15. Titik Terang

228 17 0
                                    

~Happy Reading~

Banyak bertebaran typo disini,jika menemukan.Silahkan komen,bantu koreksi.

Cerita ini lagi direvisi juga,jadi tolong bantuannya,jika menemukan typo.Atau ada yang tidak nyambung,bahkan berbeda dengan sebelumnya.

Sekarang nggak terlalu banyak kata, supaya kalian semua nggak bosan sama cerita Arsean.Cerita Arsean ini, aku nggak pakai target komen and vote ya guys.Aku update sesuai tanggal yang sudah tertera di setiap chapter nya, so kalian semua bisa follow akun ini terlebih dahulu supaya mendapatkan notifikasi update dari aku, Thank you.

⚠️NOTE:

-Dilarang plagiat.
-Dilarang membawa cerita akun lain, di akun ini.
-Bila ada kesamaan kata,nama ataupun alur untuk hanya kebetulan.Tidak ada unsur kesengajaan.
-Jadilah pembaca yang bijak, jangan saling menjelekkan penulis yang lainnya.Karena kami, sama-sama berkarya.
-Jangan lupa vote nya ya.Dengan kalian vote sudah memberi kami semangat untuk melanjutkan cerita ini.

Jangan lupa vote terlebih dahulu,share ketemen-temen kalian.

~SILAHKAN MEMBACA~
_____________________________

15. Titik Terang

Naomi dan Gita sedari tadi masih asik dengan pembicaraan mereka. " Nak, udah satu jam kita ngobrol. Masuk lagi yuk," ajak Gita pada Naomi.

"Sangking asik nya ngobrol sama mamah, sampai nggak tau waktu.Hehehe,"

"Lain kali kita ngobrol bareng lagi ya,"

"Pasti dong mah,"

Naomi dan Gita berjalan menuju kamar rawat Sean, tapi lebih dulu Naomi yang tiba di kamar rawat Sean. Karena Gita ingin ke kantin rumah sakit terlebih dahulu, kebetulan Evan sedang berada di kantin rumah sakit.

Senyum Sean mengembang, ketika sang kekasih sudah kembali ke kamar rawatnya. Padahal hanya di tinggal satu jam saja, itupun di lingkungan yang sama. Tapi Sean merasa rasanya berhari-hari tidak bertemu dengan Naomi. Semenjak menjalin hubungan dengan sang kekasih, Sean berganti nama menjadi, Arsean Bucin Atmaja.

"Gimana ngobrol sama mamahnya, hm?," Tanya Sean.

"Mamah tanya, masalah aku sama kamu. Cuman aku nggak jawab, supaya mamah tanya langsung aja sama kamu," jawabnya.

"Setelah keluar dari rumah sakit, aku akan berusaha cari bukti itu. Selama dirumah sakitpun, aku udah suruh Arlan dan juga Danu. Aku harap kamu mau menunggu,"

"Iya sayang, nggak usah dibahas lagi ya. Walaupun aku masih butuh bukti itu, tapi aku harap kamu jangan memaksakan diri kamu. Karena kamu masih masa pemulihan,"

"Thank you," ucap Sean pada Naomi.

"Your welcome,"

*****

Sore ini Sean sudah diperbolehkan pulang, itupun kemauan Sean sendiri. Selanjutnya ia akan dirawat jalan oleh pihak rumah sakit, selama masa pemulihan Sean kembali kerumah orangtuanya.

Sebelum kembali kerumah orangtuanya, Sean lebih dulu mengantarkan Naomi pulang. Yang mengendarai mobil bukan sean, melainkan supir pribadi keluarga Atmaja.

"Makasih ya udah anterin aku," ucap Naomi.

"Sama-sama sayang,"

"Kamu jangan lupa makan, minum obat, istirahat," peringat Naomi.

ARSEAN [END]On viuen les histories. Descobreix ara