A Hitman: 25

846 118 13
                                    

Kabar kejahatan Ji Chang Wook telah menyebar ke seluruh kota. Bagaimana kejamnya laki-laki tersebut selama masa hidupnya, membuat para warga murka. Mereka meminta agar pria tersebut di jatuhi hukuman mati saja.

Banyak orang-orang tak bersalah yang sudah di bunuh oleh Ji Chang Wook. Belum lagi kejahatan lainnya yang tidak bisa dijabarkan satu persatu.

Para warga juga banyak yang berbondong-bondong meminta maaf kepada Lisa karena sudah salah menyimpulkan. Beberapa polisi yang ikut bekerja sama menjadikan Lisa kambing hitam pun sudah mendapatkan hukumannya.

Kalian masih mengingat dengan dua warga yang saat itu mengatai Lisa di supermarket? Kedua perempuan tersebut sempat merasakan ketakutan saat Jungkook menghampirinya dan menunjukkan kartu Identitas polisinya. Jungkook juga berkata, jika ia masih mendengar mereka menuduh Lisa seperti itu, maka mereka bisa terjerat karena menuduh tanpa bukti yang jelas.

Jungkook selalu melakukan hal itu dulu ketika melihat para warga terang-terangan mengatai Lisa. Tapi sekarang Jungkook tak perlu susah payah melakukan itu lagi, karena semua warga sudah tahu jika Lisa tidak lah bersalah.

Untuk keadaan Aera saat ini, ia dan Ibunya sudah diusir dari rumah. Ketika Ayah Mina mendengar berita ini, beliau langsung pulang ke Korea dan langsung memberikan pernyataan maaf sebagai pemilik sekolah Pyeonghwa School karena sudah membuat keributan.

Beberapa guru yang terlibat langsung dicabut dari pekerjaannya. Dan karena hal itu, sekolah diliburkan terlebih dahulu kurang lebih seminggu untuk membenahi permasalahan yang sudah terjadi.

Nara dan Ibunya kini sudah tak perlu lagi takut kepada Aera. Karena mereka sudah bekerja di bawah perintah Ayah Mina, bukan lagi dibawah perintah Aera maupun Ibunya.

Dua hari telah berlalu dari kejadian penangkapan Ji Chang Wook. Kini Lisa lebih sering tinggal di rumah Jungkook ketimbang di apartemennya sendiri. Sebenarnya ada satu alasan mengapa Lisa tidak tinggal di apartemennya untuk saat ini. Lisa takut jika Ayahnya akan datang berkunjung. Disisi lain, ia masih belum siap. Gadis itu masih merasakan sakit hati akibat perlakuan Ayahnya sejak kemarin.

Lalisa melenguh saat merasakan tidurnya terusik. Ketika kedua matanya dibuka secara perlahan, ia mendapati Jungkook berada di sampingnya sedang merapihkan helaian rambut yang menutupi wajahnya.

Lisa tak merasa terkejut saat pria tersebut sudah berada di sampingnya, karena memang semalam mereka tidur bersama.

Hanya tidur bersama oke, tidak lebih.

"Selamat pagi bayi tua." Sapaan itu berhasil membuat Lisa mencubit perut Jungkook. Pekikan keras serta tawa kecil menguar begitu secara bersamaan. Pria itu sangat suka sekali meledek sang gadis dengan sebutan seperti itu.

"Kau bertambah menyebalkan, young ahjussi."

"Hei, berhenti memanggilku seperti itu."

Mereka terlihat sangat kekanak-kanakan. Hanya karena sebutan nama yang mereka buat sendiri bisa menjadi keributan besar di pagi hari.

Hal itu biasa terus berlanjut hingga malam hari. Contohnya seperti saat ini.

Presensi keduanya yang sedang duduk di sofa ruang tengah, sembari menyaksikan siaran televisi membuat ruangan terdengar sunyi. Lalu Lisa mengeluh kelaparan.

"Young ahjussi, aku lapar."

Jungkook berdecak frustasi mendengar Lisa menyebutnya dengan sebutan itu terus menerus. Padahal Jungkook ingin Lisa memanggil namanya saja seperti biasa. Ah, mungkin salahnya juga karena ia memulainya dulu kemarin.

"Kau ingin makan apa? Bahan makanan sudah habis, aku akan membeli makan di luar saja." Jungkook meraih kunci motor sembari menunggu Lisa berpikir ingin memakan apa.

A Hitman || Lizkook [END]✔Where stories live. Discover now