286 - Terkuak

229 79 6
                                    

.

.

Jika rasa itu bukan cinta, lalu apa namanya?

.

.

***

Arisa masih syok mendengar pernyataan Ilyasa. Yunan dan Raesha dulu pernah pacaran? Mengingat dulu Raesha selalu mengintil ke manapun Yunan pergi, atau mungkin sebaliknya? Yunan selalu mengintil ke manapun Raesha pergi? Dan Arisa memang pernah curiga dengan hubungan mereka dulu, tapi ...

"Sebentar. Apa maksudmu, Ilyasa? Raesha masih SMP, waktu aku dan Yunan menikah."

Ilyasa menghela napas. "Memang benar. Banyak yang tidak menyangka itu akan terjadi pada Kak Yunan. Maksudku, Kak Yunan memang pernah menganggap Raesha seperti adik kandung, atau mungkin bahkan putri kandung sendiri. Mereka sangat dekat. Saking dekatnya, aku sendiri sempat terkejut waktu tahu kalau mereka sekamar bertahun-tahun."

Di balik cadarnya, Arisa terbelalak. "Mereka sekamar? Bahkan setelah Raesha berumur delapan tahun?"

"Mereka sekamar sampai Raesha mendapatkan datang bulan pertamanya. Kak Yunan tahu itu salah, tapi tetap membiarkan dirinya sekamar dengan Raesha. Ayah sebenarnya sudah sejak lama ingin memisahkan kamar mereka, tapi Ibu ngotot membiarkan mereka sekamar, sambil menunggu Raesha datang bulan. Saat itu terjadi, perasaan mereka sudah telanjur rumit. Yang jelas, sudah lebih dari sekadar kakak-adik. Raesha histeris saat kamar mereka dipisah paksa. Kak Yunan juga menangis. Ayah dan Almarhum Bastian yang cerita padaku."

Arisa menelan saliva. Benarkah ini? Suaminya dulu pernah jatuh cinta pada anak bocah yang masih SMP?

"Aku diminta secara langsung oleh Ayah, untuk mengajari Raesha mengaji, sebagai pengganti Kak Yunan, dengan maksud untuk memberi jarak di antara mereka. Kak Yunan sempat menolak ide itu mentah-mentah. Tapi saat Ayah mencium gelagat aneh pada hubungan Kak Yunan dan Raesha, Ayah langsung mengambil keputusan tanpa perduli dengan pendapat Kak Yunan. Kak Yunan sempat diisolasi di kamar lantai atas. Kamar itu dijaga ketat oleh body guard. Mereka berdua dilarang bertemu. Tapi sudah seperti itupun, Kak Yunan dan Raesha tetap bisa bertemu di luar rumah."

Arisa menahan napas setelah mendengar penuturan Ilyasa. Sampai seperti itukah? batinnya. Dia tidak tahu kalau drama semacam itu pernah terjadi pada suaminya dulu.

"Kak Yunan dibuntuti sekelompok jin, ke manapun dia pergi. Mereka berharap Kak Yunan melakukan kesalahan, sehingga Kak Yunan merasa tidak pantas menjadi pendakwah, dan akhirnya berhenti berdakwah. Dan para jin itu tahu apa kelemahan Kak Yunan : Raesha. Itu sebabnya, Kak Yunan dan Raesha sebaiknya tidak berada di dalam satu ruangan berdua saja."

"A-Apa?" gumam Arisa. Dia seperti berpindah dari syok yang satu ke syok yang lain. Ini semua terlalu banyak untuknya. Yunan dan Raesha pernah pacaran - Yunan diisolasi - lalu sekarang, Yunan dibuntuti sekelompok jin. Itukah sebabnya tidak pernah ada foto keluarga Danadyaksa yang lengkap? Yunan dan Arisa selalu datang terpisah dengan Ilyasa dan Raesha. Selalu video call keluarga, selama ini.

"Aku paham, ikatan mereka yang kuat, didasari rasa kesepian. Kak Yunan sebenarnya selalu merasa sendirian karena kedua orang tuanya wafat sejak dia masih kecil. Sementara Raesha, sejak ayah kandungnya meninggal dunia, ibunya sibuk bekerja sebagai pengganti posisi kepala rumah tangga. Sehingga Kak Yunan adalah yang mengurus berbagai keperluan Raesha. Dia juga menemani berbagai kegiatan Raesha, dan bahkan yang mengambil rapor Raesha di sekolah.

Aku memberi mereka banyak permakluman, sebenarnya. Tapi kalau aku melihat potensi interaksi mereka membahayakan hubungan kami, aku tidak akan segan memutus komunikasi mereka!"

Arisa terkejut mendengar ketegasan Ilyasa. "Apa maksudmu interaksi mereka membahayakan hubunganmu dengan Raesha? Jika mereka memang dulu pernah pacaran, itu bukan berarti --"

ANXI EXTENDEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang