47

4K 423 22
                                    


Bugh..

Bugh..

Para anak buah Chloe sudah semuanya tumbang, anak buah Josep langsung menahan mereka dan membawanya pergi entah kemana.

"Lukanya ada yang parah sayang, ayo kita ke rumah sakit"

Hazel menggeleng, ia memang terluka parah namun menurut nya tidak sampai harus masuk ke rumah sakit.

"Nggak dad, aku ada perlu dulu sama dia"  tunjuk Hazel ke arah Chloe yang saat ini posisinya cukup memprihatinkan.

Hazel berjalan ke arahnya sementara jauh dari mereka ada sindy dan Theo yang menggunakan tubuhnya melihat semua adegan itu, para anak buah Sindy sudah pulang atas perintah Sindy.

"Sindy" panggil Harvey dengan kedua mata yang berkaca kaca.

"V"

Grep..

Mereka berdua saling berpelukan saling menyalurkan rasa rindu masing masing bahkan saat ini Harvey sudah menangis di bahu Sindy.

Kembali kepada Hazel yang saat ini sudah berada di hadapan Chloe, Josep sedang mengobrol dengan Joshua dan yang lainnya.

"Gua gak bakal pernah maafin Lo" ucapnya.

Hazel membalikkan badannya hendak pergi meninggalkan Chloe.

"HAZEL" teriak semua orang ketika melihat Chloe yang berdiri dengan menyodorkan pisau yang entah dari mana ia dapat.

Dengan refleks Hazel menunduk dan menutupi kepalanya.

Jleb...

"THEO" jerit Sindy.

Ya Theo yang tertusuk demi melindungi nonanya.

"Se..senang Ra..rasanya, da..dapat me...melayani anda no..no" ucapnya dengan terbata-bata bukan bukan karena ia merasakan sakit yang luar biasa tapi karena tusukan tersebut tepat berada di mana chip processor itu di simpan tempat Theo hidup.

Setelah mengatakan itu kedua mata Theo menutup sempurna.

"No, no, no, no Theo" Hazel berdiri dan langsung memegang tubuh Theo agar tidak tubang.

Joshua? Ia langsung menanggapi Chloe yang berniat untuk kabur padahal kakinya saja sudah tertembak tapi ia masih berusaha untuk kabur.

"SIDNY" jerit Hazel saat Sindy sudah ada di hadapannya.

Brak....

Tuk..

Tuk..

Hazel memukul mukul bagian dada Theo dengan brutal untuk membuka tutup tempat chipnya, berharap agar Sindy dapat memperbaiki chipnya.

"Theo rusak" lirihnya.

Sindy yang kini sudah berada di hadapan Theo dan Hazel langsung memeriksanya.

"Di bisa dibenerin kan?" Panik Hazel.

Dengan ragu sindy mengangguk.

"Bisa sih mana kalung Lo?" Pintanya.

"Huh? Bentar" Hazel memindahkan tubuh Theo dan langsung berlari untuk mencari kalungnya yang sudah pecah itu.

"Ada" ucapnya cukup kencang namun tidak teriak.

Sindy langsung berlari menghampirinya untuk mengambil chip itu.

Dengan gegabah Hazel langsung memungut liontin kalung tersebut untuk mengambil chipnya, ia hanya mengambil liontinya uang sudah pecah itu tanpa memegangnya dengan kalungnya.

"JANGAN GILA, LO GAK BISA PEGANG CHIP ITU PAKE TANGAN KOSONG, TANGAN LO BISA KEBAKAR" sentak Sindy.

Bruk..

Hazel (End)Where stories live. Discover now