Arka pun menjawab tidak, karena setau ia dari bundanya Agatha hanya mengalami sindrom itu, kecuali ... Ah iya benar ia baru ingat bahwa bunda nya pernah mengatakan Agatha memiliki Tinnitus, "ada dok, tapi bukan salah satu yang dokter sebutkan, bunda saya mengatakan bahwa Agatha mengalami Tinnitus juga dok."

Bu Fara yang mendengarkan penjelasan dokter pun terkejut dan bingung, ia baru mendengar sindrom seperti itu, "jadi selama ini Agatha memakai headphone itu karena itu sebabnya?!"

"ah ... maksud ibu headphone kedap suara ya? memang ada juga terapi yang mengharuskan pasien memakai headphone kedap suara, karena selain meminimalisir suara yang datang ke otak, hal itu juga dapat menenangkan si penderitanya juga, karena dengan begitu penderita sindrom ini akan merasa tenang dan merasa bahwa pendengaran nya normal. jadi jangan aneh ya kalau misalnya melihat ada yang selalu memakai itu," jelas dokter tersebut sembari tersenyum. "ohiya untuk Tinnitus, itu adalah kelainan lain di mana kita mendengar suara, seperti dering di telinga, yang tidak dapat didengar orang lain. itu sebabnya penderita bisa merasakan pusing saat mendengar suara yang bising."

"untuk tindakan selanjutnya apa ya dok?" tanya Bu Fara.

"sayangnya, Misophonia itu kelainan seumur hidup yang tidak dapat disembuhkan. Saat ini, belum ada obat yang bisa mengatasi Misophonia. Namun, ada beberapa cara yang bisa Dilakukan untuk menanganinya. Seperti Terapi pelatihan ulang tinitus, Terapi ini biasanya digunakan untuk penderita tinitus. nantinya, pasien diajari untuk mentolerir kebisingan dengan lebih baik. lalu Terapi perilaku kognitif, dan juga Konseling, Konseling suportif bagi penderita Misophonia dan keluarganya juga penting, karena kondisi tersebut dapat mempengaruhi seluruh anggota keluarga. maka dari itu saya menyarankan agar pasien mendapatkan terapi secepatnya, saya takut kondisi pasien menjadi lebih buruk setelah ini karena pecahnya gendang telinga pada pasien dapat memperparah hal tersebut. jadi pasien harus operasi telingan terlebih dahulu," jelas dokter itu.

tak lama pintu ruangan terbuka, menampakkan Regan dengan wajahnya yang letih dan khawatir. "Maaf dok, saya papa nya Agatha, apa yang harus saya lakukan dok agar anak saya dapat sembuh?"

melihat kondisi saat ini yang mengharuskan adanya ruang pribadi antara Regan dan dokter itu, bu Fara dan Arka pun memutuskan untu keluar dari ruangan tersebut.

"ibu gak nyangka Agatha bisa kuat menahan sakit yang dirasanya, rasanya ingin ibu peluk dia lalu menenangkannya bahwa semua nya akan baik-baik saja, ibu udah menganggap dia seperti anak ibu sendiri," ucap nya kepada Arka.

"gak cuma bu Fara aja, gue juga rasanya pengen banget meluk lo Tha, gue juga merasa sakit ngeliat keadaan lo kaya gitu Tha, gue mohon lo bertahan ya!" gumam Arka dalam hati.

bu Fara pun pamit bersama Reza dan Wildan, menyisakan Arka, Verra dan Syifa di ruang rawat.

Arka menatap sendu wajah Agatha yang tengah tertidur, di genggamnya tangan Agatha, "maafin aku ya Tha, harusnya Aku bisa cepat nolongin kamu."

Verra dan Syifa pun ikut sedih ia juga merasa tidak bisa berbuat apa-apa saat Agatha kesakitan, "maafin kita juga ya Tha, gak seharusnya kita maksa lo ikut, dengan begitu kan lo baik-baik aja," ucap Verra dengan mata nya yang mulai mengeluarkan air mata.

tak lama pintu ruang rawat terbuka, manampakkan sosok gagah Regan dengan langkahnya yang tegas, Regan pun menghampiri Agatha. dipeluknya gadis itu, "maafin papa nak, papa belum bisa jadi papa yang baik an perhatian sama kamu, papa selalu terlena dengan urusan pekerjaan, sampai papa lupa masih ada kamu yang butuh papa disaat- saat seperti ini. Maafin papa ya, papa gagal menjadi seorang papa yang kamu harapkan. bertahan ya nak, papa akan lakukan semua yang bisa membuat kamu sehat dan bahagia," jelas Regan menangis dengan menggenggam tangan Agatha.

"Papa ... " dengan suara parau Agatha mengelus rambut papanya.

mereka yang berada di ruangan itu pun senang melihat Agatha pulih walaupun kondisinya masih lemah.

Regan pun tersenyum, dan tak lama raut wajah nya berubah menjadi serius, "kita akan ke Stanford, Amerika. Kita lakukan terapis disana," seketika raut wajah semuanya menjadi sulit diartikan.

.

.

.

.

.


.

To Be Continued.



Holaaa, apakabar semua, mohon maaf lahir batin yaa... maaf aku baru up setelah sekian lama😁

makasih untuk yang selalu nunggu cerita ini, luv u💖

don't forget to vote and comment ya guyss!!!

ICE GIRL (HIATUS)Where stories live. Discover now