"Dari dulu sampai sekarang, Disty selalu jadi pilihan pertama."

Terhidrasi dengan baik adalah hal wajib setiap harinya, terlebih setelah melakukan kegiatan yang memakan banyak tenaga seperti olahraga

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Terhidrasi dengan baik adalah hal wajib setiap harinya, terlebih setelah melakukan kegiatan yang memakan banyak tenaga seperti olahraga. Juno dan Greya baru saja pulang dari lari pagi, sebuah kegiatan rutin yang mereka lakukan sebelum memulai aktivitas, bahkan lebih intens karena kini mulai dilakukan enam hari sekali setelah sebelumnya hanya saat weekend.

Alasannya karena pasangan suami istri yang tidak lagi baru itu sedang mempersiapkan diri untuk program bayi tabung. Salah satu cara agar program berhasil, mereka harus olahraga rutin dan menjaga makanan yang masuk.

Setibanya di rumah, Juno dan Greya langsung meneguk satu botol air yang mereka keluarkan dari kulkas, dihabiskan dalam satu kali tegukan tanpa sisa, lalu sama-sama membuka hoodie yang tadi melindungi mereka dari dinginnya udara pukul lima pagi. Hoodie yang kini penuh keringat dibiarkan tergeletak di lantai dapur, baru akan diambil jika salah satunya ingat satu potong pakaian itu masih belum berpindah tempat. Selama tidak ada mertua yang cerewet, mereka bebas saja mengacak-acak rumah dan dirapikan sesukanya.

"Aku harus berendam," ucap Greya seraya melepas celana training-nya, menyisakan sport bra dan celana dalam yang tidak malu dia tunjukkan di depan Juno.

"Kamu mandinya entar aja. Ke studionya juga siang," pinta Juno sembari mengangkat tubuh Greya hingga terduduk di atas meja makan. "Libur sehari juga nggak apa-apa lho, Grey. Minggu lalu 'kan kamu gantiin Seren buat ngerias, jadi waktu kita nggak banyak."

Bak perintah yang tidak bisa dibantah, Greya langsung mengangguk dan mengacungkan ibu jarinya. "Nanti aku chat Seren biar studionya tutup aja. Lagi pula nggak ada klien juga."

Juno membeliak sembari tersenyum lebar. "Bisa gitu, ya?"

"Bisa, dong. Kan aku yang bangun studionya," jawab Greya sedikit congkak. "Aku yakin yang lain juga seneng bisa libur sehari."

Yah, apa pun keputusan Greya untuk yang lainnya, Juno tetap senang karena sang istri akan ikut berada di rumah bersamanya. Kebetulan Juno sedang work from home, jadi wajar dia ingin lama berduaan dengan Greya setelah beberapa hari terakhir waktunya disita oleh kesibukan kantor.

Juno lingkarkan lengannya di pinggang Greya yang sedikit lengket oleh keringat, tetapi itu tidak membuat sang pria menarik jauh indra perabanya sebabㅡjujur sajaㅡistrinya tampak lebih seksi saat berkeringat dan hanya mengenakan pakaian dalam. Greya juga tidak terganggu, membiarkan jemari Juno naik turun di punggungnya, sembari netra mereka saling menatap dengan bara yang mulai menyala.

"Alamat mandi bareng," bisik Greya seraya membelai pipi Juno yang memiliki lesung.

"Udah lama nggak bareng. Sekalian program manual."

Greya memukul pundak Juno yang sedikit lebih pendek karena posisinya masih berada di atas meja, menguntungkan sang puan untuk meremas rambut suaminya yang lembap ketika lehernya jadi sasaran empuk jelajahan bibir lunak sang pria.

EvanescentWhere stories live. Discover now