Bab 68

897 123 3
                                    

"Jadi seperti itu?" M/n menganggukkan kepala nya setelah mendengarkan cerita dari Hobin tentang bagaimana ia di asrama itu.

Hobin melihat m/n sekarang, sosok Hyung nya itu agak berubah jauh lebih dewasa...

"Tapi Hyung, kenapa Hyung pakai jaket merah nya Si Taehoon?"

"Apa itu salah?"

"Bukan begitu hanya saja aku bingung, di dalam rumah Hyung kan, Hyung sudah menyimpan satu jaket bomber hijau milik Taehoon dan Haori milik almarhum Baek Seungjoon.... Mau nambah lagi?" Pertanyaan dan penjelasan Hobin membuat m/n tertawa kecil lalu meminum minuman kalengan yang ada di tangan nya saat ini.

"Tergantung Taehoon nya mau minta kembalikan jaket ini atau tidak Hobin.... Jaket bomber itu adalah sesuatu barang yang berharga bagiku dan Taehoon... Sedangkan Haori itu adalah barang berharga ku dengan Almarhum Seungjoon Hyung... Aku hanya menjaga nya dan menjaga hal hal yang tidak membuat ku akan gila"

Tentu saja Hobin tahu apa kalimat yang baru saja m/n katakan itu... Menjaga kewarasan nya agar ia tak benar benar gila dari "sesuatu" Yang ada di luar sana.

Perumpamaan anak jurusan seni memang luar biasa.

------------

M/n saat ini sedang berbaring di sofa sambil melihat beberapa komentar penggemar nya yang memberikan nya pesan, tapi m/n tak fokus pada pesan pesan itu ia terfokus pada pesan salah satu dokter yang merawat ibu m/n yang tengah sakit... M/n sama sekali tidak bisa pulang karena ia masih berkuliah.

M/n khawatir dengan kondisi ibu nya yang kini mulai turun, terkadang m/n sendiri berpikir untuk berhenti kuliah dan fokus pada ibu nya yang sedang sakit tapi m/n tahu jika ibu nya akan marah jika m/n melakukan itu.

"Oh m/n Hyung sudah datang" Suara Hobin membuat m/n tersentak kaget.

"Kau  selalu muncul tiba tiba ya Hobin? Kau membuat jantung ku hampir berhenti kau tahu" M/n bercanda sambil merubah posisi nya menjadi posisi duduk.

"Jangan begitu dong M/n Hyung, nanti Taehoon jadi duda..."

"Bangsat juga kau Yoo Hobin" M/n tertawa lalu kembali melihat ke arah Handphone nya ia mendapatkan pesan lalu tersenyum kecil dan kembali menatap Hobin.

"Jadi kau ingin membicarakan apa dengan ku?" Tanya m/n yang akhirnya ia serius.

"Begini Hyung, aku ingin meminta bantuan Hyung untuk mengawasi dan ikut dalam misi Runaway family... Aku sejujurnya tidak yakin dengan Taehoon, Hyung sendiri lebih mengenal Taehoon dari pada aku" Ucapan Hobin membuat m/n mengangguk pelan.

"Iya.. Aku tahu, Taehoon akan melakukan sesukanya sendiri tanpa berpikir dua kali, tapi aneh nya aksi nya selalu berhasil sih"

"Nah makanya itu, aku ingin meminta bantuan Hyungnim untuk mengawasi dan membantu Taehoon yang sudah ada di sana..." Penjelasan Hobin bisa m/n mengerti sekarang, kemudian muncul satu pertanyaan di dalam pikiran m/n.

"Aku bisa membantu... Tapi.. Bagaimana caranya?" Pertanyaan m/n membuat Hobin tersenyum penuh arti, m/n langsung berpikir untuk menendang kepala Hobin sekarang.

"Untuk itu serahkan pada ku Hyung hehehe"

Hobin mengatakan pada m/n kalau semua itu sudah ia rencanakan, sementara Hobin pulang m/n memutuskan untuk pergi ke suatu tempat.

Saat sampai di sana m/n melihat sesosok pria Jepang menggunakan kacamata hitam dengan pakaian santainya.

"Jonggun" Pria itu otomatis langsung menoleh ia berhenti merokok lalu menjatuhkan rokok nya ke tanah dan menginjak nya.

"Jarang sekali aku melihat mu meminta sesuatu dari ku, katakan apa yang kau minta dari ku" Jawab pria dengan nama Jonggun itu tanpa basa basi dengan M/n.

"Seperti biasa ya, tuan Shiro oni Yamazaki Anda selalu tanpa basa basi" M/n tersenyum kecil lalu berdiri di samping Jonggun, Jonggun hanya diam dan menyilangkan tangan nya mendengarkan m/n.

"Bagaimana cara mu untuk membuat rasa takut dan trauma menjadi sebuah kekuatan?" Pertanyaan m/n membuat jonggun terkejut, Jonggun melepaskan kacama hitam nya dan menatap m/n.

"Kau berbeda dengan adik nya Lee jihoon, cara mu bertarung dan melihat situasi jauh lebih sempurna... Cara membuat rasa takut dan trauma mu menjadi sebuah kekuatan, itu harus di lakukan dengan cara mu sendiri.... Di bandingkan dengan orang orang yang pernah ku temui sebelum nya, kau adalah orang yang memiliki banyak potensi" Jonggun melihat lurus ke jalanan lalu ia melirik ke arah m/n yang ada di samping nya.

"Mental mu kuat m/n, lebih kuat dari pada dia [(m/n)], yang mental nya masih anak anak remaja.... Dan aku suka orang yang kuat seperti mu" Jonggun menatap m/n yang juga menatap nya, Jonggun tersenyum kecil dan mengusap rambut m/n sebentar.

"Hei tidak sopan pada yang lebih tua" Ucapan m/n tak di hiraukan Jonggun sama sekali.

"Hanya itu yang ingin kau katakan?"

"Tidak, bagaimana kabar (m/n?)"

"Dia? Dia baik baik saja...."

"Syukurlah"

"Kenapa kau tidak menanyakan pertanyaan ini pada Jihoon?" Pertanyaan Jonggun membuat m/n menatap pria itu.

"Aku tidak ingin menganggu sahabat ku yang sedang berkerja menjadi idol, aku tidak ingin dia turun tangan" Sebuah senyuman miring tercipta di bibir Jonggun.

Kemudian Pria itu memberikan bingkisan kecil pada m/n, itu Sushi Maguro.

"Berkunjung lah nanti jika kau tidak sibuk, aku harus pergi sekarang"

Jonggun langsung pergi begitu saja setelah memberikan m/n bingkisan itu tanpa berkata kata lagi, m/n menatap bingkisan yang ada di tangannya itu sekarang ia tersenyum kecil sambil melihat punggung pria itu semakin menghilang dari pandangan nya.

"Terimakasih Shiro oni"

Skip time

Ketika sampai di rumah m/n membuka bingkisan dari Hobin sebagai penyamaran nya untuk membantu Taehoon di Runaway family.

Saat melihat bingkisan itu m/n tersenyum, senyum jengkel yang akan benar-benar membunuh Yoo Hobin jika ia ada di depan m/n sekarang.

"BANGSAT KAU YOO HOBIN!!"

TBC

Maaf ya lama gak up wkwkwkkw soalnya lagi nabung chap yang katanya HTF bentar lagi akal tamat, wkwkwkwk.

Dadah~

How to fight x m. reader [HIATUS]Where stories live. Discover now