Way Of Life 17 🏹

35 3 5
                                    

Happy Reading️♣️
.
.
.
.
.
.
.

¤¤¤¤¤¤¤

Kini keluarga Franklin tengah berada diatas awan, mereka langsung bergegas pergi ke Indonesia setelah mendapat kabar bahwa putri semata wayangnya akan membunuh pelaku peristiwa kecelakaan 2 tahun yang lalu.

Jennifer merasa cemas bagaima keadaan putrinya, ia menjadi merasa bersalah karena membiarkan Alexa menuntaskan dendamnya. Ia sangat tahu bagaimana nekadnya putri mereka, jika ada yang menghalangi ia tak segan segan akan membunuh siapapun.

"Aaron apa masih lama? Aku takut kita terlambat sampai sana." Ujar Jennifer cemas.

"Tenang sayang kita pasti sampai tepat waktu sebelum Lexa terluka." Jawab Aaron.

"Harusnya Antik tetap disana pasti semua ini gak bakal Lexa lakuin." Sesalnya.

"Ini bukan salah siapapun, kita harus fokus menghentikan dia. Sebelum akhirnya dia menyakiti diri sendiri." Ujar Aaron.

"Antik apa sudah kirim orang untuk mengulur waktu?" Tanya Aaron pada Atlantik.

"Sudah dad, Antik menyuruh salah satu anak buah Antik disana untuk mengikuti rencana Lexa. Dan tentunya kita sampai disana tepat waktu dad." Jelas Antik.

"Baguslah kalau gitu."

Setelah beberapa jam akhirnya mereka sampai di Indonesia, banyak mobil berjejer dibandara yang siap menyambut mereka.

"Biar saya yang nyetir, kalian ikut mobil belakang." Titah Atlantik pada anak buahnya.

Mereka segera pergi ketempat dimana Lexa akan menjalankan misinya, dengan kecepatan penuh mereka pergi meninggalkan area bandara.

"Bukankah ini jalan ke mansion An? " Tanya Jennifer pada Antik.

"Iya mom, dia menyandra semua orang diruang bawah tanah di mansion." Jawab Antik.

Sesampainya di mansion, semua bodyguard yabg menjaga terkejut melihat Tuang besarnya datang secara mendadak. Mereka membukakan gerbang, dan menunduk hormat.

Antik segera turun dan berlari masuk kedalam mansion, kedua irang tuanya beserta beberapa bodyguard pun turut mengikutinya.

Dor!

Mereka berhenti kala mendengar suara tembakan, mereka meyakini bahwa Lexa telah menembakkan peluru pada mangsanya.

Dor!

Suara tembakan yang kembali berbunyi membuat mereka khawatir, Antik membuka pintu yang menuju kearah ruang bawah tanah. Saat sampai disana Antik melihat Lexa yang tengah menodongkan pistolnya kearah Naya, Jennifer dan Aaron juga sama terkejutnya.

"Tidak Lexa jangan." Gumam Antik.

Dor!  Dor!

"Alexa!" Teriak Jennifer.

Mendengar suara mommynya Lexa menatap kearah sumber suara, ia tersenyum dan langsung terjatuh masih dengan senjata api ditangannya. Ia sengaja melesetkan tembakannya, karena melihat bayangan Gendhis dibelakang Naya.

Way Of LifeWhere stories live. Discover now