Almaira

8-Baikan?🍀

Tok.. tok..

"Ra, udah bangun belum?" Tanya Aksa dari luar pintu kamar Maira.

"Shodaqallaahul 'adziim" Pungkas Maira untuk mengakhiri bacaan Al-Qur'annya setelah mendengar suara Aksa dari luar kamarnya.

Maira segera melepas mukenahnya dan berganti dengan kerudung instan hitamnya.

"Iya, Sa. Mau ngapain?" Tanya Maira setelah membuka pintu kamarnya.

"Ayo, sholat!" Jawab Aksa dengan wajah datar.

"Hah?" Balas Maira setelah mengerutkan keningnya.

"Belum sholat shubuh kan?" Tanya Aksa yang dijawab gelengan kepala oleh Maira.

"Yaudah, ayo, sholat!" Lanjut Aksa.

Maira masih terdiam karena tidak mengerti dengan ucapan Aksa. Aksa menghela nafas berat.

"Ayo, sholat berjamaah di kamar aku. Aku jadi imam, kamu jadi makmum. Ngerti?" Ucap Aksa yang membuat detak jantung Maira berdetak tidak sesuai dengan semestinya.

"Oh, iya. Bentar, mau pake mukenah dulu" Balas Maira setelahnya.

"Yaudah, aku tunggu di kamar, ya!" Ujar Aksa sebelum kembali ke kamarnya.

Maira pun segera memakai kembali mukenahnya sebelum pergi ke kamar Aksa.

"Sa" Panggil Maira saat ia sampai di depan pintu kamar Aksa.

"Masuk aja, Ra" Sahut Aksa dari dalam kamarnya.

Maira pun masuk ke kamar Aksa. Rapi. Itu kesan pertama yang ada di pikiran Maira setelah masuk ke dalam kamar Aksa.

"Ayo, Ra!"

Maira pun segera membentangkan sajadah di sebelah kanan belakang Aksa.

"Ushollii fardhus shubhi...."

🪶🪶🪶

"Assalamualaikum warahmatullah.. Assalamualaikum warahmatullah..."

Aksa pun melantunkan beberapa doa setelahnya.

"Aamiin"

Aksa menghadap kebelakang. Tepat menghadap ke arah Maira yang juga sedang menatapnya.
Aksa mengulurkan tangannya ke arah Maira. Maira dengan ragu meraih tangan Aksa dan menciumnya.

Aksa pun mengusap puncak kepala Maira pelan.

"Ra, aku mau ngomong serius sama kamu" Ucap Aksa setelahnya.

"A-apa?" Tanya Maira gugup.

Aksa mengehela nafas sebelum melanjutkan ucapannya.

"Kamu bisa manggil 'mas' ke aku? Ini cuman berlaku dihadapan orang tua kita aja kalo kamu ngerasa nggak nyaman. Aku nggak mau kamu dianggap nggak sopan sama suami" Ucap Aksa sambil memandang lekat Maira.

"I-iya, nggak masalah" Jawab Maira yang masih gugup.

"Sama biasain make aku-kamu, ya. Seenggaknya, biar kamu nggak keceplosan di depan ibu sama ayah" Lanjut Aksa yang diangguki oleh Maira.

Aksa beralih memegang satu tangan Maira dengan kedua tangannya.

"Aku mau belajar nerima kamu, sebagai seorang istri. Walaupun pernikahan ini terjadi karena terpaksa, tapi pernikahan bukan untuk main-main" Ujar Aksa sambil menatap kedua bola mata Maira.

Maira hanya diam dan menikmati ritme jantungnya sendiri.

"Jadi, mulai hari ini lakuin apa yang mau kamu lakuin. Kerjakan tugas seorang istri. Dan jangan lupa buat ingetin aku kalo aku ada salah dalam menjalankan tugas seorang suami" Lanjut Aksa dengan satu tangan mengusap puncak kepala Maira dengan lembut.

🪶🪶🪶

"Sarapan dulu, Mas" Ucap Maira saat melihat Aksa turun dengan setelan kerjanya.

Aksa menoleh dengan wajah kaget. Maira yang menyadari itu pun langsung kikuk.

"Eh, m-maksud aku-"

"Iya, nggak papa. Senyaman kamu aja" Potong Aksa sebelum Maira menyelesaikan ucapannya.

Maira pun hanya mengangguk kaku.

"Aku sarapan di kantor aja, ya. Langsung ada meeting soalnya" Ujar Aksa setelah menghampiri Maira sambil mengusap kepalanya.

Maira yang sebenarnya kecewa pun hanya bisa kembali mengangguk pelan. Ia tidak bisa memaksa jika Aksa harus sarapan di rumah.

"Yaudah, aku berangkat. Assalamualaikum" Lanjut Aksa sebelum berjalan ke arah pintu.

"Eh, mas! Bentar!" Panggil Maira membuat Aksa menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Maira yang menghampirinya.

"Kenapa lagi?" Tanya Aksa.

Maira hanya mengulurkan tangannya pada Aksa. Aksa tersenyum singkat sebelum memberikan tangannya untuk dicium Maira.
Aksa pun kembali mengusap puncak kepala Maira pelan.

"Aku berangkat, ya" Pamit Aksa sebelum benar-benar berangkat.

______________________________________

Hai, guys!!
Maaf, ya up nya lama banget huhuu😭
Btw minal aidzin wal faidzin, guys❤️
Selamat hari raya idul Fitri buat semua umat muslim🙏