Bab 39

1.2K 237 4
                                    

Beberapa hari pun berlalu dengan mudahnya kini m/n sudah keluar dari rumah sakit, tapi ia tak langsung pulang ke rumah melainkan pergi ke suatu tempat.

M/n berjalan ke arah pemakaman dan saat ia cari cari ia mendapatkan sebuah nama...

Baek Seungjoon

"Hai Hyung, akhirnya kita bertemu setelah sekian lama ya..... Mungkin hari itu adalah benar benar hari terakhir kita berdua bertemu secara langsung, oh ya Hyung.... Hyung tahu gara gara Hyung aku mau belajar Judo juga jadi nya, Judo Hyung benar benar sangat keren.... Aku harap aku bisa menghabiskan banyak waktu dengan Seungjoon Hyung...... " M/n tersenyum, tapi lama kelamaan dia mulai kembali meneteskan air mata nya lagi.

"Hyung, jika.... Aku mengatakan aku juga menyukai Hyung bagaimana? Bagaimana reaksi Hyung ya?hahaha aku hanya bercanda Hyung jika hyung ada di depan ku saat ini... Mungkin saja Hyung sudah memukul ku hehehe........" M/n menangis dalam diam sambil menatap ke arah nama Seungjoon yang tertera di sana.

"Maaf Hyung tapi aku sudah menyukai seseorang sejak lama, tapi.... Hyung sangat berarti untuk ku... Meninggalkan banyak kenangan indah bersama dengan ku... Aku ingin makan ikan tuna yang Hyung sajikan lagi pada ku, resep baru yang Hyung berikan pada ku.... Tapi hiks... Hiks kenapa Hyung... Hiks.. Hiks kenapa kau malah pergi?!" M/n tak mampu menahan tangis nya lagi, ia tak mampu menahan sakit di hati nya.

Air mata nya tumpah begitu saja di sana, seorang anak yang menangis di atas makam seseorang yang sudah tiada dan tidak dapat ia temui lagi.

Grep!

Tiba tiba saja ada seseorang yang memeluk nya, seorang wanita berambut merah yang memeluk nya begitu erat dan penuh kasih sayang.

Tangan nya dengan lembut mengusap rambut bagian belakang m/n, membiarkan pemuda itu menangis di bahu nya.

"Menangis lah, jangan di tahan"

Wanita itu berucap dan seketika itu juga tangis m/n benar benar pecah, terakhir kali m/n menangis seperti seorang bayi itu saat kematian sahabat nya yang bunuh diri.... Dan sekarang dia menangis lagi di atas makam Baek Seungjoon.

Wanita berambut merah itu tahu, siapa orang yang tengah ia peluk ini.... Tidak masalah lagi pula sosok yang sedang ia peluk ini sama hancur nya dengan diri nya bahkan wanita ini rasa m/n jauh jauh lebih hancur dibandingkan dengan dirinya.

------------------------

Kini mereka berdua sudah ada di dalam mobil dalam keheningan yang sangat sangat hening. Baik m/n ataupun wanita itu sama sekali tidak memulai pembicaraan duluan, wanita itu Fokus pada jalanan dan m/n fokus ke arah jendela samping nya.

"Panggil aku Noona"

"Noona, kenapa kau menyelimuti ku dengan pakaian Seungjoon Hyung?" Tanya m/n yang kini tampak melirik sosok wanita cantik itu.

"Jaga pakaian itu untuk ku,.... " Wanita itu menjawab pertanyaan m/n dengan jawaban singkat.

M/n hanya diam dan melihat kearah pahanya yang kini di atasnya ada sebuah Haori dengan pola gelombang yang sangat ia kenali.

"Mulai sekarang kau harus hati hati m/n, kau pasti tahu siapa yang ku maksud bukan?" M/n menatap wanita itu sejenak dan mengangguk sebagai jawabannya.

"Lee Jinho, iya aku tahu itu Noona.... Karena Seungjoon Hyung sudah memberitahukan nya pada ku....." M/n memegang sebuah kertas yang ternoda oleh darah.

