12 - Dokter Azlan

15 0 0
                                    

“Permisi, saya mau cek kondisi mbaknya”

Seorang dokter berbicara dan membuat Maira mengalihkan pandangan dari ponsel ke arah dokter itu

“Loh, Azlan bukan?” Ucap Maira terkejut

“Eh, kamu Mai? Wah kebetulan banget!” Balas Azlan–dokter itu.

“Ya Allah... nggak nyangka banget kamu jadi dokter” Ujarnya dengan menyunggingkan senyum puas

Azlan merasakan bahwa detak jantungnya terasa sama seperti 15 tahun lalu. Ya, Azlan pernah menyukai, bahkan menyatakan perasaannya pada Maira.
Tapi, Maira menolaknya. Karena saat itu, Azlan adalah anak yang sangat suka menjahili siswa lain. Pentolan sekolah lah sebutannya

“Oh, iya. Sakit apa Mai?” Tanya dokter tampan itu

“Oh, habis kecelakaan” Jawab Maira enteng

Azlan terlihat terkejut dan langsung mengecek kondisi Maira. Sepertinya, sudah tidak ada yang serius. Kondisi tubuhnya sudah membaik dengan cepat.
Tanpa mereka sadari, seseorang yang duduk di sofa ruang  itu memandang mereka dengan tatapan yang sulit diartikan. Siapa lagi kalau bukan Aksa.

“Kondisi tubuh kamu udah membaik. 2 hari lagi mungkin udah boleh pulang” Jelas Azlan yang tentu saja membuat Maira semakin melebarkan senyumannya

“Alhamdulillah... makasih, ya, Lan” Ucap Maira tulus

Azlan membalas senyuman Maira dengan waktu yang lumayan lama. Ia tidak bisa menolak perasaannya. Ia sangat merindukan gadis ini. Satu-satunya gadis yang tidak takut pada dirinya.

“Kenapa ngeliatinnya gitu?” Tanya Maira mulai merasa risih dengan kelakuan Azlan.

“Masih sama, Mai”

Kening Maira mengerut mendengar ucapan Azlan.

“Apanya?” Tanya Maira tidak mengerti.

“Aku. Dan perasaanku ke kamu”

Deg!

Maira langsung menoleh pada Aksa yang ternyata sudah berjalan ke arahnya.

“Eh, k-kenalin, Lan. Ini Mas Aksa, suamiku” Ujar Maira saat Aksa sudah sampai di samping ranjangnya

Sekarang Azlan yang terlihat terkejut. Ia menatap Aksa dari atas hingga ujung kaki. Aksa yang merasa di remehkan pun sedikit mendongakkan kepalanya.

“Aku pamit dulu, Mai. Semoga cepat sembuh” Pamit Azlan yang tetap memberikan senyum terbaiknya pada Maira

Maira hanya mengangguk dan menundukkan kepalanya. Setelah Azlan pergi, barulah Ia kembali mendongak dan menatap Aksa yang masih bertahan dengan tatapan datarnya.
Aksa hanya menatap Maira sekilas sebelum kembali duduk di sofa. Maira menghela nafasnya, sedikit mengganjal hati saat Aksa tidak bertanya siapa Azlan pada dirinya.

‘Nggak boleh, Mai. Nggak boleh sedih! Biar cepet sembuh, terus bisa ketemu Mbak Mira!’ Batin Maira pada dirinya sendiri.

Aksa melihat Maira hanya diam dan menunduk. Ia berdecak melihat hal itu. Maira terkejut dan menatap Aksa yang juga sedang menatapnya dengan tatapan—marah?

“K-kenapa, Mas?” Tanya Maira ragu.

“Kamu nggak pingin jelasin siapa dia?” Ujar Aksa yang membuat Maira tersenyum

“Ngapain senyum? Jelasin cepet!”

“Ehm, maaf, Mas. Kelepasan” Balas Maira yang langsung menghilangkan senyumnya.

“Jadi, waktu SMP dulu ada yang suka Mai. Terus—”

“Terus kamu pacaran sama dia?” Potong Aksa yang sudah terlihat akan marah.

“Emmm, mas—”

“Kenapa pacaran, sih, Mai?! Emangnya Ibu sama Ayah nggak larang kamu pacaran? Mbakmu juga pasti larang kamu pacaran kan? Udah ngapain aja dia sama kamu? Hah? Pegangan tangan? Pelukan? Iya?”

Maira mengulum bibirnya berusaha agar tidak tersenyum. Kenapa Aksa marah? Apakah ia... cemburu? Tapi cemburu hanya untuk orang yang mencintai bukan? Aksa tidak mungkin mencintai dirinya secepat ini.

“Ee... Mas dengerin Mai cerita dulu, ya. Jangan di potong-potong mulu, nanti nggak kelar kelar ceritanya” Ucap Maira saat Aksa selesai dengan kata-katanya.

Aksa mengalihkan pandangannya sambil berusaha meredam emosinya. Ada apa dengan dirinya? Kenapa ia merasa sangat marah saat ini? Tidak mungkin cemburu kan? Iya, tidak mungkin. Tidak mungkin ia mencintai Maira secepat ini.

“Jadi, waktu dulu—”

“Gue nggak peduli” Ujar Aksa dingin sebelum beranjak meninggalkan Maira yang mematung di tempatnya.

Satu tetes air mata berhasil lolos dari mata kanannya.

‘Astaghfirullah... kenapa sesakit ini, Ya Allah?’

🪶🪶🪶

Apa apaan si Aksa
Udah cemburu nggak mau ngakuin kalo itu mah...
Tapi cepet banget yak? Gimana sih ni author nggak kreatif banget.
Mweheheh liat aja habis ini readers wkwk

1 lagi. Author mau minta maaf sama update yang nggak menentu ini, ok
Author anak pesantren nih, makanya ga bisa atur jadwal up huhu...
Ini lagi liburan makanya bisa megang hp hehe...

So, jangan bosen bosen nungguin author up, okay😉
See u guys....❤️

AlmairaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang