19

973 127 19
                                    

Hari yang dinanti Jungkook telah tiba. Di sebuah gedung besar Jungkook gladi resik dengan band yang terkenal di kota mereka. Sesekali Jungkook mendongak tolah toleh ke pintu belakang. Ia menunggu semua kakaknya datang.

Sementara di rumah semua orang sudsh siap untuk berangkat.

"Kak Yoon bang Jin belum bangun?" Tamya Taehyung sambil memakai sepatunya.

"Udah. Tadi abis Kak Yoon mandi, dia mandi."

"Kok belum keliatan ya? Tae panggilin dulu ya kak."

"Iya.."

Taehyung berdiri berlari katas tangga tempat kamar Jin berada.

"Abang! Ayok berangkat. Kita udah siap."

Taehyung hendak membuka pintu nakun pintu itu terkunci.

"Bang kita hampir telat nih!!" Teriak Taehyung lagi.

"Duluan aja!! Abang berangkat sama mamang."

"Emang masih lama bang?"

"Masihh.. duluan aja Tae!!

"Yaudah. Abang kalau udah ssmpe lokasi bilang ya biar ketemuan."

"Iya."

Taehyung pun kembali turun ke lantai dasar.

"Ayok berangkat! Abang belakangan aja katanya."

Karena mereka diburu waktu, Yoongi, Hoseok, Namjoon, Jimin, Taehyung dan Yoan pun pergi mengenakan mobil.


❤️



Sementara itu di kamar Seokjin, ia kini duduk lemas bersandar pada pintu. Pakaiannnya sudah rapi, ia siap berangkat, namun saat hendak keluar, ia justru terjatug tiba-tiba.

Selama 20 menit ia memukul kakinya yang tak bisa bergerak sama sekali.

Ia terpaksa membohongi Taehyung. Padahal ia sudah siap berangkat namun kondisinya merusak suasana.

"Kayanya mereka udah pergi."

Taehyung memutar kunci pintu. Ia menyeret kakinya keluar kamar.

"Bii... Bibiii!!!" Teriak Seokjin.

Sontak Bibi Liu yang sedang membereskan rumah langsung berlari kearah Seokjin.

"Aden kenapa ngesot disini!?

Seokjin bersandar di pintu.

"Kaki Jin gabisa gerak bi. Kaku, lemes. Jin takut.."

Bibi Liu melepas sepatu Seokjin. Ia memijat jempolnya dengan keras.

"Sakit ga den?"

"Engga Bi. Ga kerasa apa-apa."

Bibi Liu menekan kuku Seokjin semakin kuat, namun Seokjin tak meringis sedikit pun.

"Den beneran ga kerasa?"

"Engga bi. Kaki Jin ga ngerasa apa-apa. Bi.. Jin gabisa kesana kalau kaya gini."

"Ayok den bibi bantu kedalam kamar. Biar bibi urut."

Liu mengangkat tubuh Seokjin dengan kaki terseret. Ia membawa sang majikan ke kasur.

Capeknya Jadi AbangWhere stories live. Discover now