshiWhere stories live. Discover now