Way Of Life 24 🏹

19 1 5
                                    

🌿🌿🌿🌿🌿🌿



Seminggu sebelumnya...

Lexa melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, setelah dari rumah sakit Revan. Ia kesal dan marah, kenapa tiba tiba Revan memutuskan akan menikahinya dalam waktu 2 minggu. Ia kembali ke mansion dan menghubungi seseorang.

"Lakukan secepatnya."

"Bukan nona akan melakukannya?"

"Tidak, lakukan saja. Kan kubayar 2 kali lipat, dari perjanjian awal."

"Baik nona."

Ia menghembuskan nafasnya kasar, amarahnya masih menggebu didalam dirinya. Ia memang masih mencintai Revan tapi tidak seperti ini keinginannya. Tak lama seseorang masuk kedalam mansionnya, ia melihat Atlantik tengah berdiri dibelakangnya.

Ia menarik pergelangan tangan Lexa, namun ditepis oleh Lexa.

"Lo kenapa sih?!"

"Kita harus pergi Lexa." Lexa mengerutkan alisnya, ia masih tidak mengerti kenapa tiba tiba kakaknya ini mengajaknya pergi.

"Kemana?"

"Ketempat yang jauh dimana tidak seorang pun mengenal kita."

"Lexa gak mau, misi Lexa belum selesai."

"Lupain semuanya."

"Lo kenapa?"

"Lo yang kenapa Lexa?! Turutin semuanya maka Lo akan aman."

"Ada apa?"

"Lexa dengerin kakak, Daddy akan menikahkan mu dengan Revan."

"Gua tau."

"Bagus kita harus pergi."

"Ngapain pergi?"

"Lexa, Revan bukan putra kandung dari om Bagas Mahardika. Tapi dia anak dari musuh Daddy."

"Jelasin."

"Revan adalah putra kandung dari Xander, ketua bandar narkoba di Rusia. Dan dia telah bertemu dengan Revan, dia ingin balas dendam sama Daddy lewat kamu Lexa."

"Kenapa mereka bisa terpisah kak? Atau Daddy?"

"Iyah dulu Daddy sempat perang dengan mereka karena daddy berkhianat dari Xander, daddy membunuh semuanya dan membawa Revan pergi, lalu menyerahkan Revan pada temannya om Bagas yang kepingin seorang bayi. Daddy berfikir semuanya telah berakhir namun salah, Xander masih hidup dia ingin membalaskan dendamnya." Lexa terdiam mendengar penjelasan dari kakaknya, ia tertawa sumbang.

"Jadi Revan ingin menikah iku karena ia ingin balas dendam? Dia bersekongkol dengan ayahnya? Waaahh."

"Lexa kita harus pergi."

"Enggak kak, Lexa akan hadapi semuanya."

"Lexa jangan keras kepala!"

"Lexa ada janji dengan teman lama, sepertinya agak terlambat." Ucapnya dan bergegas pergi meninggalkan Atlantik.

"Lexa!" Panggilnya namun tak dihiraukan sang empunya.

Way Of LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang