A Hitman: 27

Mulai dari awal
                                    

Keajaiban untuknya masih diberikan kesempatan untuk hidup.

Seharusnya Lalisa memang bahagia akan hal itu. Tapi, sialnya Jungkook mengalami lupa ingatan. Dokter mengatakan itu hal wajar karena baru saja pulih dari masa komanya.

Satu minggu, dua minggu, satu bulan, dua bulan, tiga bulan, empat bulan, lima bulan dan seterusnya sampai saat ini, nyatanya pria itu tak juga mengingat siapa dirinya.

Bukankah sangat lucu? Oke, oke, Lisa tak mempersalahkan hal itu. Lisa terus berjuang mendekati pria itu kembali dengan terus mengunjunginya di rumah sakit. Tapi faktanya, ia malah mendapatkan hal yang tak seharusnya ia dapatkan.

Selama Jungkook dirawat di rumah sakit dalam masa pemulihan, pria itu dekat dengan wanita lain. Dia seorang perawat yang mengurus Jungkook selama ini.

Lisa memang kalah dengan wanita tersebut. Karena perawat itu selalu berada di sisi Jungkook, selalu membantu keperluannya, selalu menemaninya juga saat kesepian. Sedangkan dirinya? Hanya memiliki beberapa jam saja karena ia harus kembali ke realita sibuk dengan urusan pribadinya.

Lima bulan yang lalu akhirnya pria itu sudah pulih dan bisa kembali ke rumahnya. Bahkan Namjoon dan istrinya pun tak bisa membantu banyak agar Jungkook mengingat siapa kah Lalisa di hidup Jungkook sebelumnya.

Dan, dua bulan yang lalu juga akhirnya Jungkook resmi berpacaran dengan perawat tersebut, bernama Kang Sora.

Lisa berjongkok di tepi jalan. Ia tak peduli lagi jika kini tubuhnya benar-benar sudah basah terkena hujan.

Ia menatapi jalanan dengan hati yang sangat sesak. Masih seperti dulu, Lalisa menyukai hujan. Karena di saat seperti ini ia bisa menangis sepuasnya. Orang-orang tak akan tahu bahwa ia menangis karena air matanya telah menyatu dengan tetesan air hujan.

Lisa tidak tahu apakah ia harus merasa bersyukur atau sebaliknya. Ia bersyukur Jungkook terselamatkan, tapi apa artinya jika pria Ahn itu selamat namun melupakan sosok dirinya?

Mengapa? Mengapa dirinya tak diingat oleh Jungkook? Padahal dahulu ia paling dekat dengan pria tersebut.

Hiks,

Lisa menenggelamkan wajahnya pada lipatan tangannya. Mungkin orang yang melihat akan terheran-heran mendapati seorang perempuan berjongkok di pinggir jalan seperti itu sembari menyembunyikan wajahnya.

Srek!

Blam!

"Kamu di sini sedang apa? Saya mencari kamu sedari tadi."

Lisa menghentikan isak tangisnya. Ia mendongak. Mendapati Jungkook berdiri di depannya sembari membawa payung untuk melindungi tubuh keduanya.

"Kamu menangis?"

Lisa membuang pandangan. Ia mengatur napasnya, mencoba mengurangi kesesakan dadanya.

"Tidak."

Membangkitkan tubuhnya hingga membuat ia berdiri tiga langkah dari Jungkook, Lisa berusaha mengarahkan tangan Jungkook agar payung yang ia bawa tak usah berusaha melindungi tubuhnya.

"Tubuh kamu basah. Nanti bisa sakit,"

Lisa tak merespon apapun. Ia hanya menatap jalanan saja dengan tak minat. "Namjoon hyung menyuruh saya untuk menjemput kamu."

Selama satu bulan ini memang ia dan Jungkook sering bertemu. Tapi bertemu hanya karena Namjoon menyuruh Jungkook untuk datang menjemputnya.

"Bukannya saya sudah mengatakan kemarin, jika mulai hari ini, esok, dan seterusnya, Anda tidak usah merepotkan diri Anda sendiri untuk menjemput saya."

A Hitman || Lizkook [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang