23. Testpack

326 16 0
                                    

~Happy Reading~

Banyak bertebaran typo disini,jika menemukan.Silahkan komen,bantu koreksi.

Cerita ini lagi direvisi juga,jadi tolong bantuannya,jika menemukan typo.Atau ada yang tidak nyambung,bahkan berbeda dengan sebelumnya.

Sekarang nggak terlalu banyak kata, supaya kalian semua nggak bosan sama cerita Arsean.Cerita Arsean ini, aku nggak pakai target komen and vote ya guys.Aku update sesuai tanggal yang sudah tertera di setiap chapter nya, so kalian semua bisa follow akun ini terlebih dahulu supaya mendapatkan notifikasi update dari aku, Thank you.

⚠️NOTE:

-Dilarang plagiat.
-Dilarang membawa cerita akun lain, di akun ini.
-Bila ada kesamaan kata,nama ataupun alur untuk hanya kebetulan.Tidak ada unsur kesengajaan.
-Jadilah pembaca yang bijak, jangan saling menjelekkan penulis yang lainnya.Karena kami, sama-sama berkarya.
-Jangan lupa vote nya ya.Dengan kalian vote sudah memberi kami semangat untuk melanjutkan cerita ini.

Jangan lupa vote terlebih dahulu,share ketemen-temen kalian.

~SILAHKAN MEMBACA~
_____________________________

21. Testpack

Waktu terasa sangat cepat, saat ini usia pernikahan Sean dan juga Naomi sudah menginjak 2 bulan. Dalam waktu 2 bulan pernikahan, mereka sudah melewati masa-masa pernikahan yang banyak dilanda masalah.

Namun, mereka berfikir dewasa. Agar mereka bisa mempertahankan rumah tangga mereka. Pagi ini Naomi sudah di sibukkan, dengan membuatkan Sean sarapan. Sean yang baru saja bangun dari tidurnya, menghampiri sang istri yang sedang sibuk memasak untuk nya.

"Morning na," ucap Sean.menghampiri Naomi.

"Morning se. Mau sarapan sekarang atau mau mandi dulu?," Tanya Naomi pada Sean.

"Sarapan sekarang aja," jawabnya. Sean merasa badan nya kurang sehat, ia juga merasa sangat lelah saat ini.

"Kamu kenapa? Kok lemes banget," tanya Naomi. Walaupun Naomi masih sibuk dengan menyiapkan makanan untuk Sean, tapi ia bisa mengetahui apa yang sedang Sean lakukan.

"Aku kayanya, lagi kurang fit," jawabnya.

"Habis makan, minum obat. Setelah itu istirahat,"

"Iya sayang,"

"Makan yang banyak ya," ucap Naomi pada Sean.

"Suapin aku ya,"

"Boleh,"

Dengan lihainya Naomi menyuapi Sean, Sean pun menikmati makanan yang Naomi masak. Naomi merasa senang, jika masakan nya disukai oleh suaminya. Jujur saja, Naomi tidak terlalu bisa masak. Masakan selama ini yang ia masak, hanya mencari resep dari internet.

Naomi menyuapi Sean dengan tulus, hingga suapan terakhir mendarat di mulut Sean. Setelah selesai menyuapi Sean, Naomi membereskan bekas piring nya dan juga piring milik Sean. Pekerjaan rumah pun, sudah ia selesaikan.

Naomi menaiki anak tangga, untuk bertemu suami nya yang berada di kamar. "Arghhh," lirih Naomi. Naomi merasa beberapa saat ini, ia sering kali merasakan nyeri yang ada di perutnya.

"Ayo na. Jangan kelihatan sakit di depan suami Lo, suami Lo juga lagi sakit," Monolog Naomi.

Naomi kembali berjalan menuju kamar nya dan juga kamar Sean. Naomi tersenyum melihat, pemandangan yang berada di kamar nya. Pemandangan manis, yang ingin selalu Naomi lihat setiap harinya.

ARSEAN [END]Where stories live. Discover now