Bab 31

1.4K 287 16
                                    

M/n kini ada di dalam kelas baru nya dan Rumi juga ada di sana, mereka berdua sedang membicarakan sesuatu bisa di bilang begitu.

"Kak m/n kenal juga dengan pemilik gedung?" Tanya Rumi yang penasaran

"Tidak, baru kenal hari ini" Jawab m/n dengan enteng nya.

Rumi diam, melihat sosok pemuda yang lebih tua dari nya itu sedang membersihkan gitar tua milik nya dengan hati hati.

"Apa kak m/n di tawari menjadi Model oleh orang itu?" Tanya Rumi lagi ke m/n yang berhasil membuat m/n kini diam di tempat nya.

"...... Iya" Jawab m/n singkat

"Aku tidak ada nia----"

"Terima saja kak.... "

"Hah?"

-------------

Dan sekarang M/n kini duduk berhadapan dengan sosok pria yang beberapa hari ia temui, kata Rumi dia adalah kenalan nya dan pria pemilik gedung.....

M/n memijat kepalanya sendiri karena ia masih mengingat apa percakapan apa yang terjadi antara dia dan Rumi beberapa hari yang lalu di kelas m/n.

M/n melihat kearah lain dia sama sekali tak memandang sosok yang ada di hadapan nya saat ini...

'siapa tadi namanya? Jinlo? Jomblo? Jinwo?' pikir m/n di dalam pikiran nya saat ini.

"m/n, mungkin ini jadi pertemuan kedua kita ya" Jinho menatap m/n yang sama sekali tak menatap nya saat dia mencoba mengajak nya berbicara.

"sopan kah saat orang mengajak bicara lawan bicara, lawan bicara tersebut malah tak menatapnya...." Ucap Jinho sambil tersenyum pada m/n yang kini ada di hadapan nya.

"maafkan aku Hyung ... Aku hanya terpaku pada Rumi yang begitu menikmati Perkerjan nya" Respon m/n pada ucapan Jinho lagi dan M/n kini menatap Jinho yang ada di depan nya dengan tatapan datarnya.

"apa Rumi saat ini menikmati Perkerjan nya? Tidak ada yang mengganggu dia bukan?" Tanya m/n yang kini memulai pembicaraan di antara mereka berdua.

"tidak ada, semua berjalan lancar" Jawab Jinho yang setelah itu ia meminum coffee yang ada di cangkir milik nya.

"Jadi untuk penawaran ku kemarin? kau mau tidak m/n?" Tanya Jinho yang kini kembali menatap m/n lurus.

"iya, Rumi mengajak ku tanpa henti dan menganggu ku selama 24 jam penuh hanya untuk meminta ku mengikuti nya.... Awalnya aku tak mau tapi, karena melihat nya hampir menangis aku jadi luluh dan hanya ngeiyakan permintaan nya itu" M/n kemudian kembali menatap jendela menarik nafas sejenak dan kemudian menghembuskan nya secara perlahan...

"tapi.... Ini mungkin akan menjadi pengalaman yang baru untuk ku... Jadi mohon bantuannya Jinho Hyung" Jinho menganggukkan kepalanya dan tersenyum pada m/n yang menerima kontrak nya.

"tentu m/n..."

Jinho mengeluarkan sebuah kertas dan memberikannya ke arah m/n beserta pulpen nya.

"tolong tanda tangani kontrak tersebut... seperti yang anda baca dan lihat, isi kontrak tersebut lumayan untuk mu karena kemudian kau akan berharga bagi perusahaan ku"

Sambil mendengar kan apa yang dikatakan oleh Jinho pada nya M/n membaca kertas itu dengan seksama, jujur saja nominal di kertas ini sangat membuat m/n hampir jantungan...

"Hyung maaf jika boleh aku bertanya, kenapa ada tulisan "kontrak berlaku sampai waktu yang tidak di tentukan"?" Tanya m/n saat ia membaca kalimat terakhir yang tertera di atas kertas itu.

Jinho yang mendengarkan pertanyaan m/n untuk sesaat mengerjap lalu tak lama kemudian dia kembali membuka suara.

"iya memang nya ada apa, kau keberatan? bukankah itu terserah ku?"

"bukan maksud ku begitu hanya saja.... Rumi bilang..." Mata m/n menatap ke arah luar, di sana ia mendapati Rumi yang melambai sambil tersenyum padanya... Dan m/n untuk sesaat terdiam kemudian menatap Jinho.

"ah lupakan apa yang saya tanyakan tadi... Aku harus tandatangan bukan?" M/n mengambil pulpen dan mencoret tinta hitam itu di atas kertas...

Jinho menatap m/n yang tengah menandatangani kontrak sesaat terlihat Seringaian dari pria bersama Lee jinho tersebut.

"eh kau juga suka melukis bukan?"

"iya kebetulan aku suka melukis, kalau Jinho Hyung sendiri? Apa kau juga suka melukis?" Tanya m/n balik.

"iya akhir akhir ini aku suka melukis orang yang sangat aku sukai, padahal aku baru pertama bertemu dengan dia... Tapi entah kenapa rasa suka meningkat bahkan sudah tergantikan dengan rasa ingin memiliki"

Tiba tiba saja tubuh m/n bergetar, merinding. M/n tak mengerti kenapa tiba-tiba dia merinding sekarang apa karena angin dingin yang tiba tiba saja lewat?

"hahaha be-begitukah? Aku rasa orang itu akan beruntung.... Oh ya ngomong ngomong kapan aku akan bekerja Hyung?" Tanya m/n mengalihkan pembicaraan karena tiba tiba saja suasana nya menjadi lebih agak berbeda.

Jinho menatap ke arah jendela yang menampilkan orang orang yang sedang berlalu lalang di luar sana.

"untuk permulaan nanti sore bisa, tenang aja m/n, aku yang akan turun langsung untuk mengawasi" M/n terdiam lalu mengangguk paham.

M/n juga sebenarnya bingung kenapa dia sama sekali tidak bisa berkutik jika berhadapan dengan Yeo Rumi. Yang jelas sekarang Nasi telah menjadi nasi goreng pedas manis, tak dapat di ubah lagi.

Ngomong ngomong sekarang author jadi lapar sekarang.

TBC

How to fight x m. reader [HIATUS]Kde žijí příběhy. Začni objevovat