Wanita itu tersenyum kecil dan mulai melajukan mobil nya.

"Jangan bersedih lagi, dia pasti akan marah jika melihat mu menangis dari atas sana"

"Kejam nya"

"Hei apa apaan itu?"

Tawa kecil muncul di sela sela percakapan itu, bagaimana pun juga wanita cantik yang ada di sebelah nya ini sangat baik padanya.

........

Hening untuk sesaat namun tak lama kemudian wanita dengan rambut merah itu mulai membuka suaranya.

"Dia sering sekali membicarakan mu dengan ku"

"?"

"Dia bilang, ”untuk pertama kalinya aku benar benar jatuh hati dengan seseorang” jujur saja saat aku mendengar ucapan nya, aku cemburu pada mu aku juga menyukai nya lebih dulu dari pada diri mu.... Tapi" mata wanita itu kini menatap m/n yang ada di sebelah nya yang tampak terkejut akan pengakuan nya.

"Ketika aku melihat mu, aku sadar apa yang berbeda dari mu dan dari ku.... Apa yang kau miliki tapi tidak ku miliki... Aku sekarang paham kenapa Seungjoon sangat menyukai mu ah tidak lebih tepat nya mencintai mu , dia benar laki laki yang membingungkan sekali" Wanita itu tertawa kecil mengakui apa isi hati nya sekarang pada m/n yang kini tampak diam.

"Maaf Noona"

"Kau tak perlu minta maaf, itu wajar saja.... Lagi pula siapa yang akan menolak pria yakuza itu bukan ?"

"Noona benar, dia bukan sembarang Yakuza tapi Warai oni"

Dengan perlahan tangan wanita itu mengusap rambut hitam legam milik m/n yang tebal dan terawat.

"Melihat mu, aku seperti melihat Seungjoon..... Bagaimana kalau kau menjadi adik ku?"

"Hah?"

Skip

Beberapa hari sudah berlalu keadaan m/n sudah membaik tapi m/n belum di bolehkan latihan untuk perenggangan, bahunya masih sakit dan m/n tengah dalam masa pemulihan.

Ngomong ngomong m/n kini sedang memasukkan pakaian Seungjoon yang di berikan oleh wanita yang ia sebut Noona itu. Ia memasukkan nya ke dalam pelastik bening dan kemudian menyimpan nya dalam lemari pakaian nya agar tak cepat rusak.

Bagaimana pun juga, kematian Seungjoon sangat membekas di kepadanya bahkan surat terkahir yang di tulis oleh mendiang Baek Seungjoon pun ia simpan bersamaan di dalam pelastik bening itu agar tak rusak.

Yang terpenting sekarang m/n harus tersenyum seolah tak terjadi apa apa, anggap saja semua nya sudah berlalu maka semuanya akan baik baik saja.

M/n juga sudah menyempatkan live streaming di Channel nya sebenar dan selalu menolak jika penonton memintanya membahas mendiang Baek Seungjoon.

Tunjukkan wajah bahagia dan semuanya akan baik baik saja.

M/n duduk di dekat piano milik nya dan muali memainkan nya

Dan sekarang saat nya m/n untuk kembali memulai harinya lagi.

Ke esok kan harinya M/n berjalan sambil membawa gitar di bahu nya, dan jadwalnya hari ini hanya mengajari bermain musik.

Tak lebih dan tak kurang dari itu.

Benar benar hari yang bisa bukan?

Iya bukan?

Setelah pulang dari kelas mengajar nya m/n memutuskan untuk live streaming lagi sebentar dan setiap ada komentar tentang Baek Seungjoon m/n pasti seolah-olah tidak melihat komentar itu dan menakutkan untuk memainkan piano milik nya.

Para penonton live streaming tahu alunan musik yang dimainkan oleh m/n saat ini.

Rasanya lagu ini mencerminkan suasana hati m/n sekarang, tapi tetap saja di wajah itu terlihat kalau m/n masih memasang wajah datar nya.

TBC

How to fight x m. reader [HIATUS]Where stories live. Discover now