30. END

451 10 0
                                    

~Happy Reading~

Banyak bertebaran typo disini,jika menemukan.Silahkan komen,bantu koreksi.

Cerita ini lagi direvisi juga,jadi tolong bantuannya,jika menemukan typo.Atau ada yang tidak nyambung,bahkan berbeda dengan sebelumnya.

Sekarang nggak terlalu banyak kata, supaya kalian semua nggak bosan sama cerita Arsean.Cerita Arsean ini, aku nggak pakai target komen and vote ya guys.Aku update sesuai tanggal yang sudah tertera di setiap chapter nya, so kalian semua bisa follow akun ini terlebih dahulu supaya mendapatkan notifikasi update dari aku, Thank you.

⚠️NOTE:

-Dilarang plagiat.
-Dilarang membawa cerita akun lain, di akun ini.
-Bila ada kesamaan kata,nama ataupun alur untuk hanya kebetulan.Tidak ada unsur kesengajaan.
-Jadilah pembaca yang bijak, jangan saling menjelekkan penulis yang lainnya.Karena kami, sama-sama berkarya.
-Jangan lupa vote nya ya.Dengan kalian vote sudah memberi kami semangat untuk melanjutkan cerita ini.

Jangan lupa vote terlebih dahulu,share ketemen-temen kalian.

~SILAHKAN MEMBACA~
_____________________________

30.End

Pagi ini rumah pasangan suami istri, yang baru saja mempunyai buah hati di penuhi oleh tangisan bayi. Mereka berdua, sudah bergantian untuk menggendong Declan tapi tetap saja. Declan tidak berhenti menangis.

"ARSEAN! CEPET," Teriak Naomi memanggil Sean yang berada di dapur. Sean sedang membuatkan susu formula untuk Declan, terpaksa Declan harus minum susu formula. Karena asi Naomi, belum keluar sampai saat ini.

"SABAR SAYANG," Teriak Sean dari lantai bawah. Ia bergegas lari menuju lantai atas, dengan tangan yang penuh dengan susu Declan.

Oek.....Oek......Oek

Sean memasukan susunya, kedalam mulut Declan. Declan pun, berhenti menangis seketika. "Utututu. Anak papah, haus ya. Pengen minum susu," ucap Sean berbicara pada Declan. Declan yang sedang fokus meminum susu, mengabaikan papahnya yang sedang berbicara padanya.

"Kamu jagain dulu Declan ya. Aku belum masak," ucap Naomi menyerahkan Declan, ke gendongan Sean.

"Nggak usah na. Kamu istirahat aja, pesen makanan online aja,"

"Suami. Mau sampai kapan kita pesan makanan online terus, kita sekarang udah punya anak sayang," ucap Naomi pada Sean.

"Mau sampai kapan pun, kalau itu bisa mengurangi beban kamu. Aku nggak masalah," final Sean.

Sean berjalan meninggalkan Naomi, yang masih berada di kamarnya. Ia menuruni anak tangga, sembari membawa Declan yang berada di dalam gendongannya.

Papah muda tersebut, membawa Declan memutari halaman rumahnya. Halaman rumah Sean cukup luas, jadi ia bisa membawa anak nya untuk memutari halaman rumahnya.

Dalam waktu sekejap, Declan tertidur pulas di dalam gendongannya. Sean tersenyum melihat Declan, yang sudah tertidur pulas. "Selamat tidur Vadeclan," ucap Sean pada Declan, yang masih ada dalam gendongannya.

Naomi sedang merapikan kasurnya, ia merasa tenang jika anaknya sedang bersama Sean. Sudah pasti, Sean akan menjaga Declan dengan baik. Karena Declan sedang bersama Sean, ia menggunakan waktu nya dengan baik.

Wanita tersebut, menyempatkan diri untuk merapikan rumah terlebih dahulu. Setelah itu, ia membersihkan tubuhnya yang sudah dipenuhi oleh keringat.

Druthhhh Druthhhh Druthhhh

ARSEAN [END]Where stories live. Discover now