Bab 49

1.1K 232 7
                                    

Hansu menatap seseorang yang berada di pintu dojang miliknya

"ouh anak muda, ada perlu apa?" M/n pun menyerahkan sebuah kotak berwarna putih rapi ke orang yang lebih tua darinya saat ini.

"saya hanya mau mengembalikkan jaket milik sung taehoon, anda ayahnya kan?"

"ouh iya, aku ayahnya, sepertinya aku pernah melihat mu ya..." Ucap hansu dengan senyuman

"ah~, aku pernah melihat mu di tv saat kau bermain piano itu... Siapa namamu?"

"deungjeong m/n,panggil saja m/n tuan"

"ya sudah m/n biar ku panggil dia dulu" Hansu pun berbalik ia langsung menemukan anaknya tengah menatap m/n dengan aneh.

"Taehoon, kau buat masalah lagi ya?"

"diam ayah, aku sedang punya masalah dengan dia"

Ucap Taehoon sambil menatap m/n tanpa tatapan horor yang selalu dia gunakan, sementara itu m/n hanya menatap datar ke arah Taehoon.

"Oh anu, tuan.... Eh aku minta maaf untuk beberapa hari yang lalu membuat Taehoon babak belur"

M/n membungkukkan tubuh nya, tanda ia bersalah pada hari di mana saat dia dan Taehoon berkelahi pada malam itu.

M/n tidak bisanya melakukan ini, tapi demi bisa berubah yang lebih baik ya m/n melakukan nya saja.

"dan... Ku rasa, dia masih marah pada ku hehehe"

"itu pasti bukan salah mu, aku percaya pasti anak ini yang duluan memulainya" Ucap hansu sembari menatap tajam ke anaknya sendiri dan kemudian tersenyum hangat ke arah m/n.

"apa? kenapa aku?"

Hansu pun masuk kembali ke dalam dojang meninggalkan m/n dan Taehoon yang sedang saling memandang satu sama lain di sana.

"apa?!, kau tertarik masuk sini?" Ucap taehoon yang melihat m/n tengah melihat lihat ruangan pelatihan tersebut

"kalau udah melihat itu artinya mau"

Taehoon mendorong m/n dari belakang untuk memasuki dojang tersebut lalu menutup pintu depan.

"Tapi kan aku belum bi---"

"Suttt jika kau mau, akan aku ajari tapi jangan lupa biayanya ya"

"Kau pasti memiliki niat tersembunyi kan? Sepertinya kau punya dendam pribadi dengan ku ya.... Ngomong ngomong sudah periksa ke dokter?"

M/n menatap pemuda itu dengan tatapan datar milik nya, pemuda ini benar benar punya dendam pribadi pada diri nya

"lucu nya" Ucap m/n yang langsung dihadiahi oleh pukulan dari Taehoon yang m/n bisa hindari dengan baik.

"aku tidak lucu, kau yang lucu mau berantem?"

"TAEHOON, YANG SOPAN SEDIKIT!!!" Teriakkan Hansu membuat kedua orang itu diam.

"Ngomong ngomong gak ada yang datang ke sini lagi ya? Mungkin orang seumuran dengan mu begitu?" Tanya m/n penasaran pada pemuda itu

"ada, tapi lagi dikurung sama bapaknya, tuh juga ada anak anak" Ucap nya sambil menunjuk ke ayah nya dan segerombolan anak kecil yang tengah belajar

"Kau kenapa gak gabung?" M/n melirik ke arah Taehoon lalu kemudian melihat ke arah anak anak itu.

"bangsat ngomong apa sih, aku sudah besar.... bahkan lebih besar daripada dirimu, tidak mungkin aku kembali belajar membaca alphabet.... kemungkinan juga bisa menindihmu" Taehoon tersenyum pada m/n tapi senyuman ini adalah senyuman sombongnya.

How to fight x m. reader [HIATUS]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora