26. Bubur bayi

198 10 0
                                    

~Happy Reading~

Banyak bertebaran typo disini,jika menemukan.Silahkan komen,bantu koreksi.

Cerita ini lagi direvisi juga,jadi tolong bantuannya,jika menemukan typo.Atau ada yang tidak nyambung,bahkan berbeda dengan sebelumnya.

Sekarang nggak terlalu banyak kata, supaya kalian semua nggak bosan sama cerita Arsean.Cerita Arsean ini, aku nggak pakai target komen and vote ya guys.Aku update sesuai tanggal yang sudah tertera di setiap chapter nya, so kalian semua bisa follow akun ini terlebih dahulu supaya mendapatkan notifikasi update dari aku, Thank you.

⚠️NOTE:

-Dilarang plagiat.
-Dilarang membawa cerita akun lain, di akun ini.
-Bila ada kesamaan kata,nama ataupun alur untuk hanya kebetulan.Tidak ada unsur kesengajaan.
-Jadilah pembaca yang bijak, jangan saling menjelekkan penulis yang lainnya.Karena kami, sama-sama berkarya.
-Jangan lupa vote nya ya.Dengan kalian vote sudah memberi kami semangat untuk melanjutkan cerita ini.

Jangan lupa vote terlebih dahulu,share ketemen-temen kalian.

~SILAHKAN MEMBACA~
_____________________________

26.Bubur bayi

Pagi ini, Naomi mendadak manja kepada Sean. Sean yang ingin berangkat ke kantor nya terhenti, karena Naomi yang tidak ingin ia berangkat kerja.

Sean sudah berusaha memberi pengertian pada Naomi, tapi mau bagaimanapun ia memberi pengertian. Naomi akan tetap ingin, Sean berada di rumah untuk menemaninya.

"Sayang. Aku kerja dulu ya, janji. Aku pulang lebih awal, jam 10 aku ada meeting sama klien," ucap Sean yang masih berusaha membujuk Naomi.

Naomi mengerucut bibirnya. Sean gemas sekali melihat tingkah, Naomi yang seperti itu. "Bibirnya, minta aku cium?," Tanya Sean pada Naomi.

"Nggak! Mulai sekarang, nggak usah cium-cium aku lagi. Nggak usah cium, anak kita lagi," jawabnya ketus.

"Yaudah. Kamu mau nya apa, supaya aku bisa cium bibir kamu?," Tanya Sean lagi pada Naomi.

"Mau nya kamu tetap dirumah sama aku. Atau aku ikut kamu ke kantor!," Final Naomi.

Sean terus memikirkan permintaan Naomi. Tapi tidak salahnya juga, ia mengajak Naomi ke kantornya. Toh, itu jauh lebih baik, ia jadi bisa memantau Naomi secara langsung.

"Oke. Kamu boleh ikut aku ke kantor, tapi nanti aku jam 10 ada meeting. you have to stay in my room,"

"Iya. aku siap-siap dulu,"

Setelah Naomi selesai bersiap-siap, mereka akan segera berangkat menuju kantor Sean. Sesampainnya Naomi di kantor Sean, semua karyawan Sean menyambut Naomi dengan hangat. Senyuman demi senyuman, bersapa pada Naomi.

Naomi pun, membalas senyuman Meraka satu persatu. Terkecuali Sean, yang tetap pada pendiriannya dengan wajah yang datar. Memang itulah Sean, ia akan berubah jika bersama dengan orang lain. Berbanding balik, jika ia sedang bersama sang istri, Naomi.

*****

Naomi sedari tadi menunggu Sean, yang belum selesai pada meeting nya. Ia hanya merasa bosan saja, entah apa yang ingin ia lakukan. Memainkan handphone sudah, menonton drakor sudah.

Sean yang baru saja selesai dari meeting nya, langsung bergegas menuju ruangan nya kembali. Sean sangat yakin, kalau Naomi sudah pasti sedang menunggu nya.

ARSEAN [END]Where stories live. Discover now