20

1.1K 140 22
                                    

Adik yang biasanya akan bermanja, meminta tolong hal kecil, merengek, kini justru mendiami Seokjin.

Seokjin sudah bersusah payah menyiapkan puding sebagai tanda maafnya namun sang adik tak membukakan pintu sama sekali. Bahkan, Taehyung dan Jimin terpaksa harus rebahan diluar karena tak bisa masuk kamar.

"Dek. Maafin abang. Jangan lama-lama dong marahnya."

Didalam kamar Jungkook bermain game dalam ponselnya, tak peduli dengan suara Seokjin yang terus memanggil.

"Dek ini abang bikinin puding mangga kesukaanmu lho. Ada vla nya lagi."

Jungkook meletakkan ponselnya di kasur.

"Puding lagi."

"Dek, maafin abang."

Seokjin masih berdiri diluar sambil mengetuk pintu kamar.

"Yaudah kalau gamau maafin, adek ambil aja pudingnya ya, abang udah bikinin khusus buat adek doang."

Kalimat itu berhasil membuat Jungkook membuka pintu.

"Akhirnya.. adek keluar juga.."

Jungkook mengambil piring ditangan Seokjin dengan cepat. Lalu menutup pintu.

BLAM

Bahkan Seokjin belum sempat bicara.

Jin hanya bisa sabar.

"Maaf ya abang gabisa hadir tadi. Abang salah."

Jungkook yang sedang menikmati pudingnya tertahan sejenak. Ia mendengarkan Seokjin.

"Abang udah janjiin kamu malah abang ingkarin sendiri.

Jungkook meletakam piring di kasurnya lalu berdiri di samping pintu.

"Abang selalu sepelein adek. kak Tae, Kak Joon, Kak Jimin, selalu abang bantu, tapi Jungkook engga. Padahal adek cuma minta abang nonton."

"Yaampun adek bukan begitu maksud abang. Maafin abang dek jangan mikir gitu, abang ga pernah sepelein adek."

"Dek buka pintunya."

"Tolong maafin abang dek. Abang sayang sama adek, abang ga beda-bedain adek sama adek abang yang lain."

"Kalau adek gamau maafin abang, abang bakal disini terus sampe adek mau maafin."


❤️

Paginya Seokjin terbangun dengan punggung yang seperti didorong oleh sesuatu. Ia membuka mata. Mendapati Yoan berdiri menendang punggungnya pelan.

"Ayah.."

Jin seketika langsung bangun.

"Kamu keterlaluan. Jungkook marah gara-gara kamu! Sekarang kamu harus terima hukuman dari ayah."

"Ayah jangan ayah. Jangan hukum Jin lagi."

"Kamu anak sialan, selalu bikin ayah emosi! Ayah ga tahan pengen pukul kamu sampai mati Seokjin!!!"

"Engga yah jangan. Ampun.. ampun yah jangan pukul Jin.."

"Percuma Jin, ayah ga bakal ampuni kamu."

Seokjin menggeleng kuat. Ia menutup wajahnya menghindari pukulan Yoan yang terus menerpa.

"Ayah sakit. Sakit yah. Sakit badan Jin."

Capeknya Jadi AbangWo Geschichten leben. Entdecke jetzt