28

1K 142 22
                                    

Huuu maaf banget kemarin ngejanjiin mau up ternyata ga up😭 ini author abis sakit jadi ga bisa update. Semoga dimaafkan ya guys yaa..
Happy reading🥹

.

.



Seokjin dan Yoan tiba di rumah. Tanpa memberitahu siapapun sore inu mereka datang dengan membawa beberapa makanan berat.

Tanpa bicara keduanya masuk kedalam. Rumah nampak tenang tidak seperti biasanya.

Kedatangannya membuat sedikit kegaduhan, sampai Bi Liu menoleh.

Lap yang ia pegang ditangan ia lempar begitu saja saat melihat kedua orang itu.

"Aden!" Teriaknya sambil berlari.

"Aden udah sembuh? Syukurlah aden yaampun akhirnya aden pulang."

Tanpa ragu Bi Liu meraba lengan dan meniliki setiap inci tubuh kurus majikannya.

"Aden kenapa ga bilang kalau mau pulang? Biar bibi masakin yang enak.:

"Gausah bi. Ayah udah beli banyak makanan."

Bibi Liu baru menyadari bahwa Yoan disana. Ia belum menyambut tuan besarnya tersebut.

"Tuan astaga maaf tuan saya terlalu senang liat aden pulang sampai ga liat tuan," ucapnya sambil menunduk.

"Tidak apa. Ini taruh ke dapur," ucap Yoan memberikan beberapa kantung besar pada Bibi Liu.

"Baik Tuan."

Bibi Liu pun menyimpannya.

"Kamu duduk saja. Ayah mau panggilin yang lain."

"Gapapa yah biar Jin aja."

"Gausah. Kamu panggil si bungsu aja biar ga naik tangga."

"Baik yah."

Yoan pun keatas menemui putra sulungnya yang lain. Ia mengetuk pintu kamar Hoseok dulu.

"Ada apa yah?"

"Kebawah yuk. Kita makan."

"Duluan aja yah, Seok belum lapar."

"Kamu mau buat abang kamu nunggu?"

"Abang? Abang di rumah yah?"

"Iya."

"Akhirnya. Yaudah Seok kebawah sekarang!'

Hoseok pun dengan semangat turun dari lantai 2. Belum sempat Yoan berbalik untuk menuju kamar Yoongi yang ada di sebelah, ternyata anak itu sudah berada di sampingnya.

"Kalian akan berangkat besok? Terus kenapa pulang?"

"Abang kamu pengen ke rumah dulu sebentar."

"Emang abang gapapa? Bukannya abang masih harus fransfusi terus?"

"Hm. Dia ngotot. Ayah gabisa larang."

"Abang emang ngeyel."

"Biarin Yoon. Abang kamu keliatan seneng disini."

"Tapi kondisi abang-- ah yaudah lah."

"Kamu kebawah temui dia. Abang mau panggil Namjoon."

Yoan pun pergi menuju kamar Namjoon. Ia mengetuknya lama namun tak kunjung keluar. Sepertinya Namjoon sedang sibum belajar. Ia tau itu karena Namjoon anak yang selalu ia banggakan karena kecerdasannya.

Yoan tadinya mau membiarkan Namjoon didalam tapi kasihan jika Namjoon tidak ikut kumpul.

"Joon.." ucap Yoan pelan sambil masuk "Ayah masuk ya."

Capeknya Jadi AbangWhere stories live. Discover now