A Hitman: 17

606 79 8
                                    

Seperti yang sudah di duga sejak kemarin. Pemikiran Lisa yang selalu dibayangkan akhirnya terjadi juga. Di saat jam istirahat tiba ia di panggil untuk berhadapan dengan kepala sekolah.

Lisa masih ingat perkataan Jeykey yang menyuruhnya untuk melawan kepala sekolah sebisa mungkin. Lisa memang ingin melakukan itu. Namun, ketika ia melangkah masuk ke dalam ruang kepala sekolah dan ternyata menemui Ayahnya juga berada di ruangan tersebut membuat kaki Lisa rasanya melemas.

Ini sangat di luar dugaannya. Diam-diam Lisa mengepal erat ketika pihak sekolah ikut melibatkan orang tuanya ke dalam masalah yang kemarin ia perbuat.

Lisa menunduk takut dalam duduknya. Mengeratkan tautan jemarinya sendiri dengan resah sembari menanti kepala sekolah yang siap untuk membuka suara.

Sang Ayah yang berada di sampingnya terlihat sangat tenang. Tapi Lisa yakin jika Ayahnya sedang menahan kesal akibat ulah dirinya.

"Sebelumnya, terimakasih teruntuk Bapak Choi yang sudah menyempatkan diri datang menemui saya." Kepala sekolah akhirnya membuka suara.

Ayah Lisa hanya tersenyum kecil.

"Pihak sekolah mengundang anda kemari bukan tanpa alasan. Sebelumnya, ada salah satu murid-- yang tak lain teman sekelas Lalisa, mengaku telah mendapatkan perlakuan buruk dari anak Bapak."

Lisa memejamkan mata. Mencoba menghela napas sabar untuk menahan gejolak amarah dalam dadanya.

"Murid tersebut ingin menyelesaikan masalah ini dengan baik-baik. Dia ingin Lalisa meminta maaf kepadanya, hanya itu saja. Jika Lalisa bersedia meminta maaf, ia tidak akan memperpanjang masalahnya lagi."

Apa katanya tadi? Lisa mendongak dengan rahang mengeras menatap kepala sekolah yang berada di kursi depannya.

"Saya tidak akan meminta maaf kepadanya. Karena dia yang memulai dulu. Saya tidak pernah merasa menyesal telah melakukan hal itu kepadanya." Lalisa membalas tak terima.

Melihat kelakuan sang anak yang sudah keterlaluan membuat Ayahnya meremat tangan Lisa keras. Mencoba memberi kode agar tidak bersikap kurang ajar kepada orang yang lebih tua.

"Maafkan perkataan anak saya barusan. Saya akan menyuruhnya untuk meminta maaf kepada korban yang mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan dari anak saya."

Lisa menatap Ayahnya tak percaya. Serendah itu kah dirinya? Ia harus meminta maaf padahal disinilah ia korban yang selalu mendapatkan kekerasan dari warga sekolah.

"Tidak akan pernah! Sampai kapanpun Lisa tidak sudi meminta maaf kepada Aera!" Tekan Lisa untuk menjelaskan kembali bahwa ia tidak bersalah.

Sang Ayah menatap Lisa tajam. Melihat itu kepala sekolah segera mengakhiri pertemuan ini. Biarlah keluarga tersebut menyelesaikan masalahnya di luar.

Di saat Lisa dan Ayahnya sudah berdiri di luar ruang kepala sekolah yang pintunya sudah tertutup, Jungkook dan Mina yang memang memantau keadaan Lisa dari jauh segera mendekat ke Lisa. Keduanya sama terkejut mendapati Ayah Lisa ikut diundang atas masalah yang Lisa perbuat.

"Saya tidak mau tau. Kamu harus meminta maaf kepada teman sekelas kamu itu!" Sang Ayah kembali menyentak.

Jungkook dan Mina yang baru saja datang segera berdiri di samping Lisa untuk berjaga-jaga melindungi gadis tersebut. Agak tidak sopan memang ikut mendengar perkelahian keduanya. Namun, mereka juga harus siaga, takut-takut Ayahnya melakukan sesuatu diluar batasnya.

"Kenapa Lisa harus minta maaf jika Lisa saja tidak melakukan kesalahan?"

"Jelas-jelas kamu melakukan kesalahan hingga membuat saya ikut terseret ke sini."

A Hitman || Lizkook [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang