Way Of Life 26 🏹

Start from the beginning
                                    

"Jangan munafik nak, tidak ada kehidupan tanpa kejahatan. Dunia ini adalah tempat dimana kita harus menang atau kalah, bermain atau dipermainkan."

"Ayah akan bebas dalam beberapa hari, tidak akan ada hukum yang bisa menahan ayah,  pikirkan baik baik ucapan ayah. Ayah akan memberikan seluruh harta ayah hanya untuk kamu, asal kamu mau kembali ke Rusia bersama ayah."

"Saya tidak akan membiarkan anda bebas dari sini." Tagasnya dan hendak pergi dari sana, sebelum pergi dia mengatakan sesuatu.

"Saya memang tidak seperti anda, tapi saya bisa lebih kejam dari anda." Setelah itu Revan pergi dari sana namun, beberapa polisi mencegatnya.

"Biarkan dia pergi."

Revan memukul stir mobilnya, ia marah tapi juga ingin bersama keluarganya sesungguhnya.

"Aishhh!"

🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄

Setahun yang lalu sebelum kejadian Xander dan Lexa.

Atlantik kini tengah berada di bandara, setelah gagal membujuk Lexa untuk pergi bersamanya kini ia akan kembali ke Italia, namu sebelum ia berangkat ia sudah menyuruh keluarganya pergi jauh, agar tidak tercium oleh Xander.

Ia melihat jam yang berada di tangannya, masih ada waktu 20 menit sebelum keberangkatannya. Ia menuju kekamar mandi, ia membasuh tangannya dengan air namun tiba tiba ada yang memukulnya dari belakang.

Sosok hitam itu membawa Atlantik pergi dari sana, ia memasukkan Atlantik kedalam mobil dan pergi jauh dari sana.

Atlantik membuka matanya, ia masih merasakan pening yang kuat dikepalanya akibat pukulan sosok tadi. Ia melihat sekeliling, ada orang tuanya juga disana, dimana ini pikirnya.

"Antik bangun nak." Ucap Jennifer.

"Kita dimana mom dad?"

"Kita disekap nak."

"Tunggu, bukannya aku dan Lexa menyuruh kalian pergi?"

"Kita kalah cepat nak."

"Apa kalian sudah bangun?" Tanya seseorang dari pintu dan berjalan kearah mereka.

"Siapa kamu? Kenapa menyekap kami."

"Oh kalian mau mengenal saya? Saya Gino, ini Bima."

"Ouh ya Bim mana berkasnya?" Tanya Gino, dan Bima pun menyerahkan berkas yang ada ditangannya. Disana tertulis "pengalihan aset kekayaan keluarga Franklin".

"Apa maksud kamu ha?!" Marah Aaron.

"Tenang om, aset om aman kok. Lagian kita pindahin ke putri om bukan ke kita, ya gak?"

"Yoi."

"No tugas kita udah selesai yok pergi, makan makan." Ajak Bima dan diangguki Gino.

"Siapa yang nyuruh kalian bangsat?!" Teriak Atlantik, namun tak dihiraukan oleh kedua keduanya.

"Dad gimana dengan Lexa apa dia baik baik saja?"

Way Of LifeWhere stories live. Discover now